Jan 16, 2019 17:01 Asia/Jakarta
  • Bahasa Persia
    Bahasa Persia

Muhammad pergi ke bundaran Baharestan dengan menggunakan metro, kereta bawah tanah. Bundaran Baharestan merupakan bundaran paling tua di Tehran dan Majlis Shura Islam (parlemen) terletak di sisi bundaran ini. Sementara bangunan lama Majlis Shura Islam terletak di samping bangunan baru dan dengan sekilas dapat disaksikan bersanding bangunan dengan arsitektur modern dan tradisional.

Di halaman bundaran Baharestan ada patung Ayatullah Sayid Hassan Modarres. Ulama besar sekaligus politikus ini terpilih sebagai anggota Majlis Shura Melli Iran periode kedua sekitar 100 tahun lalu (1909 Masehi). Ia bersama beberapa ulama lainnya yang juga menjadi anggota majlis bertanggung jawab melakukan pengawasan bagaimana pengesahan undang-undang Iran sesuai dengan ajaran agama Islam.

Muhammad tengah menyaksikan patung Ayatullah Sayid Hassam Modarres, tokoh politik Iran ini. Ia kemudian melihat Said dan mengucapkan salam kepadanya lalu menanyakan beritanya. Tapi sebelum kita menyimak percakapan antara Muhammad dan Said, kita dengarkan terlebih dahulu beberapa kosakata berikut:

Salam سلام Salam
Negah نگاه Lihat
Tu negah mikoni تو نگاه می کنی Engkau melihat
Tandis تندیس Patung
Man minegaram من می نگرم Saya melihat
Tu midani تو می دانی Engkau mengetahui
U kist? او کیست Siapa dia?
Hatman حتما Pasti
Shakhsiat شخصیت Tokoh
Mohem مهم Penting
Seyed Hassan Modarres سید حسن مدرس Sayid Hassan Modarres
Rejal رجال Tokoh
Siyasi سیاسی Politik
Rouhan روحان Rohaniwan
Alim عالم Ulama
Dini دینی Agama
Siyasatmadar سیاستمدار Politikus
Bozorg بزرگ Besar
Sal-ha سال ها Bertahun-tahun
Namayande نماینده Wakil rakyat
Majlis مجلس Parlemen
Jaleb جالب Menarik
Mardom مردم Rakyat
Mohtaram محترم Terhormat
Anha mohtaram mishomarand آنها محترم می شمارند Mereka dihormati
Hodoud حدود Sekitar
Sad sal-e pish صد سال پیش Seratus tahun lalu
1909 1909 1909
Faqih فقیه Ahli fiqih
Alim eslami عالم اسلامی Ulama Islam
U rah yaft او راه یافت Ia sampai
Douran دوران Periode
Namayandegi نمایندگی Perwakilan
Kar mohemmi کار مهمی Pekerjaan penting
U anjam dad او انجام  داد Ia melakukan
Jolougiri az جلوگیری از Mencegah dari
Tasvib تصویب Pengesahan
Qarardad قرارداد Kontrak
Sal-e 1919 سال 1919 Tahun 1919
Naqsh نقش Peran
Bar mabna بر مبنا Berdasarkan
Mostasharan مستشران Para penasihat
Englishi انگلیسی Inggris
Umur امور Urusan
Mali مالی Keuangan
Nezami نظامی Militer
Anha mosallat mishodand آنها مسلط شدند Mereka menguasai
Mobarez مبارز Pejuang
Agah آگاه Sadar
Roushan bin روشن بین Visioner
Dorost ast درست از Benar
Siyasat سیاست Politik
Eslam setizane اسلام ستیزانه Islamphobia
Reza Khan رضا خان Reza Khan (Raja Iran)
U efsha mikard او افشا می کرد Ia membongkar
Tarh طرح Rencana
Estizah استیضاح Impeachment
Alim عالم Ulama
Aliman عالمان Para ulama
Esteqlal استقلال Kemandirian
Sarboland سربلند Jaya
Anha naqsh dashteh and آنها نقش داشته اند Mereka punya rencana

 

Kini mari kita simak percakapan antara Muhammad dan Said:

Said

Salam Muhammad. Engkau sedang melihat apa?

Muhammad

Salam. Saya sedang melihat patung ini.

Said

Apakah engkau tahu siapa dia?

Muhammad

Tidak. Pasti tokoh penting.

Said

Iya. Beliau Sayid Hassan Modarres, termasuk tokoh politik Iran.

Muhammad

Tapi patung ini berbentuk seorang rohaniwan!

Said

Iya. Dia juga seorang ulama dan politikus besar. Bertahun-tahun ia menjadi wakil rakyat di Majlis Iran.

Muhammad

Menarik, bagaimana rakyat Iran menghormati tokoh besarnya.

Said

Modarres terpilih menjadi wakil rakyat sekitar 100 tahun lalu (1909 sebagai seorang ahli fiqih dan ulama.

Muhammad

Apakah ia pernah melakukan pekerjaan penting selama menjadi wakil rakyat?

Said

Tentu saja. Ia punya peran penting dalam mencegah pengesahan kontrak 1919. Sesuai dengan kontrak ini, para penasihat Inggris akan menguasai urusan keuangan dan militer Iran.

Muhammad

Kalau begitu, ulama dan politikus ini seorang pejuang yang sadar dan visioner.

Said

Benar. Modarres mengungkap kebijakan Islamphobia Reza Khan dan rencana impeachmennya diusulkan di parlemen.

Muhammad

Kalau begitu, Modarres juga seorang ulama yang berperan dalam kemerdekaan dan kejayaan Iran.

 

Kini kita simak percakapan antara Muhammad dan Yusuf berikut ini, tapi kali ini tanpa terjemah:

[dialog]

Ayatullah Hassan Modarres lahir tahun 1860 Masehi di sebuah kota di Isfahan. Ia pernah belajar di Hauzah Ilmiah Isfahan, Qom, Samarra dan Najaf serta dikenal sebagai ahli fiqih. Ia menghabiskan usia tuanya dengan mengajar ilmu-ilmu agama dan menulis buku-buku Islam. Pada tahun 1909, ia menginjakkan kakinya di Majli Shura Melli dan tetap menjadi anggota dewan berpengaruh hingga akhir periode kelima. Tidak ada yang dapat mengingkari perannya dalam pelbagai peristiwa politik waktu itu di Iran.

Modarres selalu memikirkan kemerdekaan dan kebebasan Iran dan menekankan bahwa agama tidak terpisahkan dari politik. Ia bangkit menghadapi Reza Khan, Raja Iran waktu itu yang bergantung pada kekuatan asing. Dengan pidato pencerahan yang dilakukannya, ia berusaha untuk menyadarkan masyarakat.

Anasir Reza Khan telah berusaha beberapa kali untuk meneror Ayatullah Modarres, tapi ia selalu selamat. Akhirnya Reza Khan mengasingkannya ke kota Kashmir di Khorasan dan setelah beberapa waktu mengeluarkan perintah untuk membunuhnya. Dengan demikian, ulama pejuang dan tidak kenal lelah ini gugur syahid pada 1937 Masehi, namun karya-karya besarnya di bidang politik masih dapat disaksikan hingga kini.