Lintasan Sejarah 8 Februari 2020
Ummul Banin, Istri Imam Ali as Wafat
1377 tahun yang lalu, tanggal 13 Jumadil Tsani 64 HQ, Ummul Banin, istri Imam Ali as meninggal dunia di Madinah dan dimakamkan di kota ini.
Setelah bertahun-tahun ditinggal oleh istrinya, Sayidah Fathimah az-Zahra as, Imam Ali as menikah dengan Fathimah Kilabiyah, lewat usulan saudaranya, Aqil yang merupakan ahli nasab yang mengetahui dengan baik keturunan Arab. Dari Fathimah Kilabiyah ini, Imam Ali as dikaruniai empat orang anak laki-laki; Abbas, Jakfar, Abdullah dan Utsman. Karena melahirkan empat orang anak laki-laki, akhirnya Fathimah Kilabiyah dijuluki Ummul Banin yang berarti ibu dari anak-anak laki.
Keempat anaknya mereguk cawan syahadah dalam peristiwa Karbala, dan ibu mereka tampak tegar dan sabar menghadapi cobaan ini.
Ketika beliau mendapat informasi tentang peristiwa Asyura, beliau membawa Ubaidullah, anak Abbas ke kuburan Baqi' dan membacakan puisi memuji anak-anaknya. Rakyat Madinah yang mendengarkan puisi yang dibacakan Ummul Banin berkumpul di Baqi' dan menangis bersama beliau.

Jenderal Abdul Salam Arif naik kuasa
57 tahun yang lalu, tanggal 8 Februari 1963, Jenderal Abdul Salam Arif yang didukung para aktivis partai Baath Irak dalam merebut kekuasaan negara itu melalui sebuah kudeta berdarah.
Dengan bantuan tentera udara Irak, istana menteri pertahanan yang menjadi tempat tinggal Abdul Karim Qasim, presiden Irak ketika itu dibombardir dan Abdul Karim Qasim ditahan dan ditembak.
Abdul Salam Arif menobatkan dirinya sebagai presiden. Abdul Karim Qasim sebelum ini juga meraih kekuasaan lewat kudeta terhadap Malik Al Faizal yang merupakan raja terakhir Irak pada tahun 1958. Sejumlah anggota keluarga Raja dan pendukung mereka tewas dalam kudeta tersebut. Tiga tahun kemudian, Abdul Salam Arif tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat misterius pada tahun 1966 dan kekuasaan jatuh ke tangan saudaranya Abdul Rahman Arif.

Angkatan Udara Iran Berbaiat Kepada Imam Khomeini
41 tahun yang lalu, tanggal 19 Bahman 1357 HS, Angkatan Udara Iran menyatakan diri mendukung Imam Khomeini.
Dalam pertemuan antara personil angkatan udara dan Imam Khomeini, Imam menyampaikan pidato sebagai berikut, "Selama ini, Anda semua mematuhi pemimpin yang zalim. Sejak hari ini, Anda semua menggabungkan diri kepada al-Quran dan al-Quran akan menjadi pelindung Anda. Saya harap, dengan bantuan dari Anda sekalian, kita mampu mendirikan negara Islam yang adil."
Peristiwa bersejarah ini kemudian setiap tahun diperingati rakyat Iran sebagai Hari Angkatan Udara Republik Islam Iran.