Ayatullah Khatami Ungkap Motif Resolusi Baru Anti-Iran Dewan Gubernur IAEA
(last modified Fri, 10 Jun 2022 12:19:12 GMT )
Jun 10, 2022 19:19 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Khatami Ungkap Motif Resolusi Baru Anti-Iran Dewan Gubernur IAEA

Khatib Shalat Jumat Tehran menilai motif dari resolusi baru anti-Iran di Dewan Gubernur IAEA adalah untuk mendapatkan poin dalam negosiasi.

Ayatullah Sayid Ahmad Khatami, Khatib Shalat Jumat Tehran menyinggung dirilisnya resolusi anti-Iran oleh Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dengan mengatakan,"Akhirnya dengan laporan yang salah dari Dirjen IAEA, dikeluarkanlah resolusi anti-Iran oleh Amerika Serikat, rezim Zionis dan beberapa negara Eropa terhadap Iran,".

"Sebelum mengeluarkan resolusi ini, Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional mengunjungi Presiden rezim Zionis, yang berarti bahwa resolusi itu ditutup dan dikeluarkan dengan koordinasi penuh antara Direktur Jenderal IAEA dengan rezim Zionis," ujarnya.

Ayatullah Khatami menambahkan, "Informasi dari Badan Energi Atom Internasional tentang kegiatan nuklir damai Iran telah disiapkan oleh rezim Zionis dan benar-benar tendensius dan bias,".

Khatib shalat Jumat Tehran menekankan bahwa tujuan dikeluarkannya resolusi anti-Iran oleh Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional demi meraih poin dalam negosiasi, dengan menambahkan, "Musuh-musuh Revolusi Islam Iran selama lebih dari empat dekade telah menguji bangsa ini, tapi bangsa ini pernah menyerah kepada siapa pun, dan akan melawan para penindas yang arogan,".

Usulan resolusi troika AS-Eropa pada pertemuan periodik Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) disahkan, meskipun ada tentangan kuat dari Cina dan Rusia.

Resolusi itu disahkan dengan 30 suara mendukung, 2 menentang (Rusia dan China) dan 3 abstain (India, Libya dan Pakistan).

Menanggapi resolusi anti-Iran di Dewan Gubernur IAEA, Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan bahwa resolusi ini didasarkan pada laporan Direktur Jenderal IAEA yang tergesa-gesa dan tidak seimbang dan berdasarkan informasi palsu dari rezim Zionis.(PH)