Berunding di Wina, Iran dan Kelompok 4+1 Mencapai Draf Baru
https://parstoday.ir/id/news/iran-i111212-berunding_di_wina_iran_dan_kelompok_4_1_mencapai_draf_baru
Republik Islam Iran dan Kelompok 4+1 telah mencapai rancangan baru yang memuat pandangan Iran, dan jika draf ini disetujui, akan menjadi dasar untuk perundingan mendatang.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Des 17, 2021 20:45 Asia/Jakarta
  • Perundingan Iran dan Kelompok 4+1 di Wina.
    Perundingan Iran dan Kelompok 4+1 di Wina.

Republik Islam Iran dan Kelompok 4+1 telah mencapai rancangan baru yang memuat pandangan Iran, dan jika draf ini disetujui, akan menjadi dasar untuk perundingan mendatang.

Dikutip Iranpress, Jumat (17/12/2021), sumber-sumber yang dekat dengan perundingan di Wina mengatakan bahwa negosiasi akan dilanjutkan setelah istirahat selama 10 hari.

Meskipun ada upaya yang tidak sejalan dengan jalannya perundingan dari beberapa pejabat Eropa dan media dalam beberapa minggu terakhir, namun kedua belah pihak telah berhasil mencapai titik temu yang signifikan.

Negosiator-negosiator senior dari negara-negara anggota Komisi Gabungan JCPOA akan berkumpul di Hotel Palais Coburg selama beberapa jam lagi untuk menyimpulkan pembicaraan minggu lalu yang bertujuan untuk mencabut sanksi yang menindas terhadap Iran.

Delegasi dari tiga negara Eropa sedang kembali ke negara mereka untuk konsultasi, sementara kemajuan signifikan telah dibuat dalam teks negosiasi.

Perundingan di Wina bertujuan untuk mencabut sanksi yang menindas dan ilegal terhadap Iran. Meskipun ada tekanan destruktif dari media anti-Iran dan sabotase rezim Zionis Israel, namun pembicaraan di Wina telah mengalami kemajuan nyata berkat upaya Tehran.

Dalam perundingan putaran ketujuh, tim perunding Iran, melalui inisiatif serius, mempresentasikan teks yang diusulkannya ke pihak-pihak lawan negosiasi dalam bentuk dua hal: "pencabutan sanksi yang menindas" dan "masalah nuklir".

Republik Islam Iran, sebagai negara yang bertanggung jawab, telah berulang kali menyatakan bahwa mengingat Amerika Serikat telah menjadi pihak yang melanggar kesepakatan nuklir JCPOA, maka Washington lah yang harus kembali ke perjanjian ini dengan mencabut sanksi, dan pelaksanaan komitmen AS juga harus diverifikasi. (RA)