Puncak Bukit Sepaku, Istana Ibu Kota Baru
-
Presiden Jokowi meninjau lokasi ibu kota baru.
Lokasi titik pusat Ibu Kota baru telah ditetapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Titik itu tepat berada di puncak bukit di Sepaku, Kabupaten Paser Utara, Kalimantan Timur.
Jokowi menjelaskan, titik pusat Ibu Kota baru itu akan dibangun klaster pemerintahan. Terdiri dari kompleks pemerintahan dan Istana Kepresidenan.
Menurut Jokowi, kontur jalan yang berkelok-kelok dan berbukit tidak akan menyulitkan pembangunan jantung Ibu Kota baru. Dia percaya para arsitek bisa mengatasi hal tersebut.
Tak perlu khawatir, menurut Jokowi, nantinya kondisi geografis ibu negara akan dipermudah dengan pembangunan akses jalan tol yang menghubungkan kota-kota di sekitarnya.
"Ya kluster pemerintahan tadi tempatnya kira-kira yang kita lihat tadi di sana. Di situ, tempat paling tinggi, kemudian istananya juga di sekitar itu, kementerian-kementerian juga di sekitar tadi kita berhenti," kata Jokowi usai meninjau di wilayah konsesi PT ICTI Hutani Imanunggal, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, seperti dilansir laman Liputan6.com.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan, sebanyak 56 ribu hektare yang diperuntukkan bagi lokasi Ibu Kota baru adalah kawasan hutan industri yang diambil dari perusahaan. Nantinya, lanjut dia, sebanyak 256 ribu hektare lahan akan dicadangkan untuk kawasan konservasi.
"Artinya, kita ingin justru memperbaiki dari lingkungan yang ada ini, sehingga saya sudah perintahkan ke Menteri Perhutanan untuk membangun yang pertama kebun bibit seluas kurang lebih 100-an hektare, yang nanti ada jutaan bibit di situ," ungkap Jokowi.
"Tidak ada polusi, enggak ada limbah, yang banyak orang berjalan kaki, naik sepeda, naik transportasi umum, yang bebas emisi. Yang ada adalah mobil-mobil listrik yang juga zero emission," kata Jokowi.
Jokowi memastikan bahwa pemerintah akan segera membentuk Badan Otorita Ibu Kota paling lambat awal Januari 2020. Badan ini akan bertanggung jawab dalam proses pembangunan ibu kota baru.
Adapun gagasan besar desain diharapkan selesai dalam enam bulan ke depan atau pada bulan Juli 2020. Khususnya, gedung-gedung pemerintahan.
"Kemudian langsung dilakukan yang namanya land clearing dan pembangunan infrastruktur dasar. Sehingga kita harapkan nanti mulai tahun depan sudah dimulai pembangunan gedung-gedungnya. Terutama akan diselesaikan untuk gedung-gedung pemerintahan terlebih dahulu," ucap Jokowi.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan memindahkan ibu kota baru ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Lahan seluas 56 ribu hektare disiapkan untuk membangun infrastuktur di ibu kota negara.

Jokowi: Tidak Ada Klaster Industri dan Pabrik di Ibu Kota Baru
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa ibu kota baru yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akan bebas dari pabrik.
Jokowi menekankan tidak akan ada pembangunan klaster industri yang berpotensi menciptakan polusi dan pencemaran lingkungan.
"Tidak ada klaster industri, tidak ada pabrik, harus ditekankan," ujar Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).
Menurut Jokowi, ibu kota baru nantinya akan menjadi kota hijau yang ramah lingkungan. Untuk itu, Jokowi telah meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyiapkan sejumlah bibit pohon untuk menghijaukan lokasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyerahkan kepada pemerintah daerah untuk pengendalian tata kota. Yang jelas, Jokowi tidak ingin ibu kota negara yang baru menjadi kota kumuh.
"Kalau dibiarkan bisa saja kita akan memiliki kota yang padat karena pemda tidak mengendalikan sesuai dengan kemampuan daya dukung yang ada," ucap Jokowi.
Ibu kota baru dirancang dengan sistem cluster, di mana nantinya akan ada cluster kesehatan, pendidikan, pemerintahan, hingga inovasi. Di cluster pemerintahan, nantinya akan dibangun Istana Kepresidenan dan gedung-gedung kementerian.
Jokowi telah memutuskan lokasi Istana Kepresidenan di ibu kota yaitu, di puncak Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Tak hanya untuk cluster pemerintahan, Jokowi mengatakan secara paralel juga akan dibangun cluster kesehatan, pendidikan, riset dan inovasi, serta pusat keuangan. (RM)