Manuver Gabungan Drone 1401, Simbol Kekuatan Militer Iran
Militer Republik Islam Iran memulai Manuver Gabungan Drone (UAV/(Unmanned Aerial Vehicle) 1401 HS pada Rabu (24/8/2022) pagi atau 2 Shahrivar 1401 HS. Latihan gabungan ini akan berlangsung selama dua hari.
Manuver Gabungan Drone 1401 HS melibatkan lebih dari 150 pesawat terbang tanpa awak dengan area wilayah latihan dari Teluk Persia dan Laut Oman di wilayah selatan hingga wilayah timur, barat, utara dan tengah Republik Islam Iran.
Ini adalah pertama kalinya manuver drone gabungan dilakukan di tingkat empat kekuatan militer Republik Islam Iran yang terdiri dari pasukan Angkatan Darat, Laut, Udara dan Pertahanan Udara ditambah pangkalan pertahanan udara gabungan.
Deputi Operasi Militer dan Juru Bicara Manuver Gabungan Drone 1401 HS Laksamana Sayid Mahmoud Mousavi dalam wawancara live televisi dari pangakalan pusat manuver tersebut di Anarak Isfahan pada hari Selasa (23/8/2022) menjelaskan detail latihan gabungan ini.
Dia mengatakan, besok (Rabu) lebih dari 150 jenis drone akan dikirim ke wilayah Anarak Isfahan dari berbagai titik dan pangkalan drone di Iran dari jarak hingga 1000 kilometer, termasuk dari pangkalan drone bawah tanah untuk menjalankan misi mereka.
Kemajuan drone Republik Islam Iran dalam tiga dekade terakhir selalu mengesankan, dan drone negara ini, terutama dalam satu dekade terakhir, telah menunjukkan nilai tinggi mereka di bidang pengawasan dan identifikasi, penargetan dan pelaksanaan operasi ofensif, di medan-medan tempur regional setelah munculnya konflik di kawasan.
Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran telah mampu mencapai prestasi yang sangat maju di bidang produksi pesawat tanpa awak, sehingga menjadikan negara ini sebagai kekuatan drone terkemuka di kawasan. Kekuatan drone Republik Islam Iran telah meningkatkan jangkauan keamanan dan penjagaan perbatasan negara ini beberapa kilometer jauhnya dari perbatasan darat dan laut.
Selama beberapa tahun terakhir, kemampuan dan kekuatan drone Iran telah disertai dengan lompatan yang signifikan dengan berfokus pada dua elemen kuantitas dan kualitas pesawat terbang tak berawak, dan hari ini, Republik Islam Iran telah menjadi kekuatan drone di kawasan dan bahkan memiliki tempat khusus di antara negara-negara dengan teknologi pembuatan pesawat tanpa awak.
Wakil Koordinator Militer Republik Islam Iran Laksamana Habibullah Sayyari mengatakan, saat ini, drone telah mendapatkan tempat yang bagus dalam meningkatkan kemampuan tempur angkatan bersenjata, terutama militer Republik Islam Iran, dan telah dimasukkan dalam organisasi tempur militer negara ini.
Menurut Sayyari, memiliki kekekuatan drone akan membantu meningkatkan kemampuan pencegahan negara. Dia menegaskan, keamanan negara dan kawasan harus disediakan oleh diri kita sendiri, dan jika seseorang (pihak tertentu) memberikan keamanan untuk kita, maka itu berarti keamanan pinjaman, yang tidak memiliki nilai sama sekali.
Menimbang bahwa dalam sejumlah perang belakangan ini seperti perang Karabakh dan perang Ukraina, peran kunci drone sangat menentukan, baik itu di bidang misi pengintaian dan mengarahkan tembakan artileri, maupun di bidang misi tempur dan penghancuran senjata musuh, maka Staf Umum Angkatan Bersenjata dan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, mengejar jalur pengembangan drone semaksimal mungkin dengan dukungan Kementerian Pertahanan. Langkah ini juga diambil atas dasar pengetahuan sifat perang modern, dan bahwa drone memiliki peran besar dalam perang seperti ini.
Dalam pertempuran hari ini, dan dalam berbagai operasi pertahanan, ofensif, darat, laut, udara dan pertahanan udara, serta dalam dimensi pertahanan, penyerangan, penghancuran, pengintaian, pengawasan, perang elektronik, pengangkutan kargo dan puluhan misi lainnya, drone mendapatkan posisi yang lebih tinggi di antara peralatan lainnya dan dalam metode perang dari hari ke hari.
Salah satu karakteristik yang menonjol dari drone adalah biaya yang sedikit dari sisi kemungkinan kerugian nyawa dan finansial. Mengingat banyaknya keunggulan drone di bidang perang modern, maka Republik Islam Iran menciptakan pasukan drone besar yang mampu menghadapi musuh regional dan transregional dalam dimensi ofensif dan defensif dengan mengandalkan kapasitas dan kemampuan dalam negeri dan para pakar dalam negeri. (RA)