Lintasan Sejarah 3 November 2020
-
3 November 2020
Hari ini, Selasa 3 November 2020 bertepatan dengan 17 Rabiul Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 13 Aban 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Kelahiran Rasulullah Saw
1389 tahun yang lalu, tanggal 17 Rabiul Awal 53 sebelum Hijriah, berdasarkan sebagian besar riwayat sejarawan Islam, Nabi Muhammad Saw terlahir ke dunia.

Ayah beliau bernama Abdullah yang berasal dari kabilah Bani Hasyim dan ibu beliau bernama Aminah. Sebelum dilahirkan, Muhammad Saw telah kehilangan ayahnya yang meninggal dunia akibat sakit dan ketika berusia enam tahun, ibu beliau juga berpulang ke rahmatullah.
Muhammad Saw kemudian diasuh oleh kakek beliau, Abdul Mutthalib, namun dua tahun kemudian kakek beliau wafat dan Muhammad Saw diasuh oleh paman beliau, Abu Thalib. Sejak muda, Muhammad Saw sudah digelari al-Amin karena kejujurannya yang amat dikenal masyarakat.
Sejak muda pula, beliau sering menyendiri di gua Hira' untuk bertafakur dan menjauhkan diri dari kehidupan jahiliah kaumnya. Ketika Muhammad Saw berusia 40 tahun, Allah Swt mengutus malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu dan memberi kabar mengenai pengangkatan beliau sebagai Rasulullah. Sejak itu, Muhammad Saw melaksanakan tugasnya sebagai rasul penyampai petunjuk Allah, dengan mengalami banyak penderitaan akibat penentangan dari kaum Musyrik. Kini agama Islam telah tersebar ke berbagai penjuru bumi dan menjadi agama terbesar di dunia.
Imam Jakfar Shadiq Lahir
1359 tahun yang lalu, tanggal 17 Rabiul Awal 83 HQ, Imam Jakfar Shadiq as, cucu Rasulullah generasi kelima, terlahir ke dunia di kota Madinah.

Sampai usia 12 tahun, beliau diasuh oleh kakek beliau, Imam Sajjad as, dan sembilan belas tahun kemudian dilaluinya di bawah bimbingan ayah beliau, Imam Muhammad Baqir as.
Imam Jafar Shadiq as hidup di masa ketika Dinasti Bani Umayah sedang mengalami kemunduran dan Dinasti Bani Abbasiah mulai merebut kekuasaan. Masa itu dimanfaatkan oleh Imam Jakfar Shadiq untuk menyebarkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan Islam yang murni dan hakiki.
Selain menguasai ilmu dan makrifat Islam, Imam Jakfar Shadiq juga menguasai ilmu kedokteran, kimia, matematika, dan bidang-bidang ilmu lainnya. Pada masa hidupnya, Imam Jakfar Shadiq as merupakan sumber rujukan ilmu dan beliau dikunjungi banyak orang dari berbagai penjuru dunia untuk meminta jawaban atas berbagai persoalan ilmu. Tercatat ada empat ribu murid yang belajar kepada Imam Shadiq, di antaranya Jabir bin Hayyan, seorang kimiawan muslim terkenal. Imam Shadiq as gugur syahid pada tahun 148 Hijriah.
Tentara Israel Menyerang Khan Yunes
64 tahun yang lalu, tanggal 3 November 1956, dalam era perang Mesir-Israel, tentara Israel menyerang kota Khan Yunes di Jalur Gaza dan membunuh massal warga kota itu.
Setelah menduduki kota ini, tentara Israel kemudian membunuh 25 tentara Mesir. Kekejaman mereka masih belum berhenti sampai di sana, karena kemudian mereka menyerang rumah sakit kota Khan Yunes. Seluruh pasien, perawat dan para dokter di rumah sakit itu gugur syahid dalam serangan itu. Selanjutnya, tentara Israel meledakkan sebuah tempat perlindungan yang berisi puluhan wanita dan anak-anak.
Secara keseluruhan, korban yang tewas dalam serangan keji Zionis ini mencapai 275 orang.
Imam Khomeini ra Diasingkan ke Turki
56 tahun yang lalu, tanggal 4 Aban 1343 HS, Imam Khomeini ra diasingkan oleh pemerintah Shah ke Turki.

