Indonesia Serahkan Keberlanjutan DIN G20 kepada India
Indonesia menyerahkan keberlanjutan dari Digital Innovation Network (DIN) G20 kepada India yang pada 2023 akan melanjutkan Presidensi G20 di negaranya.
Situs Antara hari Minggu (4/9/2022) melaporkan penyerahan secara simbolis DIN G20 yang dilakukan oleh Direktur Jendral Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Dirjen Aptika Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan kepada Under Secretary Ministry of External Affairs India Naman Upadhyaya.
"Saya percaya bahwa kolaborasi merupakan kunci pengembangan ekosistem startup secara global dan kami mengharapkan bahwa hasil nyata yang menjadi warisan dari Digital Innovation Network selama tiga hari membahas inovasi dan kolaborasi bisa tersebar di seluruh dunia. Kami juga mengharapkan akan ada kelanjutan dari upaya kami menyelenggarakan acara ini dalam presidensi selanjutnya," kata Semuel di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Sementara itu, Under Secretary Ministry of External Affairs India Naman Upadhyaya mengapresiasi berlangsungnya DIN G20 2022 di Indonesia.
Ia menilai bahwa acara itu telah memberikan perspektif baru dalam pengembangan ekosistem startup dan inovasi digital di tengah transformasi digital global.
"Acara ini menghadirkan serta menghubungkan banyak startup serta modal ventura. Menampilkan inovasi menarik lewat Digital Innovation Network, dan saya mengucapkan selamat kepada Indonesia karena telah berhasil mengatur dan menciptakan acara yang sukses," ujar Naman Upadhyaya.
Naman lebih lanjut mengungkapkan bahwa India dalam G20 tahun depan juga akan mengangkat beberapa topik yang telah dibawa Indonesia dalam Presidensi G20 di 2022 terutama dalam membahas transformasi digital.
"Di dalam presidensi kami (India) sebagaimana juga Indonesia telah menggaris bawahi pentingnya dan krusialnya inovasi digital serta pengembangan ekosistem startup, maka kami berencana dan mengajukan untuk membentuk engagement group yang secara khusus didedikasikan untuk startup dan inovasi digital bernama Startup20," tegasnya.
Beberapa fokus bahasannya di antaranya terkait inovasi teknologi digital, keamanan siber dan digital, konektivitas digital, dan literasi digital.
Diharapkan dengan pembahasan-pembahasan tersebut akan lebih banyak pemikiran, ide, dan solusi baru untuk menjawab tantangan global di era digitalisasi masa kini.
Adapun dalam Presidensi G20 Indonesia, bahasan-bahasan mengenai transformasi digital dan pengembangannya dikupas dalam kelompok kerja yang dipimpin Kementerian Komunikasi dan Informatika bernama Digital Economy Working Group atau DEWG.
Kelompok kerja itu merupakan kelompok kerja pertama yang muncul di forum G20 dan memang ditujukan untuk membahas lebih dalam pentingnya transformasi digital serta dampaknya terhadap ekonomi global.
Terkait dengan inovasi digital dan pengembangan startup, di dalam DEWG G20 Indonesia dihadirkan lewat side event bernama Digital Innovation Network (DIN) G20.
Acara tersebut berhasil menarik 400 peserta secara luring dan 200 peserta secara daring dari 55 startup , 42 modal ventura, dan pemangku kebijakan sektor teknologi serta digital dari 20 negara anggota G20 serta negara-negara undangan.(PH)