Nov 21, 2020 11:59 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 21 November 2020
    Lintasan Sejarah 21 November 2020

Hari ini, Sabtu 21 November 2020 bertepatan dengan 5 Rabiul Tsani 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 1 Azar 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Kharaqi Marvazi, Matematikawan Wafat

910 tahun yang lalu, tanggal 5 Rabiul Tsani 532 HQ Kharaqi Marvazi, matematikawan muslim meninggal dunia.

Kharaqi Marvazi lahir di daerah Kharaqi. Ia seorang matematikawan dan penulis besar di bidang sejarah, geografi dan matematika.

Kharaqi Marvazi merupakan ilmuwan istana Kharazmshahian dan memiliki posisi penting. Ia termasuk sejumlah ilmuwan di masa stagnasi ilmu pengetahuan dalam peradaban Islam. Karya-karyanya antara lain Muntaha al-Idrak dan at-Tabshirah fi Ilm al-Haiah.

Image Caption

Proklamasi Independensi Luxemburg

153 tahun yang lalu, tanggal 21 November 1867, berdasarkan hasil Konferensi London,  Luxemburg diumumkan sebagai negara yang independen dan tidak berpihak.

Dengan demikian, Luxemburg tetap berada dalam persatuan dengan Belanda.  Namun, pada tahun 1890,  Luxemburg keluar dari persatuannya dengan Belanda dan pada tahun 1948 bergabung ke dalam NATO. Dengan demikian, negara ini sudah keluar dari posisi tidak berpihaknya.

Luxemburg juga menjadi anggota Pasar Bersama Eropa dan Persatuan Eropa Barat, serta menjadi markas bagi Dewan Pengadilan Eropa dan Yayasan Bank dan Keuangan Eropa Barat. 

Luxemburg memiliki luas wilayah 2586 kilometer persegi, terletak di Eropa barat dan berbatasan dengan Jerman, Perancis, dan Belgia.

Imam Khomeini ra Kirim Pesan dari Paris Jelang bulan Muharam

42 tahun yang lalu, tanggal 1 Azar 1357 HS, Imam Khomeini ra mengirim pesan bersejarah dari Paris menjelang bulan Muharam, bulan syahadah dan bulan kemenangan darat melawan pedang.

Imam Khomeini

Imam Khomeini ra dalam pesannya menyeru seluruh rakyat Iran bangkit dengan seluruh kekuatan yang dimilinya demi melanjutkan penentangan terhadap Shah dan menumbangkannya. Imam menyebut bulan Muharam telah mengajarkan kepada seluruh generasi manusia sepanjang sejarah bagaimana menang menghadapi ujung tombak.

Isi pesan beliau meminta para ulama dan orator agar memanfaatkan benar-benar pedang ilahi bulan Muharam guna memotong sisa pohon kezaliman dan pengkhianatan.

Dalam pesannya Imam Khomeini ra secara transparan mencantumkan tujuan suci Revolusi Islam. Kepada seluruh rakyat Iran Imam berkata, "Semua harus bangkit untuk mencerabut silsilah kezaliman Pahlevi dan menciptakan Republik Islam yang berdasarkan hukum-hukum Islam yang mulia dan kemenangan milik rakyat."

Imam Khomeini ra tidak lupa mengingatkan, "Dengan tibanya bulan Muharam, bulan kebangkitan, keberanian dan pengorbanan telah dimulai. Bulan Muharam adalah bulan kemenangan darah melawan pedang. Para penceramah dan orator punya kewajiban ilahi yang lebih berat untuk mengungkap kejahatan-kejahatan rezim. Suara revolusi besar Iran telah berbunyi di negara-negara Islam dan di negara-negara lain dan memunculkan kebanggaan."

Pesan bersejarah Imam Khomeini ra ini pada hakikatnya perintah beliau kepada rakyat untuk mulai bergerak. Pesan ini dengan cepat menyebar ke seluruh Iran dan disampaikan kepada rakyat. Dampak penting dari pesan ini mempercepat tumbangnya rezim Shah Pahlevi.