Amerika Serikat kembali mengirimkan senjata senilai $95 miliar ke Ukraina, Israel, dan Taiwan dengan dalih membuat dunia lebih aman.
DPR Amerika Serikat pada Sabtu, (10/4) dengan suara bulat menyetujui paket bantuan militer senilai 60,8 miliar dolar ke Ukraina.
Surat kabar The Guardian melaporkan kenaikan tarif dasar energi yang signifikan di Eropa, jika perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut.
Morteza Ghoroghi, seorang jurnalis Iran di jejaring sosial X, merujuk pada Daesh atau ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan teroris di Moskow, membahas peran Amerika dan Israel dalam menciptakan dan mendukung kelompok ini.
Presiden Dewan Eropa, di tengah eskalasi ketegangan dengan Rusia, memperingatkan negara-negara Eropa, untuk memperkuat kemampuan militer, dan bersiap perang.
Duta Besar Rusia, untuk Amerika Serikat, menilai sikap Washington, terkait Ukraina, berbahaya, dan memperingatkan dampak-dampak di luar prediksi sikap ini terhadap keamanan AS.
Menteri Luar Negeri Ukraina mengumumkan kesiapan negaranya untuk melakukan negosiasi damai dengan Rusia.
Prancis sekarang menjadi pengeskpor senjata terbesar kedua di dunia setelah menyalip Rusia, dan mengalami peningkatan volume eskpor senjata yang signifikan.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengkritik sikap Prancis dan Polandia mengenai kemungkinan pengiriman pasukan NATO ke Ukraina dan menekankan bahwa negara-negara tersebut tidak dapat mewakili NATO. Dalam konteks ini, dia menyatakan bahwa Prancis dan Polandia tidak dapat berbicara atas nama NATO, yang sejak awal tidak melakukan intervensi secara resmi dan sukarela dalam perang ini.
Perdana Menteri Slovakia kembali mengkritik strategi negara-negara Barat, terkait perang yang sedang terjadi di Ukraina.