Khatib Idul Fitri Tehran: Perlawanan, Kunci Kemenangan Rakyat Palestina
Khatib Salat Idul Fitri di kota Tehran Hujjatul Islam wal Muslimin Kazem Seddiqi mengatakan, Pawai Hari Quds Internasional menunjukkan bahwa perjuangan dan cita-cita rakyat Palestina tetap hidup dan perlawanan adalah kunci kemenangan.
Salat Idul Fitri di Universitas Tehran dihadiri oleh ribuan warga Iran dari berbagai kalangan dan diimami oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi.
Dalam khutbah kedua, ulama Iran ini menyinggung kehadiran umat Islam dan Front Muqawama dalam Pawai Hari Quds Internasional pada hari Jumat, 29 April 2022.
Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi mengatakan, cita-cita al-Quds dan Palestina hidup dan Umat Islam adalah pendukungnya.
"Pada Hari Quds, rakyat Iran dan di negara-negara Islam dan Muslim turun ke jalan untuk mengikuti Pawai Quds setelah dua tahun penyebaran Virus Corona, dan hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kondisi yang bisa mengurangi pentingnya masalah Palestina," kata Seddiqi dalam khutbah kedua Idul Fitri di Universitas Tehran, Selasa (3/5/2022).
Dia juga menyinggung beberapa operasi mati syahid yang dilakukan oleh para pemuda Palestina di berbagai wilayah pendudukan.
"Pemuda-pemuda Palestina telah mempersempit ruang untuk Zionis dengan operasi-operasi mati syahid mereka, dan dengan perlawanan dan serangan mematikan, mereka telah menempatkan Israel dalam isolasi dan ketidakmampuan. Satu-satunya kunci kemenangan adalah perlawanan," tegasnya.
Khatib Salat Idul Fitri di kota Tehran lebih lanjut menyinggung serangan teror terbaru di Afghanistan dan kebijakan standar ganda para pengklaim pembela Hak Asasi Manusia atas insiden di Afghanistan, Ukraina dan Yaman. Dia mengatakan, para pengklaim pembela HAM tidak tercium "baunya" HAM dari mereka.
"Kami sangat mendesak badan-badan pemerintahan Afghanistan untuk memastikan keamanan bagi rakyat Afghanistan dan untuk mengidentifikasi dan melenyapkan jaringan teroris sesegera mungkin," tambahnya.
Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi menuturkan, orang-orang tertindas Afghanistan di berbagai kota negara ini telah menjadi sasaran kebencian antek-antek dan boneka arogan dunia, Amerika Serikat dan Israel, dan ratusan Muslim dibunuh di masjid-masjid dan tempat-tempat pendidikan dalam keadaan berpuasa. (RA)