Lintasan Sejarah 27 Mei 2020
Hari ini, Rabu tanggal 27 Mei 2020 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 4 Syawal 1441 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 7 Khordad 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Ayatullah Sayid Abdul Husein Lari Wafat
99 tahun yang lalu, tanggal 4 Syawal 1342 HQ, Ayatullah Sayid Abdul Husein Lari meninggal dunia di usia 86 tahun dan dikebumikan di kota Jahrom.
Ayatullah Sayid Abdul Husein Lari lahir pada 1264 HQ di kota Lar. Setelah menyelesaikan pendidikan awal dan menengah, beliau pergi ke kota Najaf, Irak untuk melanjutkan pendidikan agamanya. Beliau belajar pada Mirza Shirazi Bozourgh. Selain mendapat ijazah ijtihad dari gurunya, beliau juga mendapat ijazah ijtihad dari guru-guru besar lainnya seperti Ayatullah Mohammad Husein Kazhimi, Fadhil Irawani, Lutfullah Mazandarani dan Mulla Hossein Qoli Hamedani.
Atas perintah Ayatullah Shirazi, Ayatullah Lari kembali ke kota Larestan untuk membimbing masyarakat di sana. Beliau membangung hauzah ilmiah Lar dan mengajarkan hukum Islam. Keberadaan ulama dengan kapasitas sebesar beliau di sana mampu menahan pengaruh para misionaris Kristen, bahkan dari hari ke hari mereka semakin terisolasi.
Langkah kedua yang dilakukan oleh Ayatullah Lari adalah mencatat kekayaan penguasa boneka di sana, membangun pabrik senjata, menggelar pendidikan militer dan tidak membayar pajak kepada pemerintah pusat. Sikap beliau mendukung Revolusi Konstitusi menghadapi pasukan pemerintah dengan bekerjasama dengan para pejuang gagah berani Tangestan menghadapi penjajah Inggris merupakan aktivitas beliau dalam rangka mengembalikan kemuliaan Islam.
Ayatullah Lari memiliki sekitar 40 karya tulis di bidang fiqih, teoloti, politik, ushul fiqih dan lain-lain.
Jawaharlal Nehru Tutup Usia
56 tahun yang lalu, tanggal 27 Mei 1964, rakyat India berduka saat melepas seorang pelopor kemerdekaan sekaligus perdana menteri pertama bagi mereka, Jawaharlal Nehru.
Nehru wafat di usia 74 tahun. Ia tiba-tiba menderita sakit pada pagi hari di rumahnya yang terletak di New Delhi.
Saat itu dia baru saja berlibur dari suatu perbukitan di luar kota. Sahabat karib Bapak Perjuangan Mahatma Gandhi itu meninggal akibat serangan jantung. Tim dokter spesialis berjuang memulihkan kondisi Nehru, namun dia menghembuskan nafas terakhir pada sore hari. Saat itu, dia ditemani oleh putrinya, Indira Gandhi.
Berita duka langsung disampaikan menteri kabinet C. Subramaniam dalam rapat parlemen. "Perdana Menteri telah tiada. Cahaya telah padam," kata Subramaniam terbata-bata.
Dua jam setelah pengumuman duka, puluhan ribu warga berkumpul di sekitar rumah mendiang Nehru, yang berjasa memerdekakan India dari penjajahan Inggris.
Nehru menghasilkan keturunan hebat yang meneruskan prestasinya sebagai pemimpin. Putrinya, Indira, dan cucunya, Rajiv, tampil menjadi perdana menteri India di masa yang berbeda. Namun, tak seperti Nehru, kedua pemimpin itu menjadi korban pembunuhan.
Istri mendiang Rajiv Gandhi, Sonia, kini memimpin Partai Kongres Nasional India. Bersama kedua anaknya, Sonia tengah meneruskan reputasi keluarga yang dirintis Nehru dalam gelanggang politik di India.
Pembukaan Periode Pertama Majelis Syura Islam Iran
16 tahun yang lalu, tanggal 7 Khordad 1383 HS, pembukaan periode pertama Majelis Syura Islam Iran.
Tanggal 7 Khordad dikenal di Iran sebagai Hari Undang-Undang dan dimulainya pekan parlemen yang mengingatkan tanggal 7 Khordad 1359 Hs. Pada hari itu untuk pertama kalinya dibukan Majelis Syura Islam Iran dan sejak saat itu di tahun 63, 67, 71, 75, 79 dan tahun 1383 dimulai acara pembukaan hari pertama kerja parlemen Iran periode kedua hingga ketujuh.
Acara pembukaan periode pertama Majelis Syura di Iran merupakan titik tolak penting di negara ini. Tugas Majelis adalah menetapkan undang-undang dan melakukan pengawasan langsung terhadap kinerja presiden dan kabinetnya. Anggota parlemen Iran berjumlah 290 orang yang dipilih secara langsung. Setiap kota, sesuai dengan populasi penduduknya memiliki kursi di parlemen.
Sementara minoritas agama di Iran, kebanyakan dari mereka dari sisi jumlah penduduk tidak memenuhi kuota, yakni 150 ribu orang untuk meraih satu kursi di parlemen, tapi mereka juga memiliki wakil di sana.
Pemilu periode pertama Majelis Syura Islam dilakukan hanya setahun setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, tepatnya pada 24 Isfand 1358 Hs. Dalam pemilu legislatif ini diikuti oleh sekitar 11 juta orang.