Kejahatan Perang Israel Berlanjut, Warga Malang Gelar Aksi Solidaritas Palestina
Serangan udara besar-besaran yang dilancarkan rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza, Palestina telah memasuki hari ke-13. Korban sipil pun meningkat, terutama anak-anak dan wanita.
"Sampai sekarang lebih dari 3.500 warga Palestina, gugur dan sekitar 12.000 lainnya terluka, sejak agresi militer Israel ke Gaza dimulai, dan masih banyak korban yang berada di bawah reruntuhan," kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (19/10/2023).
Jet-jet tempur rezim Zionis menarget gedung-gedung komersial, sekolah, masjid dan perumahan padat penduduk, kantor berita sejumlah media, dan bahkan rumah sakit.
Jet tempur militer Israel membombardir rumah sakit al-Ahli Arab di Gaza pada Selasa malam dan menyebabkan lebih dari 500 orang gugur syahid. Rumah sakit ini menampung sekitar 4.000 orang termasuk pasien, dan pengungsi Palestina.
Kejahatan perang yang dilakukan Israel selama beberapa hari terakhir telah menyulut protes luas dari umat Islam di negara-negara Islam dan Muslim, termasuk umat Islam di Indonesia, Iran, Lebanon, Turki, Irak, Yordania, Suriah, dan bahkan di sejumlah negara non-Muslim.
Sejumlah elemen masyarakat Muslim se-Malang Raya, termasuk Arema dan Kelompok MIMBAR Malang yang bergabung bersama Komite Umat Islam Anti Amerika dan Israel (KUMAIL), telah menggelar aksi solidaritas untuk Palestina.
Unjuk rasa damai bertajuk "Solidaritas Muslim Sedunia untuk al-Quds dan Palestina" itu berlangsung setelah salat Jumat, di depan Kantor DPRD Kota Malang, Jalan Tugu 1A, kawasan Klojen, Malang.
Aksi damai pada 13 Oktober 2023 ini diikuti oleh ratusan orang dan dilakukan sebagai wujud solidaritas kemanusiaan untuk merespons perkembangan yang terjadi di Palestina.
Dalam aksinya, KUMAIL mengajak umat Islam khususnya di Tanah Air agar benar-benar peduli pada penderitaan sesama, sekaligus tak melupakan jasa besar bangsa Palestina berupa dukungan dan pengakuan mereka atas kemerdekaan Indonesia, 78 tahun silam.
"Mari bersama-sama kita tunjukkan kepada dunia, bahwa umat Islam benar-benar seibarat satu tubuh. Itulah sebabnya, kita tidak akan membiarkan saudara Muslim kita di Palestina menderita dan berjuang sendirian, sebagaimana mereka tidak membiarkan kita sendirian saat berjuang meraih kemerdekaan NKRI yang kita cintai," seru orator KUMAIL.
Kondisi di Gaza kian hari memprihatinkan. Kelangkaan obat-obatan dan ketiadaan aliran listrik, telah menyebabkan lumpuhnya empat rumah sakit, dan 14 pusat kesehatan pertama di Jalur Gaza
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, serangan udara Israel, telah menyebabkan 44 tenaga kesehatan gugur, dan 70 lainnya terluka.
Sementara itu, rezim Zionis mengumumkan bahwa 4.399 orang terluka sejak kelompok perlawanan Palestina memulai operasi dengan sandi "Badai al-Aqsa" pada Sabtu, 7 Oktober 2023. (RA)