Hamas Menyambut Baik Pemecatan Tony Blair dari Dewan Perdamaian Gaza
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i181878-hamas_menyambut_baik_pemecatan_tony_blair_dari_dewan_perdamaian_gaza
Pars Today - Seorang pemimpin Hamas mengatakan, "Jika berita pemecatan Tony Blair dari Dewan Perdamaian Gaza benar, itu adalah langkah ke arah yang benar."
(last modified 2025-12-09T06:16:27+00:00 )
Des 09, 2025 13:14 Asia/Jakarta
  • Tony Blair
    Tony Blair

Pars Today - Seorang pemimpin Hamas mengatakan, "Jika berita pemecatan Tony Blair dari Dewan Perdamaian Gaza benar, itu adalah langkah ke arah yang benar."

Menurut laporan IRNA pada Selasa (09/12/2025) pagi, Taher Al-Nunu, seorang pemimpin Hamas menambahkan dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera Qatar, "Kami meminta pihak-pihak yang bermediasi untuk mengeluarkan Blair dari Dewan Perdamaian Gaza karena ia sangat mendukung pendudukan, dan kami sekarang siap untuk perdamaian jangka panjang dengan syarat rezim pendudukan Israel mematuhi perjanjian gencatan senjata."

Pemimpin Hamas ini menekankan, Senjata perlawanan akan menjadi bagian dari senjata negara Palestina setelah berdiri, dan isu pembentukan pasukan internasional untuk melucuti perlawanan dengan kekerasan tidak dapat diterima dengan cara apa pun dan tidak akan dibahas atau dipertimbangkan sama sekali.

Al-Nunu menambahkan, "Kami belum menerima pendekatan khusus terkait pembentukan pasukan internasional dan misinya, serta titik penempatan mereka di Gaza, dan kami yakin tidak ada negara yang akan menerima partisipasi dalam pasukan yang misinya adalah melucuti senjata Gaza dengan paksa."

"Tujuan serakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melampaui batas-batas Palestina dan mengancam negara-negara di kawasan ini, dan kami siap untuk segera menyerahkan pengelolaan Gaza kepada Komite Nasional Independen," tegas Al-Nunu.

Pemimpin Hamas ini menyatakan, "Penyerahan pengelolaan Jalur Gaza kepada Komite Nasional Independen merupakan usulan Mesir setelah Otoritas Palestina menentang pengelolaan Jalur Gaza, dan rezim pendudukan Israel menolak semua usulan yang diajukan untuk menyelesaikan krisis para pejuang yang terkepung di Rafah."

"Abu Shabab dan tentara bayaran lainnya dijatuhi hukuman mati karena bekerja sama dengan rezim pendudukan Israel dan mengkhianati rakyat Palestina," imbuhnya.

Ia mengatakan, "Pemerintah AS bertanggung jawab untuk mengekang Netanyahu dan memaksanya untuk mematuhi rencana Trump."

Financial Times melaporkan pada Senin (08/12) malam bahwa mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair telah dicoret dari daftar calon anggota Dewan Perdamaian Gaza yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengatur masa depan Gaza.

Financial Times melaporkan, mengutip sumber-sumber terpercaya, bahwa pemecatan Tony Blair dari dewan itu, yang seharusnya memainkan peran kunci dalam mengelola Jalur Gaza pascaperang, terjadi setelah tekanan dan protes yang meluas dari negara-negara Arab dan Islam.

Sumber yang dekat dengan mantan Perdana Menteri Inggris ini juga mengonfirmasi bahwa Tony Blair tidak akan menjadi anggota dewan.(sl)