Sep 13, 2024 16:01 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Presiden Wilayah Kurdistan Nechirvan Barzani
    Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Presiden Wilayah Kurdistan Nechirvan Barzani

Pada hari kedua kunjungannya ke Irak, Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian memasuki wilayah Kurdistan negara ini dan disambut oleh presiden wilayah tersebut, Nechirvan Barzani.

Pada hari Rabu (11/9), Pezeshkian melakukan perjalanan ke Irak mengepalai delegasi tingkat tinggi pejabat politik dan ekonomi dan secara resmi disambut oleh Perdana Menteri Irak setibanya di bandara Bagdad.

Presiden Republik Islam Iran juga melakukan pembicaraan dengan Presiden dan Perdana Menteri Irak dalam pertemuan terpisah.

Sementara hari Rabu, Pezeshkian berangkat ke wilayah Kurdistan di Irak dan menjadi presiden dan pejabat tinggi Iran pertama yang mengunjungi Erbil.

Setelah Erbil, Pezeshkian juga akan melakukan perjalanan ke Sulaimaniyah di Wilayah Kurdistan.

Rencana di masa Syahid Raisi, Dieksekusi Pezeshkian
Meskipun kunjungan pertama Presiden Iran ke Erbil dilakukan oleh Masoud Pezeshkian, tapi jika helikopter Shahid Raisi tidak jatuh pada tanggal 18 Mei, dia akan menjadi presiden Iran pertama yang mengunjungi Wilayah Kurdistan di Irak seminggu kemudian.

Kunjungan ini sekali lagi menunjukkan bahwa Republik Islam Iran secara serius memprioritaskan dan menjalankan kebijakan negara-negara tetangga.

Perjalanan Pezeshkian ke Wilayah Kurdistan tersebut dilakukan dalam keadaan Nechirvan Barzani, Presiden Wilayah Kurdistan, telah melakukan tiga kali perjalanan ke Tehran dalam tiga bulan terakhir.

Dia datang ke Iran untuk pertama kalinya dalam rangka deeskalasi ketegangan. Kali berikutnya dia datang ke Tehran bersama Masrour Barzani untuk berpartisipasi dalam upacara pemakaman Presiden Iran dan terakhir kali sebagai salah satu tamu di acara pelantikan Masoud Pezeshkian.

Pesan terpenting, bergerak di lingkar persahabatan
Pesan paling penting dari perjalanan diplomatik ini adalah bahwa kedua pihak telah sampai pada kesimpulan bahwa dengan mempertimbangkan perbatasan bersama yang panjang, hubungan dan konteks budaya, sosial dan sejarah yang mereka miliki, serta kepentingan dan ancaman bersama, maka lebih baik bagi keduanya untuk melakukan hal yang sama demi mengelola perbedaan atas dasar persahabatan dan bergerak untuk memperdalam hubungan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian, hari Rabu dalam wawancara dengan televisi Rudaw, Hubungan antara Iran dan Wilayah Kurdistan saat ini baik dan perlu dilakukan upaya untuk memperkuatnya.

Salah satu tanda keinginan kedua pihak untuk memperluas hubungan dan bergerak dalam lingkaran persahabatan adalah perjanjian keamanan.

Menurut perjanjian keamanan yang disepakati dua tahun lalu antara Iran dan Irak, semua kelompok teroris dan separatis harus meninggalkan markas mereka di dekat perbatasan Iran dan dilucuti senjatanya.

Untuk melaksanakan sebagian dari perjanjian ini, beberapa kelompok mengevakuasi markas mereka.

Beberapa hari yang lalu, menjelang kunjungan presiden Iran ke Irak, sejalan dengan implementasi bagian lain dari perjanjian tersebut, kelompok teroris lain seperti Komleh juga terpaksa mundur dan mengevakuasi markas mereka saat ini dan pindah ke kamp-kamp.

Poin terakhirnya, kunjungan Presiden Iran ke Wilayah Kurdistan memang penting, tapi yang perlu diantisipasi adalah setelah kunjungan ini harus berhati-hati atas pergerakan dan tindakan penentang hubungan Tehran-Erbil.

Tidak diragukan lagi, pengembangan hubungan dalam lingkungan yang aman dan damai akan memberikan banyak manfaat bagi Wilayah Kurdistan Irak, dan pemerintah daerah ini dapat mengambil manfaat dari kemampuan dan kapasitas Republik Islam Iran.(sl)

Tags