Merancang Desain Ibu Kota Baru
-
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menyebut pembangunan ibu kota baru bisa selesai dalam lima tahun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengaku sudah mulai membuat pemetaan ibu kota baru di Pulau Kalimantan. PUPR telah merancang beberapa desain.
"Kita coba mendesain jaringan jalannya, agar kelihatan batas kotanya," kata Basuki dalam acara The Nation MetroTV, Selasa, 13 Agustus 2019.
Menurutnya, jalan merupakan fasilitas utama yang harus dimiliki ibu kota. Jalan termasuk rancangan tahap awal PUPR.
Tak hanya itu, Basuki juga telah mempersiapkan fasilitas penunjang lainnya mengingat banyaknya kebutuhan pemerintahan di ibu kota baru. "Fasilitas pemerintahan, juga perumahan. Semua pasti ingin berkontribusi dengan baik," ujar dia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memastikan ibu kota baru bakal dipindahkan ke Pulau Kalimantan. Namun, ia masih merahasiakan wilayah mana yang akan menggantikan DKI Jakarta.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memperkirakan anggaran yang diperlukan pemerintah untuk membangun infrastruktur ibu kota baru mencapai Rp466 triliun. Luasan lahan yang diperlukan mencapai 40 ribu hektare.
Sekitar lima persen luas lahan atau 1.500 hektare untuk perkantoran pemerintahan. Sebanyak 15 persen lahan dengan luas 4.500 hektare untuk ekonomi. Selain itu, 20 persen atau 6 ribu hektare untuk sirkulasi dan infrastruktur.
Pemukiman akan menempati 12 ribu hektare atau 40 persen lahan. Sementara itu, ruang terbuka hijau (RTH) bakal seluas 6 ribu hektare atau 20 persen lahan.
Pemindahkan ini sama dengan konsep pemindahan ibu kota Malaysia di Kuala Lumpur ke daerah baru Putrajaya. Hal ini diperlukan karena beban Pulau Jawa sudah sangat berat. Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan akan berdampak positif, seperti pertumbuhan ekonomi serta iklim investasi yang lebih luas.

PUPR: Bangun Ibu Kota Baru Rampung 5 Tahun
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyebut pembangunan ibu kota baru bisa selesai dalam lima tahun. Basuki berkaca pada keberhasilan Brasil yang merampungkan pembangunan ibu kota barunya dalam waktu lima tahun.
"Brasil lima tahun dia bisa mulai pindah. Kita juga maksimal lima tahun," kata Basuki dalam acara The Nation Metro TV, Selasa, 13 Agustus 2019 seperti dilansir situs medcom.id.
Oleh karena itu, saat ini Kementerian PUPR sudah mulai merancang desain awal ibu kota baru yang ditetapkan di Pulau Kalimantan tersebut. Pembangunan jalan menjadi fokus utama Basuki menata pengganti DKI Jakarta tersebut.
"Kita coba mendesain jaringan jalannya. Agar keliatan batas kotanya, 2020 kita bangun sarana dan prasarana," ungkap dia.
Selain itu, desain ibu kota baru akan mencerminkan Pancasila. Ideologi negara menjadi inspirasi PUPR untuk menata kota.
Basuki bilang, desain ibu kota baru disiapkan untuk mencitrakan Indonesia sebagai negara yang cerdas dan modern. Pihaknya memastikan ibu kota baru juga turut membangun kinerja pemerintahan.
"Akan menjadi kota cerdas, modern, benar-benar akomodasi teknologi. Jadi tidak ada lagi tiang listrik, kabel, tidak ada banjir. Cerdas, memanfaatkan teknologi informasi agar bisa melayani masyarakat dengan cepat," tutup Basuki. (RM)