Raisi: Upaya Musuh Tak akan Goyahkan Hubungan Iran dan Irak
-
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi.
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, hubungan antara Iran dan Irak melampaui hubungan bertetangga dan keduanya memiliki aspirasi yang sama, oleh karena itu upaya musuh bersama tidak dapat mengganggu dan menggoyahkan hubungan kedua negara.
"Upaya musuh bersama tidak dapat mengganggu hubungan antara kedua negara," kata Raisi dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kazemi pada hari Selasa (17/8/2021).
Dia menambahkan, Irak yang kuat, mandiri, bersatu, aman, dan maju bukan hanya harapan Iran tetapi juga agenda utama kedua negara untuk mengembangkan kerja sama bilateral dan regional.
"Kami akan selalu mendukung setiap inisiatif dan tindakan yang menstabilkan situasi di Irak dan mempromosikan perannya di kawasan itu," ujarnya.
Presiden Iran juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas undangan PM Irak untuk menghadiri KTT para kepala negara tetangga Irak yang akan digelar di Baghdad.
Pada akhir Agustus, untuk pertama kalinya sejak 1990, Baghdad dijadwalkan mengadakan pertemuan puncak dengan partisipasi hampir 10 negara Arab, regional dan Eropa, termasuk lima tetangga Irak yaitu: Iran, Turki, Arab Saudi, Kuwait dan Yordania.
Presiden Iran lebih lanjut menekankan bahwa negara-negara di kawasan mampu merancang dan mengimplementasikan peta jalan untuk mencapai keamanan, stabilitas, dan perdamaian abadi dalam kerja sama satu sama lain.
"Hanya negara-negara di kawasan yang dapat memutuskan nasib kawasan," tegasnya.
Raisi juga menekankan perlunya menyelesaikan krisis Yaman dan menghentikan perang di negara itu.
"Setiap orang harus berusaha untuk menghentikan perang di Yaman dan menghormati hak rakyat negara ini," tuturnya.
Sementara itu, PM Irak mengatakan, Tehran adalah mitra nyata bagi Baghdad dan selalu bersama pemerintah Irak dan rakyat negara ini dalam kondisi sulit.
Al-Kazemi mengatakan bahwa kawasan sedang menyaksikan tantangan besar hari ini dan memecahkan masalah ini membutuhkan kebijaksanaan, kesabaran, dan kerja sama dari negara-negara di kawasan.
"Saya berharap untuk bertemu dengan Presiden Iran di KTT negara-negara tetangga Irak di Baghdad," pungkasnya. (RA)