Penulis Amerika: Pengakuan Negara Palestina harus Disertai dengan Langkah-Langkah Tegas
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i175370-penulis_amerika_pengakuan_negara_palestina_harus_disertai_dengan_langkah_langkah_tegas
Pars Today - Penulis Amerika-Kanada menilai keputusan negara-negara Barat dan Eropa untuk mengumumkan pengakuan negara Palestina merdeka bulan depan (September) di Majelis Umum PBB sebagai "langkah baik" dan mengkritik negara-negara itu karena mengabaikan kejahatan rezim Zionis, dengan mengatakan, "Pengakuan Negara Palestina harus disertai dengan langkah-langkah tegas dan kuat."
(last modified 2025-08-07T07:04:20+00:00 )
Aug 07, 2025 13:58 Asia/Jakarta
  • Robert Fantina, seorang aktivis perdamaian dan peneliti hak asasi manusia Amerika
    Robert Fantina, seorang aktivis perdamaian dan peneliti hak asasi manusia Amerika

Pars Today - Penulis Amerika-Kanada menilai keputusan negara-negara Barat dan Eropa untuk mengumumkan pengakuan negara Palestina merdeka bulan depan (September) di Majelis Umum PBB sebagai "langkah baik" dan mengkritik negara-negara itu karena mengabaikan kejahatan rezim Zionis, dengan mengatakan, "Pengakuan Negara Palestina harus disertai dengan langkah-langkah tegas dan kuat."

Robert Fantina, seorang aktivis perdamaian dan peneliti hak asasi manusia Amerika, mengatakan, Pengumuman keputusan beberapa negara untuk mengakui Negara Palestina merupakan langkah yang baik, tetapi itu hanyalah satu langkah. Negara-negara yang sama ini belum mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan genosida dan telah mengabaikan kejahatan Israel selama beberapa dekade. Pengakuan tanpa langkah-langkah khusus, termasuk embargo senjata, sanksi, dan tindakan hukuman lainnya, sebagian besar hanya bersifat simbolis. Ini bukan berarti pengakuan tidak bermanfaat, tetapi harus disertai dengan langkah-langkah tegas dan kuat.

Penulis buku "Propaganda, Lies and False Flags: How the U.S. Justifies Its Wars?" sekaligus peneliti hak asasi manusia dan analis isu-isu Asia Barat, menambahkan, Amerika Serikat kini mengecam keputusan negara-negara itu untuk mengakui Palestina dan mengemukakan argumen tak berdasar bahwa Palestina ingin menghancurkan Israel, padahal faktanya jelas dan Israel telah berupaya menghancurkan Palestina sejak 1948.(sl)