Jan 07, 2021 16:06 Asia/Jakarta

Warga Palestina menggelar sebuah acara untuk menandai haul pertama gugur syahidnya Letnan Jenderal Qasem Soleimani, Komandan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Menurut Press TV, Minggu (3/1/2021), para pemimpin Hamas dan Gerakan Jihad Islam Palestina termasuk di antara mereka yang menghadiri acara tersebut.

Letjen Soleimani dikagumi sebagai jenderal pemberantas terorisme paling berpengaruh dan karismatik di Asia Barat (Timur Tengah).

Dia memainkan peran kunci dalam membantu Irak dan Suriah mengalahkan kelompok-kelompok teroris dukungan asing, terutama  teroris takfiri Daesh (ISIS) yang merupakan kelompok teroris paling berbahaya di dunia.

Dia juga berperan besar dalam memperkuat gerakan Muqawama Palestina untuk melawan rezim Zionis Israel. Pada tahun pertama peringatan gugurnya Letjen Soleimani, rakyat Palestina mengadakan beberapa acara untuk memberi penghormatan kepada mendiang komandan Iran ini.

Rakyat Palestina menganggap Syahid Soleimani sebagai pahlawan untuk Palestina dan al-Quds. Mereka berterima kasih kepada Letjen Soleimani atas dukungannya dalam perjuangan melawan pendudukan Israel.

Rakyat Palestina juga menganggap Letjen Soleimani sebagai simbol perlawanan untuk semua warga Palestina yang tertindas. Mereka akan mengikuti jejak Syahid Soleimani yang memiliki peran besar dalam mendukung perlawanan Palestina di berbagai bidang  

Letjen Soleimani gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika Serikat ketika tiba di bandara udara Baghdad, ibu kota Irak pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Serangan pengecut ini dilancarkan atas perintah Presiden Donald Trump.

Selain aktif membantu Irak dan Suriah dalam menumpas kelompok teroris takfiri Daesh, Letjen Soleimani juga membantu kelompok-kelompok pejuang Palestina dalam melawan penjajahan rezim Zionis.

Syahid Qassem Soleimani sangat dicintai oleh masyarakat Iran dan bangsa-bangsa tertindas di negara-negara kawasan Asia Barat, terutama mereka yang sedang berjuang melawan imperalisme AS dan sekutunya di kawasan tersebut. Kecintaan mereka kepada Letjen Soleimani tampak jelas setelah gugurnya pejabat tinggi militer Iran ini.

Syahid Soleimani merupakan simbol perlawanan terus-menerus terhadap imperialisme AS. Dia tidak hanya menjadi tokoh kunci dalam penghancuran kelompok teroris Daesh,  tetapi juga dalam membantu perjuangan rakyat Palestina.

Anggota senior Jihad Islam Palestina Khaled al-Batsh menyebut syahid Qassem Soleimani sebagai pelopor kemajuan semua kelompok perlawanan di kawasan.

Al-Batsh, seperti dilaporkan laman al-I'lam al-Harbi, Rabu (23/12/2020) mengatakan Komandan Pasukan Quds Iran Letjen Soleimani adalah arsitek yang memajukan semua kelompok perlawanan termasuk Brigade al-Quds, Brigade Izzuddin Qassam, Brigade Syuhada al-Aqsa, Brigade Abu Ali Mustafa, Brigade Nasser Salahuddin, Hizbullah, dan semua cabang kelompok perlawanan di kawasan.

"Syahid Soleimani adalah seorang insinyur poros perlawanan. AS menyadari kedudukan dia setelah melihat pengaruhnya yang besar di medan perang melawan Zionis-Amerika dan dukungannya kepada kelompok perlawanan Palestina," ujar al-Batsh.

Dia menegaskan bahwa gugurnya syahid Soleimani tidak berpengaruh pada perlawanan. Syahid mulia ini dan para pemimpin perlawanan lainnya di Lebanon dan Palestina adalah tokoh kubu perlawanan dan perjuangan mereka akan terus berlanjut.

Berbicara tentang ancaman rezim Zionis, anggota senior Jihad Islam Palestina ini mengatakan kelompok perlawanan tidak akan duduk menyaksikan serangan Israel.

"Semua elemen sipil dan bersenjata kubu perlawanan akan turun ke medan dan mereka tetap memegang prinsip-prinsipnya meskipun minim sarana dan situasi sulit saat ini," pungkasnya.

Sebelumnya, pemasangan foto Letjend Syahid Soleimani di jalanan kota Gaza telah membuat rezim Zionis Israel marah. Penduduk Gaza hari Senin (28/12/2020) memasang foto-foto besar Jenderal Soleimani di jalan Al Rashid kota Gaza.

Pada foto besar tersebut disertakan penggalan statemen Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh saat menghadiri pemakaman Jenderal Soleimani yang menyebutnya sebagai "Syahid Al Quds"

Ketika Letjen Soleimani mendeklarasikan berakhirnya kekhalifahan Daesh pada tahun 2018, Amerika Serikat –yang menyebut dirinya penyelamat bagi rakyat Irak dan Suriah– menganggap Soleimani sebagai musuh bebuyutan dan rintangan bagi perdamaian di Asia Barat.

AS kemudian memberlakukan sanksi terhadap pejabat militer Iran ini. Rezim Zionis juga memasukkan Letejen Soleimani ke dalam daftar yang disebut sebagai daftar teroris. Dan pada akhirnya, jenderal Iran ini gugur dalam serangan pengecut yang diperintahkan Trump ketika dia berkunjung ke Irak atas undangan resmi pemerintah Baghdad.  (RA)