Sep 24, 2022 18:24 Asia/Jakarta
  • Rudal balistik Rezvan
    Rudal balistik Rezvan

Berita terbaru di Republik Islam Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah peristiwa penting seperti peluncuran rudal balistik baru bertepatan dengan peringatan Pekan Pertahanan suci.

Rudal balistik Rezvan adalah rudal darat ke darat milik Pasukan Dirgantara, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC.

Rudal Rezvan, untuk pertama kalinya dipamerkan hari ini, Kamis (22/9/2022) dalam parade militer untuk memperingati Perang Pertahanan Suci ke-42 di sekitar Makam Imam Khomeini.

Rudal balistik Rezvan, merupakan rudal berbahan bakar cair, satu fase dan memiliki hulu ledak yang bisa dilepas, serta memiliki jarak tempuh hingga 1.400 kilometer.

Parade militer Angkatan Bersenjata Iran untuk memperingati Perang Pertahanan Suci ke-42 diselenggarakan secara serentak di ibu kota Iran, dan seluruh ibu kota provinsi negara ini.

Selain rudal balistik Rezvan, dalam parade militer ini, Angkatan Bersenjata Iran juga memamerkan sejumlah capaian militer lain.

Safari: Tujuan Iran Gabung SCO, Kepentingan Ekonomi dan Pertahanan

Deputi Ekonomi, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut masalah transit barang, energi dan pertahanan sebagai tiga keuntungan Iran bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai, SCO.

Mahdi Safari, Minggu (18/9/2022) menyebut keanggotaan Republik Islam Iran di Organisasi Kerja Sama Shanghai, SCO dapat membuka pasar-pasar energi baru bagi Iran.

Ia menuturkan, pasar regional SCO yang mencapai lebih dari sembilan miliar dolar, dapat membuka kesempatan yang baik bagi pengembangan ekspor nasional Iran.

Di sisi lain, Deputi Ekonomi Kemenlu Iran menyebut volume ekspor Iran ke Cina, bernilai sekitar lima miliar dolar. Menurutnya, neraca perdagangan Iran dan India sekitar dua miliar dolar, dan dengan Rusia lebih dari dari satu miliar dolar.

"Salah satu manfaat lain Iran bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai, adalah akses ke perairan bebas, dan masalah transit barang," imbuhnya.

Safari menegaskan, di sebagian besar pertemuan Presiden Iran dengan para pejabat tinggi negara anggota SCO di Samarkand, mereka meminta tempat di Bandar Abbas dan Chabahar untuk memindahkan barang.

"Dengan diterimanya Iran sebagai anggota penuh SCO kini seluruh negara Asia Tengah akan memiliki akses ke perairan bebas melalui Iran," pungkasnya.

Tanker Trackers: Iran Ekspor 1,5 Juta Barel Minyak Per Hari pada Juni

Total rata-rata ekspor minyak Iran, menurut data yang dirilis Kpler dan Tanker Trackers, mencapai sekitar satu juta barel per hari.

Dikutip Fars News, Senin (19/9/2022), dalam laporan Oxford Institute for Energy Studies pada Agustus yang disebutnya sebagai "fluktuasi pasar minyak" dijelaskan total volume ekspor minyak Iran, berdasarkan evaluasi peristiwa-peristiwa fluktuatif dengan bersandar pada data Kpler dan Tanker Trackers.

Volume ekspor minyak Iran pada bulan Juni 2022 menurut Kpler mencapai satu juta barel, dan menurut Tanker Trackers, 1,5 juta barel per hari. Data yang dirilis kedua institusi itu menunjukan bahwa peningkatan ekspor minyak Iran, akan terus berlangsung.

Kpler menyebut ekspor minyak Iran, pada enam bulan pertama tahun 2022 mencapai 0,825 juta barel per hari, sementara data Tanker Trackers menyebutkan, 1,175 juta barel per hari, dan rata-rata keduanya adalah satu juta barel per hari.

Berdasarkan laporan terbaru OPEC, volume ekspor minyak Iran termasuk kondensat gas adalah 1,116 barel per hari.

