Permainan Rezim Zionis dengan Gencatan Senjata
https://parstoday.ir/id/news/event-i169808-permainan_rezim_zionis_dengan_gencatan_senjata
Beberapa hari setelah ditetapkannya gencatan senjata antara Lebanon dan rezim Zionis, rezim ini melanggar gencatan senjata dengan berbagai cara.
(last modified 2025-10-22T09:55:17+00:00 )
Des 03, 2024 13:38 Asia/Jakarta
  • Pasukan Hizbullah Lebanon balas pelanggaran gencatan senjata Israel
    Pasukan Hizbullah Lebanon balas pelanggaran gencatan senjata Israel

Beberapa hari setelah ditetapkannya gencatan senjata antara Lebanon dan rezim Zionis, rezim ini melanggar gencatan senjata dengan berbagai cara.

Dalam beberapa hari terakhir, dengan terus berlanjutnya pelanggaran gencatan senjata di Lebanon, rezim Zionis menargetkan wilayah di selatan negara ini.

Meskipun rezim ini mengklaim mematuhi gencatan senjata dan AS juga menggambarkan gencatan senjata ini sebagai gencatan senjata permanen.

Menurut laporan jaringan media Sahab mengutip Al-Arabi Al-Jadeed, tujuh warga Lebanon tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan rezim Zionis di kota Haris dan Tallouseh di Lebanon selatan pada Senin (2/12) malam.

Rezim Israel juga menargetkan kota-kota lain di Lebanon selatan, dan pesawat tempurnya juga terbang di ketinggian rendah di atas Beirut dan Dahieh.

Untuk pertama kalinya, Hizbullah Lebanon membalas serangan Israel sebagai tanggapan atas pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan rezim Zionis dan menargetkan markas tentara rezim pendudukan di dataran tinggi Kafr Shouba yang diduduki.

Sementara itu, Hizbullah Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan, menyusul pelanggaran berulang kali terhadap perjanjian gencatan senjata oleh musuh Zionis, yang dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menembak warga sipil dan serangan udara di berbagai wilayah Lebanon, dan sejak itu merujuk pada otoritas dan pihak terkait untuk mencegah pelanggaran ini tidak membuahkan hasil, perlawanan Islam melakukan respons defensif peringatan dini dan menargetkan pangkalan Roysat Al-Alam di perbukitan Kafr Shouba yang diduduki.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Rezim Zionis, dalam menanggapi serangan Hizbullah Lebanon, menyatakan bahwa serangan terhadap Kafr Shouba adalah pelanggaran berbahaya terhadap gencatan senjata dan Israel akan bereaksi dengan kekerasan.

Menurut Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, jumlah pelanggaran perjanjian gencatan senjata yang dilakukan rezim Israel telah melampaui 52 kasus setelah gencatan senjata ditetapkan pada Rabu, 27 November 2024.

Sehubungan dengan hal tersebut, analis politik Abdul Rahim Ansari mentweet pada hari Selasa (2/12) tentang alasan pelanggaran gencatan senjata oleh rezim Zionis, Zionis berpikir bahwa karena konflik di Suriah, perlawanan tidak akan merespon, dan melalui pelanggaran gencatan senjata, mereka ingin memahamkan ke dalam masyarakat Zionis yang kecewa bahwa Hizbullah kalah perang dan menyetujui gencatan senjata.

Sayid Mohammad Marandi, seorang aktivis politik dan dosen juga menulis di jejaring sosial X, Bahkan jaringan TV CNN melaporkan bahwa rezim Zionis telah melanggar gencatan senjata di Lebanon sekitar seratus kali sejak ditetapkannya gencatan senjata.

Situs berita Axios juga melaporkan pada Senin (2/12) malam, mengutip para pejabat Amerika, Israel telah melakukan permainan berbahaya dalam beberapa hari terakhir, dan utusan khusus Presiden AS untuk Lebanon juga menyatakan keprihatinannya atas pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel.

Gencatan senjata antara rezim Zionis dan Lebanon dilaksanakan melalui mediasi internasional pada Rabu pagi tanggal 27 November 2024, tapi sejak diberlakukannya perjanjian ini, tentara Israel berulang kali melanggarnya dan menghalangi kembalinya pengungsi Lebanon ke beberapa kota dan desa di selatan negara ini.(sl)