Kalah Melawan Perlawanan Palestina, Tentara Zionis Mulai Berontak
(last modified Mon, 27 May 2024 03:09:31 GMT )
May 27, 2024 10:09 Asia/Jakarta
  • Abu Ubaidah, Juru Bicara Brigade Ezzedin Qassam
    Abu Ubaidah, Juru Bicara Brigade Ezzedin Qassam

Akibat dari peperangan dan kekalahan berturut-turut tentara Zionis telah menyebabkan kerusuhan dan pemberontakan tentara Zionis terhadap para komandan tentara.

Dengan meningkatnya kritik di Wilayah Pendudukan, terhadap komandan tentara dan cara manajemen perang Kabinet Perang Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu, salah satu tentara Zionis menerbitkan video bertema "Mundur!".  

Dalam video yang disiarkan hari Sabtu (25/5), salah satu tentara cadangan rezim Zionis meminta Netanyahu untuk terus menyerang Gaza dan menghadapi Hamas.  

Dalam video itu, militer Zionis mengumumkan pemberontakannya terhadap Menteri Pertahanan Yoav Galant dan Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi, serta meminta mereka mundur jika memutuskan menarik militer Zionis dari Gaza.

Menyusul protes terhadap kabinet perang rezim Zionis, ribuan orang di Wilayah Pendudukan juga berdemonstrasi menentang Benjamin Netanyahu dan menuntut pemecatannya. 

Demonstrasi ini merupakan salah satu protes jalanan terbesar di Wilayah Pendudukan terhadap Netanyahu dan kabinet perang di Tel Aviv, yang juga menyebabkan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa. 

Serangan rezim Zionis ke Gaza

Video ini dipublikasikan ketika Abu Ubaidah, Juru Bicara Brigade Ezzedin Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan melalui pesan audio bahwa pada hari Sabtu (25/5), mereka berhasil membunuh, melukai, atau menangkap beberapa tentara Israel dalam operasi penyergapan yang kompleks di Gaza utara. 

Brigade Qassam mengumumkan dengan merilis video bahwa para pejuang dari brigade ini menarik pasukan Zionis ke dalam terowongan di kamp Jabalia yang sudah dipasang jebakan yang membuat mereka semua terbunuh, terluka, atau ditangkap.

Delapan bulan setelah operasi Badai Al-Aqsa, kekuatan perlawanan terus maju dan berhasil, sementara tentara Zionis, menurut komandannya, tidak mampu menghadapi para pejuang Palestina. 

Meskipun Amerika Serikat dan negara-negara Barat memberikan dukungan penuh terhadap rezim Zionis, kelompok perlawanan telah memberikan pukulan yang tidak dapat diperbaiki terhadap Zionis dengan menggunakan keunggulan taktis dan operasi militer yang penuh perhitungan. 

Akibat dari ketidakmampuan tentara Zionis terungkap pada minggu-minggu sebelumnya, sehingga sejumlah komandan senior Zionis terpaksa mengundurkan diri. 

Masalah psikologis dan penyebarannya di kalangan tentara Zionis, desersi militer dan perang di Gaza merupakan dampak lain dari penghasutan kabinet perang Netanyahu di Gaza.  

Situasi kritis di WilayahPpendudukan sedemikian rupa sehingga otoritas rezim Zionis memperingatkan akan adanya kerusuhan dan bentrokan yang meluas antara tentara Zionis, dan penerbitan video militer Zionis adalah titik awal pemberontakan dan penolakan untuk menerima perintah dari para komandan militer.  

Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu

Dengan pecahnya perang Gaza, dua pihak Zionis ekstrim dan Zionis lainnya di Wilayah Pendudukan semakin berseteru, dan kelompok pertama bersikeras untuk melanjutkan perang dan pembunuhan warga Palestina serta kehancuran Gaza. Para menteri ekstrem pada kabinet perang Netanyahu adalah pendukung utama kelompok ini. 

Situasi kritis di berbagai Wilayah Pendudukan saat ini adalah akibat dari perlawanan dari kelompok-kelompok Palestina dan menghadapi tentara Zionis, yang menuntut diakhirinya pendudukan Zionis di Gaza dengan menekankan hak-hak sah rakyat Palestina, dan proses perubahan beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa kekuatan perlawanan telah memanfaatkan kemampuan mereka dengan baik dalam melawan Zionis.(sl)