Serangan Gabungan Hizbullah Lebanon yang Tiada Henti atas Posisi Militer Zionis
Hizbullah Lebanon mengumumkan beberapa serangan rudal, drone, dan artileri terhadap tiga pangkalan rezim Zionis di utara Palestina yang diduduki.
Menurut laporan IRNA hari Senin (9/9), Hizbullah Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan, Untuk mendukung bangsa Palestina yang teguh dan gagah serta perlawanan mereka yang berani dan terhormat, dan sebagai tanggapan atas serangan musuh Zionis terhadap desa-desa dan rumah yang aman di Lebanon selatan, khususnya kota Kherbet Selem, para pejuang Perlawanan Islam Lebanon, dengan satu skuadron drone bersenjata, menargetkan markas brigade Golani dan markas unit Oghuz ke-621 di barak Shragha di utara Akko.
Dalam pernyataan lain, Hizbullah mengumumkan bahwa mereka menargetkan markas baru Brigade Barat di selatan barak Yaara dengan rudal Katyusha.
Perlawanan Islam Lebanon juga menargetkan basis Al-Marj rezim Zionis dengan serangan artileri.
Saluran 12 rezim Zionis juga mengumumkan serangan rudal besar-besaran di utara Palestina yang diduduki dan menambahkan, 15 rudal ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Al-Khalil Barat di utara Palestina yang diduduki.
Pada saat yang sama, media-media Zionis melaporkan bahwa kebakaran terjadi di pangkalan militer rezim Zionis dekat kota Shlomi di wilayah Al-Khalil Barat akibat rudal Hizbullah.
Terkait hal ini, Hizbullah Lebanon mengeluarkan pernyataan dan mengumumkan bahwa mereka menyerang pangkalan Jal Al-Alam dengan dua drone bersenjata.
Militer Zionis, yang menerima pukulan telak dari Hizbullah Lebanon setiap hari sejak Oktober 2023, dari waktu ke waktu menargetkan warga sipil di selatan negara ini secara membabi buta untuk mengimbangi kekalahan ini.
Hizbullah Lebanon membalas setiap serangan terhadap warga sipil Lebanon, dan sebagai tanggapan atas kejahatan ini, mereka telah mengintensifkan serangannya terhadap pemukiman Zionis di utara Wilayah Pendudukan, serta posisi tentara Zionis di wilayah tersebut.
Sejak awal operasi Hizbullah di wilayah utara Palestina yang diduduki, sejumlah besar pemukim Zionis di wilayah ini terpaksa meninggalkan rumah mereka.(sl)