Presiden Iran Ungkapkan Isu Sentral Pidatonya di New York

Presiden Iran, Ayatullah Sayid Ebrahim Raisi menilai sanksi, terorisme, perang dan pertumpahan darah adalah hasil dari unilateralisme negara arogan global yang berupaya memaksakan kepentingannya di dunia, termasuk di PBB.

Presiden Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi di sela-sela acara menghadiri sidang Majelis Umum PBB dalam wawancara dengan wartawan di New York hari Senin (19/9/2022) mengatakan, "Dalam perjalanan ini, tentu saja, sesuai dengan kesempatan yang ada, saya akan menjelaskan pandangan Republik Islam Iran mengenai sejumlah masalah penting kepada para peserta  yang hadir dan orang-orang yang mendengarkan pesan ini,".

Ayatullah Raisi memandang taktik embargo oleh negara-negara besar bertentangan dengan prinsip perdamaian global, dengan menegaskan, "Masalah global seperti itu harus dibahas di Majelis Umum PBB,".

Presiden Islam Iran juga menyebut isu terorisme sebagai salah satu masalah lain yang dibahas dalam Sidang Majelis Umum PBB.

Presiden Islam Iran tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York Senin sore sebagai kepala delegasi tingkat tinggi Iran untuk berpartisipasi dalam KTT Majelis Umum PBB ke-77.

Hossein Amir Abdollahian, Menteri Luar Negeri, Ali Bagheri, Wakil Menteri Luar Negeri Politik dan kepala tim perunding Iran dalam negosiasi Wina, Gholam Mohsin Esmaili, Kepala Kantor Kepresidenan, Mohammad Jamshidi, Deputi Politik Kantor Kepresidenan, dan Vahid Jalalzadeh ,Kepala Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran mendampingi Presiden Republik Islam Iran dalam perjalanannya ke New York.

Menlu Iran dan Qatar Bertemu Bahas Pencabutan Sanksi

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dan Qatar bertemu untuk membahas berbagai isu, termasuk tindak lanjut perundingan Wina yang berfokus pada pencabutan sanksi terhadap Tehran.

Presiden Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York sebagai kepala delegasi tingkat tinggi untuk berpartisipasi dalam KTT Majelis Umum PBB ke-77 pada Senin sore waktu setempat.

Lawatan Presiden Iran ke New York didampingi sejumlah pejabat, termasuk Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian.

Di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB, Menlu Iran bertemu dan berbincang dengan beberapa pejabat dunia, termasuk Menlu Qatar.

Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian dalam pertemuan dengan sejawatnya dari Qatar, Sheikh Mohammad bin Abdulrahman Al Thani membahas hubungan dan kerja sama kedua negara, terutama perkembangan terbaru tindakn lanjut perundingan Wina mengenai implementasi Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), dan pencabutan saksi terhadap Iran.

Ekspor Iran ke Benua Afrika Tumbuh 40 Persen

Juru bicara bea cukai Iran mengumumkan peningkatan pertumbuhan ekspor ke benua Afrika sebesar 40 persen.

Seyed Ruhollah Latifi, Juru Bicara Bea Cukai Iran hari Selasa (20/9/2022) mengatakan, "Selama lima bulan pertama tahun ini (1401 Hs) sebanyak 1.354.276 ton barang senilai 741.122.922 dolar dipertukarkan antara Iran dan negara-negara di benua Afrika,".

"Dari jumlah ini, 1.311.647 ton adalah barang ekspor Iran senilai 696.731.412 dolar ke benua ini dengan pertumbuhan 40 persen. Sedangkan impor sebesar 42.629 ton barang senilai 44.391.510 dolar dari 19 negara Afrika dengan pertumbuhan 147 persen," ujar Latifi.

Dalam pertemuan yang diadakan dengan kehadiran duta besar Afrika Selatan di Tehran dan ketua dewan direksi Asosiasi Bisnis Iran-Afrika, Latifi menjelaskan, "Kebijakan pengembangan hubungan komersial dan ekonomi dengan negara-negara Afrika bersama dengan negara-negara tetangga dan sekitar menjadi perhatian serius pemerintahan ke 13. Kita melihat pertumbuhan yang signifikan dalam ekspor Iran ke negara tetangga dan kawasan Afrika".

