Pembunuhan Sadis terhadap Ahmaud Arbery
Ayah dan anak dari satu keluarga ditahan di negara bagian Georgia, Amerika Serikat karena menembak mati Ahmaud Arbery, seorang pemuda Afrika-Amerika tak bersenjata yang sedang berolahraga di sebuah kawasan perumahan.
Menurut keterangan pihak berwenang pada 7 Mei 2020, Gregory McMichael, 64 tahun, dan Travis McMichael, 34 tahun, ditahan dan dibawa ke Biro Penyelidik Negara Bagian Georgia atas tuduhan melakukan pembunuhan dan penyerangan pada tanggal 23 Februari 2020.
Sebelumnya, sebuah rekaman video tentang peristiwa pembunuhan tersebut menimbulkan gelombang protes untuk menuntut keadilan, terutama setelah diketahui bahwa tiada tindakan hukum apapun dilakukan terhadap para pelaku, ayah dan anak berkulit putih itu.
Ahmaud Arbery, 26 tahun, sedang joging di kawasan pemukiman kota pantai Brunswick ketika didekati oleh para tersangka, pada sore hari tanggal 23 Februari.
Gambar yang direkam oleh seorang warga lain memperlihatkan ayah dan anak McMichael menunggu Arbery, yang berlari ke arah mereka, di hari yang terang.
Dalam video 36 detik yang direkam dari sebuah kendaraan yang berada di belakang mobil truk, terlihat seorang pria joging mendekati truk dari belakang.
Pria ini berusaha memutar, dan terlihat bersitegang dengan seorang pria yang membawa senapan. Lalu terjadi teriakan dan suara letusan senapan terdengar.
Ada pria kedua berdiri di bak truk. Pria ini lalu terlihat membawa senapan di sebelah pria pertama. Lalu Arbery menghilang dari gambar.
Menurut ayah korban, Marcus Arbery, anaknya biasanya berolahraga di daerah itu setiap hari, dan ia tinggal di rumah ibunya di dekat situ.
Pengacara keluarga, Benjamin Crump, mengatakan rekaman video itu memperlihatkan "eksekusi yang mengerikan".
Crump menyatakan bahwa Gregory McMichael tidak ditindak karena ia pernah bekerja sebagai polisi dan detektif di kejaksaan lebih dari 30 tahun.
Sebelum video itu disiarkan, Kejaksaan Brunswick mengatakan tiada alasan untuk menahan ayah dan anak McMichael. Mereka mengklaim bahwa tindakan mereka itu sesuai dengan hukum, yaitu "penangkapan oleh warga negara yang berlaku di Georgia".
Setelah video viral, banyak suara yang menyerukan agar ayah dan anak itu ditindak. Lebih dari 100 orang ikut serta dalam protes di kota kecil itu pada Selasa malam, 5 Mei 2020. Puluhan ribu orang menandatangani petisi dalam beberapa jam, menuntut keadilan untuk Ahmaud, serta pengunduran diri Kepala Kejaksaan George Barnhill.
Mantan Wakil Presiden dan calon presiden Partai Demokrat Joe Biden bercuit di Twitter: "Video ini jelas. Ahmaud Arbery dibunuh dengan darah dingin. Hati saya bersama keluarga, yang berhak atas keadilan, saat ini juga. Tiba saatnya untuk membuat penyelidikan yang transparan dan menyeluruh terhadap pembunuhan ini."
Sedangkan Gubernur Negara Bagian Georgia, Brian Kemp, bercuit bahwa warga Georgia "berhak mendapat jawaban". (RA)