Harapan Rakyat dan Semoga Ketegangan di Jakarta Tidak Berlanjut
https://parstoday.ir/id/news/indonesia-i70428-harapan_rakyat_dan_semoga_ketegangan_di_jakarta_tidak_berlanjut
Pembakaran belasan mobil di sekitar asrama Brimob, kawasan Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat, Selasa malam hingga Rabu pagi (22/05) serta ketegangan di depan Kantor Bawaslu RI, Jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat rasanya patut diprihatinkan sehingga tak berlarut-larut.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
May 23, 2019 10:17 Asia/Jakarta
  • Pengamanan demo 22 Mei
    Pengamanan demo 22 Mei

Pembakaran belasan mobil di sekitar asrama Brimob, kawasan Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat, Selasa malam hingga Rabu pagi (22/05) serta ketegangan di depan Kantor Bawaslu RI, Jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat rasanya patut diprihatinkan sehingga tak berlarut-larut.

Suasana tegang itu muncul setelah Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU.RI) pada hari Selasa (21-5-2019) mengumumkan siapa pemenang pemilihan umum presiden dan wakil presiden, 17 April lalu, yang diikuti pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun kerusuhan yang pecah pada 22 Mei kemarin di Jakarta sedikit-banyak terjadi karena disulut oleh perselisihan di antara dua kubu calon presiden ihwal hasil Pemilihan Umum 2019. Prabowo Subianto menolak hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum yang memenangkan Joko Widodo dan menuduh telah terjadi kecurangan dalam pemilihan presiden itu.

Sikap Prabowo jelas menunjukkan bahwa dia tidak siap kalah. Kubu Prabowo malah terus melontarkan tudingan yang hendak mendeligitimasi pemilu. Mereka menuduh sejumlah anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara meninggal karena diracun. Padahal hasil audit medis oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyebab kematian para petugas adalah berbagai penyakit.

Mereka menyalahkan banyak data salah input dalam sistem informasi penghitungan suara KPU, padahal sistem itu hanya alat kontrol dan informasi untuk masyarakat. Penghitungan sebenarnya tetap didasarkan pada rekapitulasi berjenjang. Mereka juga menilai Mahkamah Konstitusi tak dapat dipercaya sehingga akan sia-sia bila menggugat hasil pemilu ke lembaga itu.

Komisi Pemilihan Umum

Belum lagi berbagai pernyataan para tokoh di kubu Prabowo tentang people power yang memperkeruh keadaan. Bahkan, ketika kerusuhan pecah, tokoh Partai Amanat Nasional, Amien Rais, menuding "polisi-polisi yang berbau PKI telah menembak umat Islam". Tudingan yang tak berdasar semacam ini justru semakin memprovokasi massa yang sedang ribut.

Dalam kasus ini, Prabowo harus turut bertanggung jawab atas berbagai kerusuhan yang terjadi di Jakarta kemarin itu. Dia tak bisa lepas tangan dengan mengklaim bahwa para perusuh dalam unjuk rasa di Badan Pengawas Pemilihan Umum itu bukan pendukungnya.

Bagaimanapun, demonstrasi itu digelar oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga dan dihadiri sejumlah tokoh dari kubu ini. Prabowo harus segera menarik massa pendukungnya dari Jakarta dan mengembalikan suasana damai di Ibu Kota.

Karena ada prinsip "siap menang dan juga siap kalah", apa pun hasilnya harus diterima secara ikhlas. Pasangan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad TNI AD) serta mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu pun harus mengakui kenyataan tersebut.

Harapan Rakyat

Karena Jokowi-Ma’ruf sudah diumumkan sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih, seluruh rakyat tentu berhak mengetahui strategi dan program kerja mereka selama masa pemerintahannya, terutama di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan hingga lingkungan hidup.

Jadi, amat jelas "pekerjaan rumah" bagi pemerintahan selama 5 tahun mendatang ini sudah sangat berat, kemungkinan besar tidak bisa diselesaikan oleh Jokowi-Maruf selama 5 tahun mendatang sehingga akan menjadi PR berikutnya bagi presiden-presiden mendatang.

Oleh karena itu, Jokowi harus mencari menteri-menteri dan kepala lembaga pemerintahan nonkementerian yang benar-benar, sekali lagi benar-benar bekerja dengan sepenuh hati dan sepenuh tenaganya demi rakyat NKRI agar PR-PR yang kian bertumpuk tersebut secara bertahap dan perlahan-lahan bisa dikurangi.

APBN dan APBD ke-34 provinsi dan kurang lebih 514 kota serta kabupaten tiap tahunnya menjadi ribuan triliun rupiah sehingga harus diselamatkan dari "tangan-tangan" jahil yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, langkah-langkah strategis dan juga praktis Joko Widodo-Ma’ruf Amin sangat dinanti-nanti seluruh rakyat Indonesia. Karena rakyat Indonesia baru saja melewati pilpres dan pileg, seluruh rakyat Indonesia termasuk "kelompok oposisi" harus memberi kesempatan kepada pasangan ini untuk membuktikan janji-janji mereka, terutama selama masa kampanye.

Mudah-mudahan kerusuhan di Jakarta tidak menyebar ke daerah lainnya di Tanah Air.