Juru bicara bea cukai Iran menjelaskan tentang lima besar tujuan ekspor barang Iran ke benua Afrika yaitu negara-negara Afrika Selatan, Mozambik, Sudan, Nigeria dan Ghana sebagai lima besar tujuan ekspor barang Iran ke benua Afrika.

Mengenai jumlah impor Iran dari negara-negara Afrika, Latifi juga mengungkapkan, "Tanzania, Kenya, Afrika Selatan, Kongo dan Ghana adalah lima negara pertama yang menjual barang-barang yang dibutuhkan Iran di antara negara-negara Afrika,".

Presiden Iran: AS Belum Tampakkan Keseriusan Kembali ke JCPOA

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, "Langkah-langkah praktis dan serius belum terlihat dari pemerintah Amerika yang akan menjadi tanda kompensasi atas perilaku masa lalu dan mencabut sanksi kejam negara ini."

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi dalam pertemuan dengan Presiden Swiss, Guy Parmelin, di sela-sela sesi ke-77 Majelis Umum PBB di New York, hari Rabu (21/9/2022) mengatakan, "Masalah nuklir disebabkan langkah Amerika yang menarik diri dari JCPOA, bukan Iran. Meskipun Iran memenuhi kewajibannya, tapi pihak barat menolak untuk memenuhi kewajiban mereka,".

"Mengingat sejarah Amerika Serikat, permintaan Republik Islam untuk menerima jaminan perjanjian  sepenuhnya masuk akal," ujar Raisi.

"Meskipun 40 tahun menghadapi tekanan dan sanksi, Iran bukan hanya tidak berhenti, tetapi telah berkembang, sehingga taktik sanksi telah kehilangan efektivitasnya," tegasnya.

Di bagian lain statemennya, Presiden Republik Islam Iran menyinggung hubungan bilateral antara Iran dan Swiss yang bersahabat dan baik, dan menekankan perluasan kerja sama komersial dan ekonomi, terutama hubungan moneter dan perbankan antara kedua negara.

Sementara itu, Parmelin dalam pertemuan ini mengatakan, "Sejak 2016, peta jalan telah dibuat untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara, dan hambatan politik dan geopolitik harus dihilangkan dengan kerja sama kedua negara,"

Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran melakukan perjalanan ke New York untuk berpartisipasi dalam sesi ke-77 KTT Majelis Umum PBB.

Unjuk Rasa di Beberapa Kota Iran Akibat Provokasi Media Asing

Di saat masyarakat Iran tengah berduka atas meninggalnya Mahsa Amini, dan menunggu hasil penyelidikan dokter forensik terkait masalah ini, unjuk rasa digelar beberapa hari terakhir di sejumlah kota Iran, termasuk Tehran.

Sampai saat ini pemerintah Iran terus melakukan penyelidikan menyeluruh terkait meninggalnya Mahsa Amini, akan tetapi seperti biasa provokasi media-media asing, dan keterlibatan organisasi-organisasi luar negeri, memicu beberapa unjuk rasa di sejumlah kota Iran.

Di utara Iran, sejumlah perusuh dan anasir-anasir kelompok asing yang terorganisir dengan baik, merusak fasilitas umum termasuk tempat keagamaan.

Dibeberapa lokasi, para perusuh juga menyerang aparat keamanan Iran yang bertugas mengamankan unjuk rasa, dan sebagian dari anggota kepolisian itu dilarikan ke rumah sakit.

Serangan dan perusakan terhadap fasilitas publik termasuk ambulans semakin menunjukkan bahwa gerakan tersebut tidak ada kaitannya dengan kematian Mahsa Amini.

Sejumlah orang di beberapa lokasi di Tehran, mengaku bahwa sebagian sel kelompok pemicu kerusuhan bekerja secara terkoordinasi, dan nampak telah mendapat pelatihan sebelumnya.

Berita kerusuhan yang merupakan rekayasa asing ini kemudian disebarluaskan oleh media-media anti-Iran seperti media milik Arab Saudi, Iran International, dan BBC Farsi, media corong Inggris. Selain itu media kelompok Mojahedin-e Khalq, MKO juga menyebarkan secara luas berita perusakan fasiltias publik di Iran ini.

