Venezuela Mengecam Keras Penyitaan Kapal Tanker Minyak oleh Pasukan AS
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i182008-venezuela_mengecam_keras_penyitaan_kapal_tanker_minyak_oleh_pasukan_as
Pars Today - Kementerian Luar Negeri Venezuela mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut penyitaan kapal tanker minyak oleh pasukan AS di perairan Karibia sebagai tindakan pembajakan internasional dan mengecamnya dengan keras.
(last modified 2025-12-11T04:41:10+00:00 )
Des 11, 2025 11:35 Asia/Jakarta
  • Bendera Venezuela
    Bendera Venezuela

Pars Today - Kementerian Luar Negeri Venezuela mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut penyitaan kapal tanker minyak oleh pasukan AS di perairan Karibia sebagai tindakan pembajakan internasional dan mengecamnya dengan keras.

Menurut laporan IRNA pada Kamis (11/12/2025) pagi, pernyataan Kementerian Luar Negeri Venezuela yang dipublikasikan di situs kementerian itu menyatakan, “Tindakan ini adalah pencurian yang jelas dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.”

Pernyataan itu menambahkan, “Insiden ini bukanlah insiden terisolasi, tetapi merupakan bagian dari kebijakan Washington yang terencana dan agresif terhadap Caracas.”

Kementerian Luar Negeri Venezuela melanjutkan pernyataannya dengan menunjukkan bahwa operasi ini dilakukan dalam kerangka rencana Amerika Serikat yang disengaja untuk merebut sumber daya energi Venezuela, dan menambahkan, “Presiden AS Donald Trump juga telah berbicara secara terbuka tentang masalah ini selama kampanye pemilu 2024-nya.”

Menurut pernyataan ini, Venezuela menganggap tindakan sepihak tersebut sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan aset rakyat Venezuela.

Kementerian Luar Negeri Venezuela melanjutkan pernyataannya dengan menyerukan penghentian segera tindakan-tindakan ini, dan menambahkan, Caracas bersikeras pada haknya yang tak dapat dicabut untuk menjalankan kedaulatan penuh atas sumber daya alamnya.

Bloomberg News melaporkan bahwa sebelumnya pasukan AS menyita sebuah kapal tanker minyak yang dikenai sanksi di dekat pantai Venezuela.

Laporan Bloomberg menyatakan, Penyitaan itu terjadi ketika Presiden AS Donald Trump telah meningkatkan retorikanya terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam beberapa pekan terakhir, sementara tidak mengesampingkan invasi darat ke Venezuela.

Dalam hal ini, Reuters melaporkan mengutip dua pejabat AS yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, bahwa penyitaan itu terjadi “di lepas pantai Venezuela” dan sebenarnya merupakan bagian dari perluasan kehadiran militer AS di wilayah tersebut.

Menurut laporan ini, belum ada reaksi resmi dari pemerintah Venezuela atau Gedung Putih mengenai tindakan ini.

Laporan Reuters menyatakan, Penyitaan ini dapat dilihat sebagai salah satu tindakan ketegangan yang paling signifikan dan langsung antara Washington dan Caracas.

"Tindakan ini dapat memiliki konsekuensi yang luas bagi pasar minyak dan hubungan internasional, karena Venezuela adalah salah satu pengekspor minyak utama di Amerika Latin dan setiap gangguan dalam ekspornya dapat berdampak langsung pada harga dan perdagangan global," tambah Reuters. (sl)