PBB Puji Bantuan Iran untuk Selesaikan Krisis Yaman
(last modified Thu, 12 May 2022 13:50:14 GMT )
May 12, 2022 20:50 Asia/Jakarta
  • Ali Asghar Khaji dan Hans Grundberg
    Ali Asghar Khaji dan Hans Grundberg

Utusan khusus sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman memuji dukungan Republik Islam Iran untuk menyelesaikan krisis Yaman.

Sebagai kelanjutan lobi internasional Iran terkait penyelesaian damai krisis Yaman, Ali Asghar Khaji, penasihat senior menlu Iran bidang politik Rabu (11/5/2022) bertemu dengan Hans Grundberg, utusan khusus sekjen PBB untuk Yaman.

Khaji mendukung upaya utusan PBB untuk Yaman menerapkan gencatan senjata dua bulan, menyebutnya sebagai peluang guna memantapkan gencatan senjata dan solusi politik krisis Yaman. Ia menambahkan, menjalankan komitmen secara utuh merupakan kunci utama kesuksesan di bidang ini, dan kegagalan di tahap ini akan memperdalam ketidakpercayaan dan memperumit krisis Yaman di masa depan.

Sementara itu, Hans Grundberg menandaskan, saat ini, fokusnya adalah menghilangkan hambatan untuk memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian gencatan senjata dua bulan antara para pihak, dan perpanjangan gencatan senjata akan dipertimbangkan sebagai langkah berikutnya.

Perang Yaman

Pendekatan utama Republik Islam Iran terkait krisis Yaman adalah senantiasa mendukung solusi politik guna mengakhiri perang di negara ini, dan diharapkan penerapan gencatan senjata mampu menjadi peluang untuk dimulainya inisiatif politik di solusi krisis Yaman.

Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman dan Koalisi Saudi mencapai kesepakatan usulan PBB terkait gencatan senjata dua bulan yang dimulai sejak 2 April.

Arab Saudi sejak 26 Maret 2015 dalam bentuk kaolisi sejumlah negara Arab termasuk Uni Emirat Arab (UEA) dan dengan bantuan serta lampu hijau Amerika, mulai melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman dengan alasan ingin mengembalikan Abd Rabbuh Mansur Hadi, presiden Yaman yang mengundurkan diri ke tampuk kekuasaan, guna meraih tujuan dan ambisi politiknya.

Salah satu tujuan penting Arab Saudi dan sekutunya menyerang Yaman adalah menghancurkan kubu muqawama di negara ini, tapi sampai saat ini perang di Yaman memasuki tahun kedelapan dan bangsa Yaman berhasil menguasai medan perang, dan koalisi agresor Saudi saat ini tidak memiliki opsi lain kecuali keluar dari kubangan lumpur yang mereka bangun di Yaman. Militer beserta komite rakyat Yaman melanjutkan perjuangannya melawan agresor dan meraih banyak prestasi seperti memproduksi senjata canggih termasuk rudal balistik dan drone, bahkan negara Arab miskin ini kini mampu melancarkan serangan ke kedalaman wilayah Arab Saudi.

Pemimpin Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada 12 April seraya memuji keberanian rakyat tertindas Yaman, di nasehatnya kepada pejabat Arab Saudi mengatakan, "Mengapa Anda melanjutkan perang yang tidak ada harapan kemenangannya? Temukan jalan dan keluarkan diri kalian dari perang ini."

Jelas, perang yang dimulai Arab Saudi melawan Yaman memiliki biaya militer, ekonomi dan politik yang berat untuk negara itu, sementara kondisi medan perang secara bertahap berubah menguntungkan poros perlawanan Yaman; Saat ini, satu-satunya pencapaian agresor di Yaman adalah pembunuhan dan pengungsian jutaan orang yang tidak bersalah di bawah bayang-bayang keheningan pengklaim hak asasi manusia.

Jika otoritas Saudi benar-benar ingin keluar dari krisis buatan sendiri ini, mereka harus menggunakan kesempatan yang diberikan oleh gencatan senjata sementara di Yaman dan mengakhiri perang dan blokade Yaman dengan memenuhi kewajiban mereka dalam perjanjian gencatan senjata; Pembukaan kembali bandara Sanaa dan ijin masuk kapal bahan bakar adalah salah satu poin penting dalam perjanjian gencatan senjata dua bulan, yang belum sepenuhnya diterapkan oleh Arab Saudi.

Untuk itu, dalam pembicaraan dengan Perwakilan Khusus Sekjen PBB untuk Yaman, Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Iran Bidang Politik menekankan bahwa mencabut blokade terhadap rakyat Yaman merupakan langkah penting dalam mengurangi krisis kemanusiaan dan realisasinya sejalan dengan gencatan senjata dan solusi politik krisis di negara ini. (MF)