Tim Robotika Afghanistan Ciptakan Ventilator untuk Pasien COVID-19
Siswi-siswi Afghanistan telah merancang alat seperti ventilator dari bagian mobil untuk membantu pasien yang terinfeksi virus corona baru, COVID-19.
Mereka sebenarnya adalah anggota tim robotika yang sebelumnya dua kali ditolak AS untuk ikut serta dalam kompetisi robotik internasional di Washington DC 2017.
Namun akhirnya, mereka mendapatkan visa setelah kelompok-kelompok hak asasi internasional dan media turun tangan dengan meluncurkan kampanye internasional untuk dukungan mereka.
Ventilator murah yang mereka buat sekarang berjalan dengan mesin mobil dan dimaksudkan untuk digunakan dalam fasilitas perawatan dan rumah sakit guna membantu pasien yang menderita penyakit pernapasan mematikan yang disebabkan oleh COVID-19.
Pencapaian tersebut sangat penting bagi Afghanistan karena minimnya jumlah ventilator yang diperlukan oleh para pasien gangguan pernafasan di negara ini.
Hingga hari Kamis (16/4/2020) pagi, 784 warga Afghanistan terinfeksi COVID-19, dan 25 dari mereka meninggal dunia.
Virus Corona telah menyebar ke 111 negara dan jumlah korban jiwa akibat virus ini di seluruh dunia hingga Kamis pagi, 16 April 2020 telah mencapai 137.150 orang.
Lebih dari 2.071.183 orang terinfeksi COVID-19 dan 514.858 dari mereka telah sembuh. Covid-19 ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Amerika Serikat berada di urutan pertama yang memiliki kasus terbanyak terkait dengan virus Corona. 639.664 warga Amerika terinfeksi COVID-19, dan 30.985 dari mereka meninggal dunia.
Spanyol berada di urutan kedua. 180.659 warga negara ini tertular COVID-19, dan 18.812 dari mereka meninggal dunia. Negara berikutnya adalah Italia. 165.155 warga negara ini terinfeksi virus Corona dan 21.645 dari mereka meninggal dunia.
Negara-negara berikutnya yang memiliki kasus terbanyak COVID-19 adalah Jerman, Prancis, Inggris, Cina, Iran dan Turki. (RA)