Jan 14, 2021 10:19 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 14 Januari 2021
    Lintasan Sejarah 14 Januari 2021

Hari ini, Kamis 14 Januari 2020 bertepatan dengan 30 Jumadil Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 25 Day 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Militer Iran Bergabung dengan Rakyat

42 tahun yang lalu, tanggal 25 Dey 1357 HS, ketika gelombang perlawanan rakyat Iran terhadap rezim Shah semakin memuncak, militer Iran akhirnya memilih bergabung dengan rakyat dan bersama rakyat berjuang mengibarkan revolusi Islam.

Sebelumnya, Imam Khomeini dari tempat pengasingan beliau di Paris, berkali-kali mengirimkan pesan kepada angkatan bersenjata Iran agar bergabung dengan rakyat dan menyelamatkan bangsa Iran dari kekuatan imperialis asing dan penguasa yang despotik.

Image Caption

Abu Ayad Gugur Syahid

30 tahun yang lalu, tanggal 14 Januari 1991, agen dinas Rahasia Israel, Mossad, melakukan teror terhadap Abu Ayad, salah seorang pejabat tinggi PLO di Tunisia.

Abu Ayad adalah anggota komite pusat dan pejabat keamanan kelompok Fatah, salah satu sayap terpenting PLO. Bersama Abu Ayad, beberapa tokoh PLO lain juga menjadi korban dalam aksi teror Mossad di Tunisia tersebut.

Teror tersebut membuktikan bahwa rezim Israel dalam aksinya untuk meredam perjuangan rakyat Palestina sama sekai tidak memperdulikan hukum internasional. Selain melakukan teror terhadap pejabat Palestina di Tunisia, Israel juga melakukan aksi serupa di negara-negara lain seperti Lebanon.

Image Caption

Ayatullah Mohammad Ali Haqqi Sarabi Wafat

22 tahun yang lalu, tanggal 25 Dey 1377 HS Ayatullah Mohammad Ali Haqqi meninggal dunia di usia 70 tahun di kota Qom dan dikebumikan di pekuburan Sheikan di kota ini.

Ayatullah Haj Sheikh Mohammad Ali Haqqi Sarabi lahir ke dunia dari keluarga ulama sekitar tahun 1307 HS di kota Sarab, Azerbaijan Timur. Beliau mempelajari mukaddimah ilmu-ilmu agama dan tingkat menengah di kota Tabriz dan Qom. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya di kota Najaf. Di sana beliau belajar kepada guru-guru besar seperti Ayatullah Sayid Mahmoud Shahroudi, Sayid Muhsin al-Hakim dan Sayid Abu al-Qasim al-Khu’i.

Ayatullah Haqqi setelah itu kembali ke kota Sarab dan beberapa waktu tinggal di sana, beliau pergi ke Qom dan ikut belajar fiqih dan ushul fiqih untuk tingkat mujtahid dari Ayatullah Boroujerdi dan Imam Khomeini ra. Padahal, beliau telah mendapat ijazah ijtihad dari Ayatullah Muhsin al-Hakim, Sayid Mahmoud Shahroudi, Sayid Abu al-Qasim al-Khu’i dan Sayid Mohammad Hojjat Kouh Kamareh-i. Di Qom, beliau mengajar dan sibuk menulis dan setelah itu lebih fokus di salah satu masjid terkenal Tehran.

Di dekat masjid Jami Imam Husein as Tehran, Ayatullah Haqqi membangun hauzah ilmiah. Di tahun-tahun pertama Revolusi Islam, beliau mewakafkan diri dan masjid untuk memajukan tujuan kebangkitan Islam dan memimpin gerakan anti rezim Shah. Pasca kemenangan Revolusi Islam beliau pernah menjadi anggota parlemen Iran dari kota Sarab dan anggota Dewan Ahli Kepimpinan dari provinsi Azerbaijan Timur.

Sebagian karya beliau adalah Risalah fi al-Adalah, Risalah fi I’jaz al-Quran, Syarh Dua al-Iftitah dan tagsir sejumlah surat al-Quran dalam empat jilid.

 

Tags