Apr 23, 2024 10:53 Asia/Jakarta
  • Tank AS
    Tank AS

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, (10/4) dengan suara bulat menyetujui paket bantuan militer senilai 60,8 miliar dolar ke Ukraina.

Ini adalah contoh langka dari kerja sama Partai Republik-Demokrat, di mana Partai Demokrat bergabung dengan Partai Republik untuk meloloskan paket bantuan untuk Ukraina.

Menurut keputusan Mike Johnson, Ketua DPR AS, tiga bagian terkait Ukraina, Israel dan Taiwan dipilih dan disetujui sebagai rancangan undang-undang terpisah.

Jadi, selain RUU bantuan militer ke Ukraina, DPR AS juga menyetujui RUU terkait bantuan militer kepada rezim Zionis dan Taiwan, penyitaan aset pemerintah Rusia yang diblokir untuk diberikan ke Kiev, dan sanksi baru terhadap Cina.

Sebenarnya, proses pemungutan suara dan persetujuan rancangan undang-undang bantuan ke Ukraina dilakukan hanya dalam waktu beberapa menit.

Bantuan militer ke Ukraina

Apa yang terjadi setelah beberapa bulan keragu-raguan terhadap RUU tersebut di DPR AS, menunjukkan bahwa para legislator Amerika, terlepas dari preferensi partai mereka, dengan suara bulat mendukung kelanjutan dukungan terhadap Ukraina.

Presiden AS Joe Biden meminta Senat mempercepat proses kerjanya guna memajukan kemungkinan RUU ini disetujui oleh presiden dan menjadi undang-undang.

Mark Warner, ketua Komite Intelijen Senat mengatakan dalam sebuah pernyataan, Dengan disetujuinya paket bantuan militer ke Ukraina, pasokan militer Washington ke Kiev akan dimulai lagi.

Baru-baru ini, William Burns, Direktur CIA memperingatkan anggota Kongres, Jika Anda tidak menyetujui paket bantuan untuk Ukraina sekarang, Kiev akan kalah perang pada akhir tahun 2024.

Pada hari Minggu (21/4), Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada para pemimpin politik AS karena menyetujui paket bantuan ke Ukraina, dengan mengatakan, Bantuan baru ini memberikan negaranya peluang untuk menang’ karena kini mampu mempertahankan diri melawan Rusia.

Meskipun bantuan militer baru AS ke Ukraina telah disetujui, terdapat banyak keraguan mengenai dampak bantuan militer yang sangat besar ini terhadap hasil akhir perang di Ukraina.

Mengingat kemajuan tentara Rusia baru-baru ini di berbagai bidang dan situasi sulit tentara Ukraina di medan perang, kecil kemungkinan bantuan sebesar US$60,8 miliar kepada Kiev akan membawa perubahan signifikan dalam situasi militer Ukraina berhadapan dengan Rusia.

Bantuan militer baru AS ke Ukraina mungkin hanya membantu militer negara tersebut mencegah serangan baru oleh militer Rusia, tapi tidak akan membawa perubahan besar dalam medan perang yang menguntungkan Kiev.

Dengan demikian, kemungkinan bantuan Amerika dapat membawa keunggulan tentara Ukraina terhadap Rusia sangat lemah.

Para pejabat Amerika secara pribadi menyatakan keprihatinannya mengenai memburuknya garis pertahanan Ukraina dan kelemahannya, dan menyatakan bahwa hal ini dapat menyebabkan Rusia semakin maju.

Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022, negara-negara Barat telah memberikan bantuan militer dan senjata senilai puluhan miliar dolar ke Kiev.

Bantuan militer ke Ukraina dimulai pada tahun 2022 dengan amunisi dan pelatihan artileri, dan kini telah diperluas hingga mencakup tank dan kendaraan lapis baja, sistem pertahanan udara canggih, rudal dan munisi tandan, jet tempur MiG-29, dan, dalam waktu dekat, pesawat tempur F-16.

Florian Philippe, pemimpin Partai Patriot Prancis dan kandidat pemilu Parlemen Eropa, menanggapi persetujuan rancangan undang-undang bantuan militer ke Ukraina di Dewan Perwakilan AS, Pemungutan suara ini tidak akan mengubah apa pun dan hanya akan memimpin terhadap berkepanjangannya perang dan meningkatnya korban.

Rusia juga bereaksi terhadap persetujuan bantuan militer senilai puluhan miliar dolar ke Ukraina dan mengkritiknya.

Dalam konteks ini, Kementerian Luar Negeri Rusia, dengan mengeluarkan pernyataan, secara resmi menekankan persetujuan rancangan undang-undang bantuan militer yang baru di DPR AS untuk Ukraina, Washington mengubah pendekatannya dari kemenangan Ukraina menjadi kelanjutan perang setidaknya sampai akhir pemilu presiden Amerika (pada bulan November).

Dmitry Peskov, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, mengacu pada persetujuan rancangan undang-undang bantuan militer AS ke Ukraina, Israel dan Taiwan, memperingatkan, Bantuan militer AS ke Ukraina, Israel dan Taiwan memperburuk krisis dunia. Bantuan militer untuk rezim Kiev adalah dukungan finansial langsung dari aktivitas teroris, membantu Taiwan berarti campur tangan dalam urusan dalam negeri Cina dan membantu Israel adalah cara langsung untuk meningkatkan ketegangan di kawasan.

Dmitry Polyansky, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, juga menyatakan, Bantuan AS ke Ukraina tidak dapat mencegah berakhirnya rezim Kiev.

Persetujuan bantuan militer baru AS ke Ukraina menunjukkan pendekatan sebenarnya dari Barat, khususnya Amerika Serikat, terhadap perang di Ukraina.

Sejatinya, Amerika dan NATO masih menginginkan kelanjutan perang berdarah di Ukraina.

Pejabat senior AS dan NATO percaya bahwa kemenangan Rusia dalam perang Ukraina, bahkan di sekitar NATO, akan berarti mendiskreditkan organisasi militer ini dan memperluas pengaruh dan kekuatan regional dan internasional Rusia, serta akan mengubah keamanan, militer dan politik di Eropa sehingga merugikan negara-negara Barat.

Selain itu, Washington melihat perang di Ukraina sebagai peluang penting untuk melemahkan kemampuan militer Rusia sebanyak mungkin, serta merosotnya kekuatan nasional negara saingan Amerika tersebut.

Namun, kelanjutan perang ini hanya berarti semakin banyak kerugian manusia dan materi di Ukraina dan kehancuran negara besar Eropa ini, sejalan dengan tujuan Amerika Serikat.(sl)

Tags