Pars Today
Khatib Salat Jumat di Tehran menekankan pembentukan organisasi hak asasi manusia yang jujur untuk menyelidiki kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza dan wilayah Palestina lainnya.
Khatib Salat Jumat Kota Tehran Ayatullah Sayid Ahmad Khatami menekankan perlunya untuk menuntut balas atas darah syahid Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas.
Khatib Salat Jumat Tehran menekankan, musuh ingin merusak persatuan nasional dan melemahkan keamanan Iran.
Mengacu pada penghinaan berulang kali terhadap Al-Qur'an di Swedia, Imam salat Jumat Tehran mengatakan, "Negara-negara Muslim harus membuat pemerintah Swedia menyesali perbuatannya."
Khatib shalat Jumat Tehran mengatakan, apa yang menghalangi musuh adalah muqawama dan berpegang teguh pada ucapan kebenaran, serta takwa.
Khatib shalat Jumat Tehran mengatakan, Amerika Serikat memobilisasi lembaga think tank untuk melancarkan konspirasi terhadap Iran, tapi berkat bantuan Allah Swt, seluruh konspirasi ini selama beberapa tahun setelah kemenangan revolusi berhasil dipatahkan.
Khatib Shalat Jumat Tehran mengatakan, tiga pulau Bomousa, Tunb Kecil dan Tunb Besar selamanya milik Iran, dan tidak ada yang bisa merebutnya sama seperti saat ini, tidak ada yang bisa.
Khatib Shalat Jumat Tehran mengatakan, "Masa depan revolusi Islam di Iran lebih cerah dari masa lalu, dan plot musuh tidak akan menyebabkan gangguan apapun di masa depan bagi Revolusi Islam,".
Khatib Salat Jumat Kota Tehran Ayatullah Sayid Ahmad Khatami mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menentang Republik Islam Iran yang bersatu dan berubah menjadi kekuatan ilmiah terbesar di kawasan.
Khatib shalat Jumat Tehran menekankan urgensi partisipasi dalam pawai Hari Quds Internasional, dengan mengatakan bahwa Pawai Hari Quds merupakan bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina yang tertindas.