Uni Eropa Serukan Akhiri Kekerasan Israel di Tepi Barat
-
Juru Bicara Uni Eropa Anouar El Anouni
Pars Today - Menanggapi eskalasi kekerasan pemukim terhadap rakyat Palestina yang tertindas di Tepi Barat, juru bicara Layanan Aksi Eksternal Uni Eropa menyerukan tindakan segera oleh rezim Zionis untuk mencegah situasi memburuk dan mengadili para pelaku kejahatan ini.
Menurut laporan IRIB, Juru Bicara Uni Eropa Anouar El Anouni menekankan dalam konferensi pers hari Sabtu (15/11/2025) bahwa tindakan-tindakan ini “harus segera dihentikan”, merujuk pada peningkatan signifikan serangan oleh pemukim Israel di Tepi Barat.
El Anouni menambahkan, “Pembangunan permukiman, proyek-proyek seperti Rencana E 1, kekerasan pemukim, pembongkaran, penyitaan rumah, pemindahan paksa, dan pengusiran warga Palestina, semuanya bertentangan dengan komitmen Israel dan harus diakhiri.”
Juru bicara Layanan Aksi Eksternal Eropa lebih lanjut menyatakan bahwa Dewan Eropa telah berulang kali menekankan perlunya "tindakan praktis oleh otoritas Israel untuk mencegah kekerasan pemukim dan meminta pertanggungjawaban para pelakunya", dan bahwa posisi ini merupakan bagian dari kebijakan Uni Eropa yang telah lama berlaku dan konsisten terhadap situasi di wilayah pendudukan.
Juru bicara Layanan Aksi Eksternal UE mencatat bahwa Komisi Eropa telah meminta Dewan Eropa untuk memajukan proses pemeriksaan "tindakan pembatasan lebih lanjut terhadap pemukim ekstremis dan lembaga-lembaga yang mendukung mereka".
Dengan menyatakan bahwa "semua upaya harus difokuskan pada pengurangan ketegangan", ia menekankan bahwa Uni Eropa memantau perkembangan di lapangan di Tepi Barat dengan saksama dan menyerukan penghentian segera penghancuran dan kekerasan yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina.
Menurut laporan itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebelumnya telah mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa bulan lalu (Oktober) merupakan periode serangan paling brutal oleh pemukim Israel di Tepi Barat dalam 12 tahun terakhir.
Organisasi ini memperingatkan bahwa peningkatan serangan yang bertepatan dengan musim panen zaitun telah menempatkan nyawa dan mata pencaharian banyak keluarga Palestina dalam risiko serius.
Koran Yedioth Ahronoth juga melaporkan bahwa seorang pejabat senior Zionis mengakui bahwa serangan oleh milisi pemukim di Tepi Barat telah "di luar kendali". Surat kabar tersebut menambahkan bahwa jumlah total serangan yang tercatat dalam 10 bulan pertama tahun ini mencapai 692, meningkat 25 persen dibandingkan tahun lalu.(sl)