Jul 27, 2022 21:15 Asia/Jakarta
  • Imam Salat Jumat di seluruh Iran bertemu Rahbar di Tehran, Rabu (27/7/2022).
    Imam Salat Jumat di seluruh Iran bertemu Rahbar di Tehran, Rabu (27/7/2022).

Imam Salat Jumat di seluruh daerah provinsi di Republik Islam Iran bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada hari ini, Rabu, 27 Juli 2022 di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran.

Dalam pertemuan tersebut, Rahbar menyinggung masalah perempuan dan jilbab. Ayatullah Khamenei mengatakan, perempuan mulia dan berbakat Iran, telah memberikan salah satu pukulan paling besar dan paling penting pada klaim serta kebohongan perabadan Barat, dan mereka murka karena ini.

"Masalah perempuan dan jilbab sejak awal kemenangan Revolusi Islam Iran selalu dimunculkan, dan baru-baru ini sekali lagi dengan dalih jilbab, upaya-upaya gagal tengah diulang kembali," kata Rahbar

Ayatullah Khamenei menambahkan, beberapa tahun lalu dalam sebuah pertemuan, saya ditanya tentang masalah perempuan, apa pembelaan Anda di hadapan Barat, saya katakan, saya tidak punya pembelaan, tapi saya punya serangan. Mereka yang telah mengubah perempuan menjadi komoditas harus memberikan pembelaan, dan memberi jawaban.

Rahbar kemudian melemparkan pertanyaan, mengapa media-media resmi dan milik pemerintah Amerika Serikat dan Inggris, tiba-tiba menyerang masalah perempuan dengan dalih jilbab? Apakah negara-negara Barat memang membela hak-hak perempuan Iran ? Dikatakan, negara-negara Barat jika bisa, tentu akan menutup air bagi rakyat Iran, sebagaimana mereka menyanksi obat untuk anak-anak penderita penyakit Epidermolisis Bulosa (EB), dan tidak mengizinkan anak-anak tersebut mendapatkan obat, sekarang apakah Barat benar-benar bersimpati pada perempuan Iran ?

"Negara-negara Barat bertahun-tahun mengatakan, selama perempuan belum terlepas dari aturan moral dan syariat agama, mereka tidak akan bisa maju, dan mencapai derajat tinggi ilmu pengetahuan, politik dan sosial, tapi perempuan Iran, selama lebih dari 40 tahun berhasil dengan jilbab Islami dan cadur, aktif di berbagai bidang ilmu, sosial, olahraga, politik, manajemen, ekonomi dan budaya, dan meraih prestasi serta capaian-capaian besar," paparnya.

Menurut Rahbar, pekerjaan besar Republik Islam Iran adalah melumpuhkan titik pusat identitas peradaban Barat yaitu pemisahan agama dari politik.

"Republik Islam Iran dengan syiar agama, bukan saja telah mempertahankan dirinya, bahkan dengan kemajuannya telah melawan upaya panjang Barat untuk menunjukan bahwa agama tidak efektif, oleh karena itu mafia kekuatan-kekuatan Barat terutama Rezim Zionis dan para investornya, serta AS yang juga adalah etalasenya, marah besar atas kenyataan terang benderang ini, dan terus menerus berusaha menyusun skenario untuk menyerang Republik Islam Iran," pungkasnya. (RA)

 

Tags