Raisi: Tuntutan Jaminan Iran, Logis karena Rekam Jejak Buruk AS

Presiden Republik Islam Iran mengatakan, Tehran tidak pernah meninggalkan meja perundingan, dan siap untuk mencapai sebuah kesepakatan yang baik dan adil.

Sayid Ebrahim Raisi, Rabu (21/9/2022) menuturkan, dengan memperhatikan rekam jejak Amerika Serikat, maka tuntutan Iran untuk mendapatkan jaminan kesepakatan yang stabil, adalah tuntutan yang sepenuhnya masuk akal.

Dalam pertemuan dengan Presiden Swiss, Ignazio Cassis di New York, Raisi menjelaskan, "Peningkatan kerja sama perdagangan dan ekonomi, terutama kemudahan transaksi keuangan dan perbankan kedua negara merupakan hal yang urgen."

Ia menambahkan, "Amerika lah yang keluar dari kesepakatan nuklir JCPOA, bukan Iran, dan meski Iran telah melaksanakan seluruh komitmennya, tapi pihak Barat malah melanggarnya."

Di sisi lain Presiden Swiss Ignazio Cassis dalam pertemuan itu mengatakan, sejak tahun 2016 peta jalan untuk memulihkan hubungan dagang dengan Iran sudah disusun.

Ia menambahkan, "Kami berkomitmen pada peta jalan tersebut, dan yakin bahwa hambatan-hambatan politik dan geopolitik harus disingkirkan dari jalan kerja sama dua negara."

Menurut Presiden Swiss, keamanan Republik Islam Iran dan Asia Barat adalah penjamin keamanan wilayah Eropa.

"Kerja sama-kerja sama keuangan, dan perbankan termasuk arena-arena yang bisa diperluas dalam hubungan bilateral Swiss dan Iran," pungkasnya.

Ayatullah Khamenei: Generasi Muda Harus Tahu Fakta Pertahanan Suci

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyatakan bahwa fakta kebenaran dalam perang pertahanan suci harus sampai ke telinga generasi muda, karena banyak dari kalangan muda tidak tahu banyak mengenai peristiwa ini.

Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan para komandan dan pejuang di era Pertahanan Suci, hari Rabu (21/9/2022) mengatakan, "Fakta kebenaran Pertahanan Suci harus sampai ke telinga kaum muda. Generasi baru tidak tahu banyak hal. Ketika ada pembicaraan tentang pertahanan suci, kita melihat kalangan muda tidak tahu banyak,".

"Fakta-fakta yang kita perhatikan dalam pertahanan suci saat ini bukan lagi klaim, tapi kenyataan. Dulu kita mengklaim bahwa semua kekuatan dunia memerangi kita dalam perang yang dipaksakan [rezim Saddam Irak]. Kini, semua negara mengkonfirmasi masalah ini," tegasnya.

Ayatullah Khamenei menambahkan, "Serangan Irak terhadap Iran tidak terduga, arogansi global mendukung Saddam. Negara-negara arogan global membantu Saddam dalam perang yang dipaksakan tersebut,".

"Serangan negara-negara ini terhadap pemerintahan revolusioner benar-benar terjadi, karena mereka sangat marah dengan Revolusi Islam Iran. Revolusi ini melakukan hal-hal yang tidak kita sadari, tetapi arogansi global telah menyadarinya. Revolusi Islam Iran merupakan ancaman bagi imperium adidaya arogan global," papar Rahbar.

Presiden Iran Pidato di KTT Transformasi Pendidikan

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Transformasi Pendidikan atau TES (Transforming Education Summit) UNESCO pada hari Selasa, 20 September 2022.

TES yang berlangsung di New York dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sayid Ebrahim Raisi dan delegasi tingkat tinggi yang mendampinginya mengunjungi New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77.

Sidang Majelis Umum PBB tahun ini merupakan yang pertama kali digelar penuh secara fisik setelah dilakukan secara daring pada 2020 dan secara daring dan luring pada 2021 akibat pandemi Covid-19.

