Kremlin: Moskow Memantau Perkembangan di Venezuela dengan Cermat
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i179398-kremlin_moskow_memantau_perkembangan_di_venezuela_dengan_cermat
Pars Today - Juru bicara Kremlin menekankan dalam sebuah wawancara dengan wartawan bahwa Moskow sedang memantau dengan saksama perkembangan di Venezuela terkait keberadaan pasukan militer AS di dekat perairan pesisir.
(last modified 2025-11-02T03:56:18+00:00 )
Nov 02, 2025 10:54 Asia/Jakarta
  • Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov
    Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov

Pars Today - Juru bicara Kremlin menekankan dalam sebuah wawancara dengan wartawan bahwa Moskow sedang memantau dengan saksama perkembangan di Venezuela terkait keberadaan pasukan militer AS di dekat perairan pesisir.

Menurut laporan IRNA pada Minggu (02/11/2025) dinihari, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita TASS mengenai laporan Washington Post bahwa Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengirimkan senjata militer karena ancaman militer AS terhadap negaranya, "Kami sedang memantau dengan saksama situasi di Venezuela."

Menurut kantor berita TASS, surat kabar Amerika Miami Herald sebelumnya melaporkan dalam sebuah laporan yang mengutip sumber-sumber informasi yang meminta untuk tidak disebutkan namanya bahwa AS telah memutuskan untuk menyerang posisi-posisi di dalam Venezuela.

Menurut koran ini, perencanaan serangan-serangan ini telah dilakukan dan mungkin akan dimulai dalam beberapa hari atau bahkan beberapa jam mendatang.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah membantah dalam sebuah percakapan dengan wartawan bahwa ia sedang mempertimbangkan atau telah membuat keputusan untuk menyerang Venezuela.

The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Trump telah memerintahkan penghentian semua upaya untuk mencapai kesepakatan diplomatik dengan Venezuela pada 7 Oktober.

Dalam beberapa pekan terakhir, AS telah melakukan beberapa penggerebekan terhadap kapal-kapal yang diduga membawa narkoba, dengan klaim bahwa kapal-kapal itu berangkat dari Venezuela.

Dengan dalih perang narkoba, AS telah mengerahkan delapan kapal perang, 1.200 rudal, satu kapal selam nuklir, tiga kapal perusak, dan sekitar 4.500 tentara, termasuk 2.200 marinir, ke Karibia selatan.

Amerika Serikat telah menghubungkan kartel narkoba De los Soles (Kartel Matahari) dengan pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan telah meningkatkan imbalan bagi informasi yang mengarah pada penangkapannya dari $25 juta menjadi $50 juta.(sl)