Iran Memberikan Suara pada Resolusi untuk Mengakhiri Pendudukan Palestina
(last modified Wed, 18 Sep 2024 07:14:33 GMT )
Sep 18, 2024 14:14 Asia/Jakarta
  • Amir Saeed Iravani, Wakil Tetap Iran untuk PBB
    Amir Saeed Iravani, Wakil Tetap Iran untuk PBB

Duta Besar Iran untuk PBB menekankan, "Mengingat urgensi situasi dan pentingnya mengakhiri pendudukan Palestina, Republik Islam Iran mendukung resolusi yang dirancang sehubungan dengan hal ini."

Menurut laporan IRNA, Amir Saeed Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB, pada Selasa (17/9) waktu setempat di sesi sidang luar biasa Majelis Umum PBB, merujuk pada kejahatan rezim Zionis dan mengkritik dukungan yang tak tergoyahkan terhadap rezim ini, mengatakan, Rezim Zionis telah berulang kali melanggar kewajibannya sesuai dengan Piagam PBB dan selain menolak menerima dan melaksanakan keputusan Majelis Umum, Dewan Keamanan dan Mahkamah Internasional, rezim ini juga menolak untuk mengikuti hukum internasional.

Iravani menambahkan, Dari sudut pandang Tehran, Palestina bukan hanya harus diterima sebagai anggota penuh PBB, tapi tindakan ilegal rezim Israel harus memicu komitmen seluruh anggota PBB untuk meninjau kembali keanggotaan rezim ini di PBB menurut Pasal 6 Piagam PBB.

"Mempertimbangkan urgensi situasi dan pentingnya mengakhiri pendudukan Palestina dan mengakhiri kebijakan apartheid serta tindakan rezim Israel terhadap warga Palestina, Republik Islam Iran akan memberikan suara yang mendukung resolusi yang dirancang dalam hal ini. Dukungan Iran ini tidak mempengaruhi sikap nasional kami yang sudah lama dan konsisten mengenai masalah Palestina, termasuk tidak mengakui rezim Israel," tegas Duta Besar Iran untuk PBB.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, rezim Zionis melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas.

Sementara sikap diam dunia internasional dan lembaga-lembaga hak asasi manusia terhadap kejahatan rezim pendudukan Israel telah menyebabkan berlanjutnya pembantaian tersebut terhadap perempuan dan anak-anak Palestina oleh mesin perang rezim Zionis.

Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan dalam statistik terbarunya bahwa jumlah syuhada di Gaza sejak 7 Oktober 2023 mencapai 41.252 orang dan jumlah korban luka mencapai 95.497 orang.(sl)