Presiden Iran Bertemu Ketua Dewan Eropa

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi bertemu dengan Ketua Dewan Eropa Charles Michel di New York pada hari Selasa, 20 September 2022.

Sayid Ebrahim Raisi dan delegasi tingkat tinggi yang mendampinginya mengunjungi New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77.

Sidang Majelis Umum PBB tahun ini merupakan yang pertama kali digelar penuh secara fisik setelah dilakukan secara daring pada 2020 dan secara daring dan luring pada 2021 akibat pandemi Covid-19.

Di New York, Presiden Iran Bertemu Sejawatnya dari Prancis

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di New York pada hari Selasa, 20 September 2022.

Sayid Ebrahim Raisi dan delegasi yang mendampinginya mengunjungi New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77.

Sidang Majelis Umum PBB tahun ini merupakan yang pertama kali digelar penuh secara fisik setelah dilakukan secara daring pada 2020 dan secara daring dan luring pada 2021 akibat pandemi Covid-19. 

Rahbar: Perang Irak atas Iran Buah Kebijakan Sistem Hegemoni Global

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menilai perang yang dipaksakan Irak terhadap Iran, tahun 1980, adalah buah dari kebijakan strategi imperium sistem hegemoni global dalam permusuhan terhadap Republik Islam Iran, dan rakyatnya.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (21/9/2022) menuturkan, meski Saddam Hussein yang ambisius dan gila itu mendapat dukungan total dari kekuatan-kekuatan dunia, akan tetapi perang, di bawah tiga unsur yaitu kekuatan revolusi yang meluap, kepemimpinan yang sangat efektif dari Imam Khomeini, dan karakteristik unggul serta membanggakan rakyat Iran, telah berubah dari sebuah ancaman nyata dan besar, menjadi sebuah peluang besar.

Rahbar menyebut Perang Pertahanan Suci sebagai sebuah peristiwa penuh semangat, penuh makna dan penuh manfaat untuk hari ini dan hari esok Iran. Ia juga menyinggung dokumen-dokumen perang Irak atas Iran yang dipublikasikan Barat.

"Memaksakan perang terhadap Iran, adalah reaksi alamiah kekuatan-kekuatan hegemonik dunia atas kemenangann Revolusi Islam. Kemenangan Revolusi rakyat Iran, bukan sekadar kekalahan bagi sebuah sistem boneka dan korup, atau pukulan sementara terhadap Amerika Serikat, dan imperialis, tapi ancaman bagi kekuasaan sistem hegemoni global. Kekuatan arogan Barat dan Timur, yang memahami secara mendalam ancaman ini, mendorong dan memprovokasi Saddam untuk memaksakan perang terhadap rakyat Iran," paparnya.

Ayatullah Khamenei menganggap tujuan perang yang dipaksakan terhadap Iran adalah mencegah tersebarnya pesan dan inovasi baru bangsa Iran ke bangsa-bangsa lain termasuk ketakutan AS atas perlawanan dan perjuangan terhadap penindasan dan diskriminasi global.

"Kemunculan sistem politik independen dan inspiratif, di sebuah negara yang merupakan tumpuan harapan, tempat sandaran dan objek kerakusan AS, bagi Washington dan negara-negara arogan, sama sekali tidak bisa diterima, maka dari itu setelah gerakan-gerakan gagal semacam kudeta, serangan ke Tabas, dan provokasi isu etnis, mereka melancarkan perang total terhadap rakyat Iran," jelas Rahbar.

Menurut Ayatullah Khamenei, memberikan pelajaran kepada bangsa-bangsa lain termasuk salah satu tujuan kubu imperialis dunia dengan melancarkan perang terhadap rakyat Iran.

Ia menambahkan, "Mereka ingin menutup rapat pintu perlawanan yang sudah terbuka lebar dengan menumpas rakyat Iran, akan tetapi rakyat Iran berhasil menggagalkan seluruh tujuan kubu imperialis, dan berbeda dengan bayangan musuh, rakyat Iran mampu naik, dan menciptakan banyak kesempatan."