Perdana Menteri Asadollah Alam pada bulan Mehr1342 HS mendapat perintah dari Shah lewat usulan Amerika agar memberikan kekebalan hukum kepada warga Amerika. Shah meminta hak ini harus digodok oleh pemerintah dalam bentuk rancangan undang-undang. Setelah diratifikasi oleh kabinet, pada awal 1343 HS, draf ini disetujui oleh Majelis Dewan Nasional dan Senat.
Ketika berita yang berusaha disembunyikan ini sampai ke Imam Khomeini ra, beliau langsung memutuskan untuk menyampaikan hakikat yang sebenarnya kepada masyarakat. Menurut Imam Khomeini ra, rakyat harus mengetahui akan ada tragedi besar yang sedang digulirkan oleh rezim Shah.
Oleh karenanya, setelah membicarakan masalah ini dengan ulama besar di hauzah, pada tanggal 4 Aban 1343 HS, Imam Khomeini ra menyampaikan pidato bersejarahnya dan mengungkap apa yang sedang dilakukan secara rahasia oleh rezim Shah. Beliau membeberkan apa itu undang-undang Kapitulasi yang diratifikasi oleh pemerintah dan parlemen, sekaligus bahaya di balik UU ini.
Protes keras Imam Khomeini ra atas UU Kapitulasi ini membuat petugas keamanan Shah mengepung rumah Imam Khomeini ra di Qom pada tengah malam 13 Aban 1343 Hs. Setelah itu mereka memasuki rumah Imam dengan memanjat tembok. Mereka kemudian menahan Imam dan memindahkan beliau ke Tehran dan dari sana mereka langsung mengasingkan beliau ke Turki. Pengasingan ini membuat rakyat marah dan kemarahan itu disampaikan lewat aksi-aksi demonstrasi di pelbagai kota di Iran.
Demonstrasi Berdarah di Tehran
42 tahun yang lalu, tanggal 13 Aban 1357 HS (4 November 1978), terjadi demonstrasi berdarah yang dilakukan oleh para mahasiswa dan pelajar Iran, di kota Teheran.
Dalam demonstrasi yang mengenang hari diasingkannya Imam Khomeini ke Turki ini, para pelajar dan mahasiswa yang berkumpul di depan Universitas Teheran untuk mengecam rezim Shah. Para tentara rezim Shah menghadapi para demonstran dengan peluru, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan pelajar dan mahasiswa Iran. Oleh karena itulah, tanggal 4 November di Iran diperingati sebagai Hari Pelajar.
Pendudukan Kedubes Amerika oleh Mahasiswa Iran
41 tahun yang lalu, tanggal 13 Aban 1358 HS (4 November 1979), mahasiswa Iran menduduki Kedubes Amerika di Tehran.

Dalam peringatan atas hari diasingkannya Imam Khomeini ke Turki dan peringatan atas terbunuhnya para mahasiswa dan pelajar Iran di tahun sebelumnya, para pelajar dan mahasiswa Iran melangsungkan demonstrasi besar-besaran di Teheran.
Pada kesempatan itu, sekelompok mahasiswa muslim yang menamakan diri sebagai "Mahasiswa Pengikut Imam" menduduki Kedubes AS dan menyandera para pegawainya. Sebelum kejadian ini, kementrian luar negeri Republik Islam Iran berkali-kali menyampaikan protes resmi kepada Washington atas campur tangan mereka terhadap urusan dalam negeri Iran.
Dalam penyanderaan Kedubes AS itu, ditemukan berbagai dokumen resmi yang membuktikan bahwa Kedubes AS untuk Iran telah berubah fungsi sebagai kantor agen mata-mata AS, CIA. Hari penyanderaan kedubes AS ini hingga kini diperingati di Iran sebagai "Hari Perlawanan Terhadap Kaum Arogan Dunia". Dalam mengomentari aksi para mahasiswa Iran ini, Imam Khomeini berkata, "Pembongkaran sarang mata-mata AS merupakan revolusi yang lebih besar daripada revolusi pertama."