Lintasan Sejarah 30 September 2020
-
Lintasan Sejarah 30 September 2020
Hari ini, Rabu 30 September 2020 bertepatan dengan 12 Safar 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 9 Mehr 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Peristiwa Hakamain di Perang Shiffin
1404 tahun yang lalu, tanggal 12 Shafar 38 HQ pagi hari, pasukan Imam Ali as telah siap untuk berperang, tapi Amr bin Ash melakukan tipuan dan memerintahkan pasukan Muawiyah meletakkan al-Quran di atas tombaknya.
Mereka yang melakukan ini berada di barisan terdepan dan di barisan belakang mereka meletakkan apa saja di ujung tombaknya. Mereka berteriak “Laa Hukma Illaa Lillah!” yang berarti tidak ada hukum selain hukum Allah.
Orang-orang Munafik seperti Asy’ats bin Qais di pihak Imam Ali as berusaha melemahkan semangat perang pasukan Imam Ali as dengan mengajak orang-orang untuk melakukan Hakamain (arbitrase). Sementara Imam Ali as sendiri telah memperingatkan bahwa yang dilakukan musuh itu hanya tipu muslihat. Beliau mengatakan dirinya sebagai Kalam Allah yang berbicara. Tapi ucapan beliau tidak mampu mengubah kondisi yang ada. Akhirnya, setiap pasukan menentukan dua orang juri untuk memilih seorang yang harus disepakati dari kedua pihak.
Muawiyah memilih Amr bin Ash. Sementara Imam Ali as berkata, “Bila kita terpaksa melakukan ini, maka Abdullah bin Abbas yang harus kita pilih dan kalau tidak maka Malik al-Asytar an-Nakha’i.”
Asy’ats dan sejumlah penghapal al-Quran, yang nantinya menjadi anggota Khawarij tidak setuju dengan pilihan Imam Ali as dan mengatakan, “Yang harus kita pilih hanya Abdullah bin Qais, yakni Abu Musa al-Asy’ari.”
Kelicikan orang-orang Munafik berhasil menjadikan Abu Musa sebagai wakil. Abu Musa dan Amr bin Ash berbicara di Daumah al-Jandal, sebuah benteng yang terletak antara Madinah dan Syam. Keduanya punya permusuhan dengan Bani Hasyim, khususnya terhadap Imam Ali as. Dengan tipu daya Amr bin Ash berhasil melengserkan Imam Ali as dari khilafah lahiriah. Abu Musa termasuk Munafikin yang pada malam Aqabah, pasca peristiwa Ghadir Khum ingin membunuh Nabi Muhammad Saw.

Aksi Mogok Pelajar dan Guru Tutup Sekolah Rezim Pahlevi
42 tahun yang lalu, tanggal 9 Mehr 1357 HS, para pelajar Iran melakukan aksi mogok dan guru tutup sekolah rezim Pahlevi.
Bersamaan dengan aksi-aksi mogok yang dilakukan di seluruh negeri, bertepatan dengan tahun ajaran baru bulan Mehr 1357 HS, para pelajar dan mahasiswa bergabung dengan kelompok revolusioner. Mereka tidak masuk sekolah hari itu dan melakukan pawai akbar menuntut dikembalikannya Imam Khomeini ke Iran.
Pasca aksi mogok para siswa, guru-guru juga tidak ingin ketinggalan dan dimulai dengan mengeluarkan pernyataan, mereka mulai melakukan aksi mogok. Sejak saat itu, pada 9 Mehr 1357 HS, seluruh sekolah di Iran tidak melakukan aktivitasnya dan ditutup.
Praktis, pelajar dan guru telah bergabung dengan para revolusioner yang melakukan aksi demo di jalan-jalan. Para mahasiswa juga bergabung dengan aksi ini dan memboikot ruang-ruang kuliah dengan tidak masuk kuliah.

Richter Meninggal Dunia
35 tahun yang lalu, tanggal 30 September 1985, Charles Richter, ilmuwan penemu alat ukur kekuatan gempa, meninggal dunia di AS dalam usia 75 tahun.
Bersama rekan-rekannya sesama ilmuwan, Richter berhasil menemukan alat ukur kekuatan gempa yang didasarkan kepada tingkat energi yang dilepaskan pusat gempa.
Richter dan kawan-kawannya membagi tingkat kekuatan gempa itu dari ukuran satu hingga sembilan. Sebelumnya, para ilmuwan mengukur dan membandingkan tingkat-tingkat kekuatran gempa berdasarkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh gempa, yang tentu saja sangat jauh dari ketelitian.