Pars Today
Jerman, Prancis dan Inggris atau yang dikenal dengan troika Eropa, dalam bersamanya mengecam langkah Iran meluncurkan satelit Soraya dengan roket peluncur Qaim-100 ke orbit 750 km.
Kepala Departemen Ruang Angkasa, Pasukan Antariksa, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, mengatakan, IRGC siap meluncurkan satelit milik negara-negara lain dengan 100 persen teknologi dalam negeri.
Situs teknologi internasional ISP menulis, keberhasilan Iran, menempatkan satelit Soraya, pada orbit 750 kilometer di atas permukaan bumi telah membuka cakrawala baru bagi negara ini dalam eksplorasi ruang angkasa.
Ilmuwan-ilmuwan muda Republik Islam Iran berhasil meraih beragam pencapaian di bidang luar angkasa dalam beberapa tahun terakhir. Prestasi ini diraih di tengah sanksi dekstruktif Amerika Serikat (AS) dan Barat.
Satelit Soraya diproduksi dan diluncurkan oleh para ilmuwan muda Republik Islam Iran. Satelit ini mengirimkan sinyal pertamanya ke bumi dan menjadi bukti atas kemampuan dan keahlian ilmuwan muda di negara tersebut.
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Republik Islam Iran seraya membenarkan penerimaan sinyal satelit Soraya, menyatakan keberhasilan penempatan dan pengoperasian satelit ini di orbit.
Republik Islam Iran sukses meluncurkan satelit Soraya ke ruang angkasa. Satelit ini dikirim ke ruang angkasa dengan peluncur Ghaem-100 (Qaem-100).
Beberapa jam lalu satelit Soraya, berhasil di luncurkan ke ruang angkasa dengan peluncur Qaem 100, dan ini adalah pertama kalinya peluncur satelit Iran, menjangkau jarak hingga 750 kilometer di atas permukaan bumi.
Persiapan akhir sedang dilakukan pada hari Jumat untuk peluncuran pesawat ruang angkasa Amerika pertama yang mencoba melakukan pendaratan di bulan dalam lebih dari 50 tahun, di bawah kemitraan baru antara NASA dan industri swasta.