Rahbar juga menyinggung pemanfaatan prinsip perlawanan dalam berbagai masalah politik, ekonomi dan budaya. Ia menegaskan, "Di era Perang Pertahanan Suci terbukti bahwa negara hanya akan terlindungi dari ancaman-ancaman musuh lewat jalan perlawanan."

Kepala AEOI: Tidak Ada Penyimpangan dalam Program Nuklir Iran

Kepala Badan Energi Atom Iran menegaskan tidak ada penyimpangan dalam program nuklir Iran.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berada di bawah tekanan pihak Barat dan rezim Zionis, selalu membuat klaim tentang kegiatan nuklir yang tidak diumumkan di Iran. Tentu saja klaim ini tidak sesuai dengan catatan kerja sama antara Iran dan IAEA.

Iran selalu menekankan bahwa kerja sama ini tidak boleh dipengaruhi oleh tekanan politik.

Mohammad Eslami, Kepala Badan Energi Atom Iran hari Kamis (22/9/2022) mengatakan, "Berdasarkan laporan berulang dari Badan Energi Atom Internasional, tidak ada penyimpangan dalam program nuklir Iran, sehingga mereka tidak dapat memajukan tujuan mereka dengan membuat keributan baru,".

"Mereka yang berusaha mengisolasi Iran tidak dapat mentolerir pencapaian yang telah diraih selama ini," ujarnya.

"Bergabungnya Iran dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) adalah pencapaian sangat penting yang dihasilkan setelah bertahun-tahun upaya Iran," tegasnya.

Pidato Presiden Iran di Sidang Majelis Umum PBB ke-77

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan pidatonya dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77 di New York pada hari Rabu, 21 September 2022.

Sidang Majelis Umum PBB tahun ini merupakan yang pertama kali digelar penuh secara fisik setelah dilakukan secara daring pada 2020 dan secara daring dan luring pada 2021 akibat pandemi Covid-19.

Dalam pidatonya, Sayid Raisi menegaskan sikap Republik Islam Iran terhadap kebijakan koersif dan intervensionis Amerika Serikat (AS) di kawasan.

"Republik Islam Iran akan mengejar penyelidikan yudisial yang adil atas kejahatan mantan presiden AS dalam pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani yang syahid melalui pengadilan yang adil," ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa keinginan untuk menegakkan keadilan sebagai amanat ilahi yang ada pada setiap orang.

"Republik Islam Iran mendukung globalisasi keadilan, karena keadilan mempersatukan, dan melawan kelaliman. Sebuah negara yang mengusung keadilan, tetapi mendukung teroris harus malu dengan kemanusiaan, kebebasan dan keadilan. Lebih tinggi dari HAM, hak bangsa-bangsa dengan mudah diinjak-injak oleh kekuatan besar," tegasnya.

Presiden Republik Islam Iran kemudian menunjukkan gambar Syahid Letnan Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan alQuds Korps Garda Revolusi Islam yang gugur diserang militer teroris AS di Bandara Internasional Baghdad.

Sayid Raisi menekankan kepada mereka yang hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB mengenai peradilan yang adil dan penyelidikan kejahatan yang dilakukan mantan Presiden AS sebagai tuntutan kemanusiaan.

Di bagian lain pidatonya, Sayid Raisi mengungkapkan daftar kemajuan ilmiah, ekonomi dan teknologi Iran dewasa ini. Menurutnya, hari ini dunia membutuhkan Iran yang kuat.

"Dunia lama, unilateralisme, dominasi, pengabaian moralitas dan kebajikan yang menumbuhkan kemiskinan dan diskriminasi, penggunaan kekerasan dan organisasi internasional sebagai alat tekanan terhadap negara-negara independen menyebabkan tatanan yang tidak adil ini telah kehilangan legitimasinya, dan keruntuhan tatanan lama ini tidak terbantahkan lagi," tuturnya.

Presiden Iran mengatakan, kemerosotan etika politik dan pertumbuhan patologis tindakan unilateralisme yang tidak sah telah menciptakan tantangan besar di jalan kemuliaan manusia. Oleh karena itu, tidak ada pilihan selain solidaritas dalam kerangka multilateralisme dan berdasarkan prinsip-prinsip profetik dari para Nabi ilahi untuk menghadapi ancaman dunia modern.

