Jul 20, 2019 10:52 Asia/Jakarta
  • 20 Juli 2019
    20 Juli 2019

Hari ini, Sabtu 20 Juli 2019 bertepatan dengan 17 Zulkaidah 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 29 Tir 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Harun Al-Rashid Asingkan Imam Musa Kazhim as dari Madinah ke Irak

1261 tahun yang lalu, tanggal 17 Dzulqadah 179 HQ, Imam Musa al-Kazhim as, Imam ketujuh Syiah diasingkan dari Madinah ke Basrah atas perintah Harun al-Rasyid, Khalifah Abbasiah.

Imam Musa al-Kazhim as

Disebutkan Imam Kazhim as tiba di Basrah pada tanggal 7 Dzulhijjah dan langsung dijebloskan ke dalam penjara. Untuk beberapa lama Imam Khazhim as di tahan di penjara Isa bin Jakfar, penguasa Basrah, namun Isa bin Ja'far menulis surat kepada Harun al-Rashid  yang isinya meminta agar Imam dipindahkan ke penjara yang dikelola gubernur lain. Isa bin Jakfar beralasan bahwa setelah memerika Imam Kazhim as, ia tidak menemukan bukti yang memberatkannya agar dipenjara.

Membaca surat Isa bin Jakfar, Harun al-Rashid kemudian memerintahkan agar Imam Kazhim as dipindahkan ke Baghdad dan meminta kepada menterinya, Fadhl bin Rabi' agar membunuh Imam Musa Kazhim as, namun permintaan ini ditolak oleh Fadhl bin Rabi'.

Akhirnya Sindi bin Syahik membunuh Imam Musa Kazhim as atas perintah Yahya bin Khalid Barmaki, seorang menteri yang diperintah oleh Harun al-Rashid.

Marconi Meninggal

82 tahun yang lalu, tanggal 20 Juli 1937, Guglielmo Marconi, penemu teknik pengiriman pesan lewat gelombang radio, meninggal dunia.

Marconi dilahirkan tahun 1874 di Bologna Italia. Sejak muda, Marconi telah tertarik pada bidang fisika dan elektronika dan mempelajari karya-karya fisikawan terkenal, seperti Maxwell dan Hertz.

Pada tahun 1895, dia memulai eksperimennya sendiri dan berhasil mengirimkan sinyal melalui gelombang radio dengan jarak satu setengah mil. Selanjutnya, penemuan itu terus dikembangkan Marconi dan pada tahun 1932, ia berhasil menemukan sistem radio-telepon.

DK-PBB Ratifikasi Resolusi 598 Soal Gencatan Senjata Iran-Irak

32 tahun yang lalu, tanggal 29 Tir 1366 HS, akhirnya Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi bernomor 598 tentang segera dihentikan perang Iran-Irak.

Resolusi 598 ini berisikan 10 butir yang diratifikasi dengan mufakat oleh 15 anggota DK-PBB. Setelah berdiri selama 40 tahun, resolusi ini termasuk satu dari sedikit resolusi DK-PBB yang disepakati oleh 5 anggota tetap lembaga ini.

Dewan Keamanan PBB

Rezim Baath Irak langsung mengumumkan bila Iran menerima resolusi itu, maka Irak menerima keseluruhan butir yang ada tanpa syarat. Berbeda dengan resolusi-resolusi sebelumnya, dalam resolusi 598 ini hak-hak bangsa Iran mendapat perhatian yang membuat pemerintah Iran tidak menolak resolusi tersebut. Satu-satunya yang ditekankan terkait resolusi itu adalah penetapan siapa yang bersalah dan pemicu perang.

Sikap Iran membuat berang musuh-musuhnya yang akhirnya menyeret mereka untuk terjun langsung dalam medan pertempuran. Amerika mengirim lebih dari 43 kapal perangnya ke Teluk Persia dan negara-negara sekutunya menghadiahi rezim Baath dengan pelbagai senjata. Aksi ini untuk menunjukkan puncak dari persekutuan mereka dengan rezim Baath Irak.

Sejak saat itu, permusuhan rezim Baath terhadap bangsa Iran dilakukan secara terbuka dengan dukungan mutlak Barat. Rezim Baath menebar terornya dengan senjata kimia dan hal ini dilakukan bukan hanya terhadap rakyat Iran, tapi juga kepada bangsanya sendiri. Akhirnya, Imam Khomeini ra yang melihat terjadinya pelbagai peristiwa dan memahami ada konspirasi di balik semua ini serta memperhatikan kepentingan Iran, beliau menerima resolusi 598, setahun setelah dikeluarkannya, tepat pada 27 Tir 1367 HS.