Okt 03, 2024 14:15 Asia/Jakarta
  • Amir Saeed Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB
    Amir Saeed Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB

Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB mengatakan, "Serangan rudal Republik Islam Iran terhadap rezim Israel yang melakukan genosida adalah respons yang perlu dan tepat terhadap tindakan agresif dan teroris rezim Israel ini dalam dua bulan terakhir."

Republik Islam Iran, setelah periode menahan diri terhadap pelanggaran kedaulatannya, serta pembunuhan syuhada Ismail Haniyeh, Sayid Hassan Nasrallah, Mayor Jenderal Sayid Abbas Nilofroushan dan pembantaian atas perempuan dan anak-anak tak berdosa di Palestina dan Lebanon oleh rezim Zionis, sebagai bentuk pembelaan diri yang sah sesuai dengan yang tertuang dalam Piagam PBB, menyerang Wilayah Pendudukan pada hari Selasa (1/10) dalam operasi Wa'ad Sadiq 2 dengan ratusan rudal balistik.

Menurut laporan IRNA, Amir Saeed Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB pada Rabu (2/10) waktu setempat pada sidang darurat Dewan Keamanan mengenai perkembangan di kawasan Asia Barat, menambahkan, Penegasan Republik Islam Iran tentang hak membela diri yang yang sah, bahkan setelah sekian lama menahan diri, hal ini menunjukkan pendekatan Iran yang bertanggung jawab demi perdamaian dan keamanan regional dan internasional.

Dubes dan Watap Iran untuk PBB menyebut rezim Zionis tidak menginginkan perdamaian atau gencatan senjata di Jalur Gaza.

"Dukungan yang tak tergoyahkan dari Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara Barat lainnya kepada rezim Israel, memberi izin rezim teroris agresor ini untuk melakukan segala jenis perilaku jahat," jelas Dubes Iran untuk PBB.

Menekankan bahwa rezim Zionis telah menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional, Iravani menyebut satu-satunya cara untuk mencegah eskalasi krisis lebih lanjut adalah dengan menghentikan perang rezim Israel terhadap Gaza dan Lebanon.

Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB mengingatkan bahwa pengalaman menunjukkan bahwa rezim Israel hanya memahami bahasa kekerasan.

Menurutnya, Diplomasi telah gagal berkali-kali, karena rezim Israel melihat menahan diri bukan sebagai sebuah tanda. niat baik, tetapi sebagai kelemahan untuk dieksploitasi

Iravani mengklarifikasi, Republik Islam Iran sangat memperingatkan terhadap tindakan agresif lebih lanjut yang dilakukan rezim teroris Israel terhadap keamanan nasional dan kepentingan vitalnya.

"Amerika Serikat telah mengirimkan begitu banyak senjata kepada rezim Israel sejak tanggal 7 Oktober lalu, sehingga Pentagon mengalami kesulitan dalam memasok pesawat untuk mengirimkan peralatan yang cukup," pungkas Dubes dan Watap Iran untuk PBB, seraya menyebut agresivitas rezim Israel bergantung pada dukungan militer dan politik Amerika Serikat.(sl)

Tags