Kemajuan Rudal, Drone dan Satelit Pertahanan Iran (3)
Satelit dan peluncur satelit setelah kemenangan Revolusi Islam menorehkan prestasi gemilang.
Ada beberapa contoh kemajuan satelit Iran dalam desain dan peluncuran satelit dengan rudal. Iran berhasil meluncurkan satelit buatan dalam negeri empat kali antara tahun 2010 dan 2013, dengan menggunakan rudal peluncur satelit Safir. Rudal ini menggunakan bahan bakar cair dua tahap. Selain itu, rudal satelit Simorgh, yang lebih maju dan lebih besar dari satelit Safir, telah dirancang dan diproduksi di Iran.
Capaian teknologi rudal Iran dalam meningkatkan jangkauan dan akurasinya hingga mengubahnya menjadi rudal satelit jarak jauh telah menjadi fokus para peneliti Barat. Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASIC) dalam sebuah laporannya menyatakan bahwa rudal satelit Safir dapat digunakan sebagai platform untuk pengembangan teknologi rudal jarak jauh.
Uzi Rubin, seorang analis Zionis mengatakan, "Iran telah meningkatkan rudal balistiknya untuk meluncurkan satelit. Mengirimkan satelit ke orbit adalah proyek yang sangat kompleks. Program luar angkasa Iran lebih mengesankan daripada program misil. Ini adalah proyek dalam negeri Iran, kami tidak melihatnya di mana pun di dunia."
Masalah penting lainnya dalam menilai kemampuan penlucur satelit dan satelit Iran adalah kemungkinan meluncurkan satelit dari pangkalan luar angkasa di dalam Iran sendiri. Kemungkinan ini signifikan dalam kasus satelit di Simorgh dan Safir.
Pentingnya satelit Simorgh sedemikian rupa sehingga telah menarik perhatian analis Barat. Salah seorang pakar Janes Intitute Inggris mengungkapkan,"Peluncur satelit dua fase Simorgh mampu mentransmisikan satelit seberat 60 kilogram ke orbit 500 dengan jangkauan kilometer di sekitar bumi. Di antara satelit Iran yang diumumkan, kemungkinan satelit pengintai Tolou dan satelit penginderaan jauh Zafar akan dikirim ke orbit dengan menggunakan peluncur satelit Simorgh,".
Satelit Iran Noor, sebagai satelit khusus dan strategis, berhasil diluncurkan dengan menggunakan rudal peluncur satelit Ghased dari gurun tengah Iran pada 22 April 2020, dan menempati orbit 425 kilometer mengelilingi bumi.
Satelit Noor mengorbit bumi setiap 93 menit sekali. Rudal peluncur Satelit 3-fase ghased menggunakan kombinasi bahan bakar padat dan cair. Teknologi yang digunakan dan jenis bahan bakar Ghased tiga fase telah membuat banyak pakar militer dan politik di seluruh dunia percaya bahwa keseimbangan baru telah dicapai di bidang pertahanan, satelit, dan intelijen yang mendukung Iran.
Fabian Hinz dari European Network Leadership Institute dalam artikelnya menunjukkan poin-poin penting dalam meluncurkan satelit Noor dan hubungannya dengan kemampuan Iran di bidang teknologi rudal dan satelit. Ia menulis, "Teknologi canggih dalam rudal peluncur satelit bebahan bakar padat Ghased adalah transformasi yang hebat. Secara teknis, perlu dicatat bahwa rudal peluncur satelit tiga tahap, seperti rudal balistik antarbenua, pada tahap pertama, satu rudal dipisahkan dari rudal utama. Pada tahap kedua, rudal lain dipisahkan, dan pada tahap ketiga, ditempatkan satelit di orbit yang diinginkan,".
Perkembangan kapabilitas satelit Iran tidak hanya penting secara ilmiah, ekonomi dan politik, tetapi juga sangat signifikan di bidang komunikasi dan telekomunikasi. Jika Iran berhasil mengirimkan lebih banyak satelit ke luar angkasa yang lebih maju daripada pendahulunya, maka kemungkinan besar Iran akan dapat menyiarkan program radio dan televisi melalui satelitnya sendiri, tanpa memerlukan satelit seperti Eutelsat dan Galaxy.
Selama beberapa tahun terakhir, perusahaan satelit telah memutus siaran beberapa saluran media Iran dari satelit mereka dengan pendekatan politik dan dengan dalih sanksi. Misalnya, pada 20 Mei 2020, perusahaan satelit Eutelsat berhenti menyiarkan jaringan media Al-Kawthar Iran. Siaran jaringan media internasional berbahasa Arab Al-Kawthar di Eutelsat menjangkau negara-negara Arab di kawasan Asia Barat dan Afrika Utara.
Selain itu, pada 8 Juni 2020, satelit Galaxy berhenti menyiarkan siaran berbahasa Inggris, Press TV dan iFilm. Gangguan saluran satelit Iran terkadang dilakukan dengan dalih sanksi dan terkadang dengan dalih utang. Karena pendekatan politik pemilik satelit Barat, Iran telah memulai upaya yang bijaksana untuk memperoleh pengetahuan dan teknologi satelit telekomunikasi.
Poin penting di bidang ini adalah ketinggian peluncuran, dengan orbit yang lebih tinggi, sehingga Iran dapat memenuhi kebutuhan telekomunikasi dan komunikasinya. Oleh karena itu, teknologi satelit Iran dan penerapan teknologi ini untuk berbagai penggunaannya, terutama di bidang penyiaran televisi memiliki kedudukan khusus.
Penggunaan informasi yang diterima dari satelit di bidang iklim, pertanian, lingkungan, telekomunikasi dan telekomunikasi merupakan salah satu tujuan yang diupayakan Iran dengan mengirimkan satelit ke luar angkasa.
Bagaimanapun, ada hubungan erat antara kemampuan rudal Iran dan satelit, dengan kekuatan militer Iran dan aktivitas ilmiah dan damai negara ini. Tapi media Barat terus-menerus membangun citra buruk mengenai kemajuan teknologi pertahanan Iran.
Mereka mencoba menggambarkan satelit dan aktivitas ilmiah Iran sebagai ancaman dunia dengan menimbulkan bahaya bagi kemampuan rudal Iran, dan mengklaim bahwa aktivitas rudal Iran bersembunyi di balik program ruang angkasa yang damai.
Propaganda negatif media Barat terhadap Iran berada dalam situasi ketika media dengan pendekatan standar gandanya begitu saja meloloskan pelanggaran Overseas Pact (1967) oleh kekuatan-kekuatan besar, khususnya Amerika Serikat.
Salah satu perhatian dari think tank dan analis Barat di bidang kemampuan satelit Iran mengenai adanya para ahli dalam negeri. Mereka percaya bahwa sumber daya manusia Iran cukup untuk memajukan perkembangan kapabilitas satelit. Ini juga terlihat dari kemampuan pertahanan Iran.
Keberhasilan ini dicapai tanpa infrastruktur industri yang sudah ada sebelumnya dan gencarnya sanksi. Iran saat ini memiliki para ilmuwan, insinyur, dan teknisi yang terampil di bidang produksi peluncur satelit dan satelit yang tidak bergantung pada negara asing.(PH)