Sayid Raisi juga menyatakan bahwa Republik Islam tidak mentolerir hubungan berdasarkan penindasan dan membela hak-hak rakyatnya.

"Logika yang didasarkan pada keadilan menciptakan kekuatan dan keyakinan dalam hati, dan sebuah negara yang tidak memiliki logika ini, menggunakan cara-cara imperialisme, intervensi militer, pengerahan pasukan dan berbagai aksi represif lainnnya," ungkapnya.

Presiden Iran juga menyampaikan keprihatinannya mengenai hegemoni dan semangat Perang Dingin sedang meresahkan dunia dan mengancam era baru krisis di dunia.

Raisi mengatakan, tuntutan bangsa-bangsa di dunia untuk mewujudkan keadilan semakin meningkat.

"Keberhasilan doktrin perlawanan adalah manifestasi yang jelas dari tekad bangsa-bangsa untuk mencapai keadilan. Tetapi di sisi lain, unilateralisme berusaha untuk menahan negara-negara dari jalur langsung mereka," ungkapnya.

Raisi menjelaskan bahwa AS tidak membiarkan negara-negara dunia berdiri di atas kaki mereka sendiri. Menurutnya, apa yang terjadi di Eropa saat ini merupakan manifestasi dari apa yang terjadi di Asia dalam beberapa dekade terakhir.

Pesan Rahbar Memperingati Pekan Pertahanan Suci

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pesannya memperingati Pekan Pertahanan Suci mengatakan, ini adalah pesan para syuhada, berdiri melawan setan-setan akan membuahkan kemenangan, dan mengakhiri ketakutan dan kesedihan.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Kamis (22/9/2022) dalam pesannya memperingati Pekan Pertahanan Suci menegaskan, "Pesan para syuhada untuk kita mengingatkan bahwa perlawanan di hadapan setan-setan kekuasaan dan penindasan, pada akhirnya akan meraih kemenangan, dan ketakutan serta kesedihan akan sirna."

Pesan Rahbar ini dibacakan oleh Hujatulislam Shoukri, Wakil Wali Fakih di Lembaga Syahid di pemakaman syuhada, Behehst Zahra, Tehran.

Ayatullah Khamenei dalam pesannya juga mengatakan, "Pekan Pertahanan Suci adalah waktu yang paling baik dan paling tepat untuk mengenang para syuhada mulia, dan mendengar pesan-pesan mereka."

Rahbar menambahkan, "Pesan para syuhada adalah kesadaran tumbuh di hati-hati masyarakat, dan telinga-telinga waspada."

Menurut Ayatullah Khamenei, pesan-pesan para syuhada ini menghidupkan hati, membangkitkan kekuatan dan harapan, dan merupakan kebutuhan bangsa besar Iran, serta seluruh penuntut kebebasan dunia hari ini dan seterusnya.

Angkatan Bersenjata Iran Gelar Parade Militer

Angkatan bersenjata Republik Islam Iran menggelar parade militer bertepatan dengan hari pertama peringatan 42 tahun perang pertahanan suci.

Hari ini, Kamis (22/9/2022) digelar parade militer angkatan bersenjata Republik Islam Iran yang diadakan di Tehran dan provinsi lainnya di negara ini.

Upacara parade militer dalam rangka memperingati 42 tahun pertahanan suci di Tehran berlangsung di kompleks makam Imam Khomeini dengan kehadiran komandan dan pejabat tinggi nasional dan militer Iran.

Acara yang sama juga dimulai di Bandar Abbas dengan kehadiran Mohammed Baqir Qalibaf, Ketua Parlemen Iran, bersama pasukan angkatan laut, IRGC, dan berbagai unit lainnya

Parade militer diadakan setiap tahun pada tanggal 31 Shahrivar, bersamaan dengan hari pertama Pekan Pertahanan Suci, dengan partisipasi unit-unit tempur angkatan bersenjata, dan IRGC.

Pada acara ini juga ditampilkan prestasi dan kemampuan pertahanan baru angkatan bersenjata Republik Islam Iran.

Raisi Tekankan Kerja Sama Negara-negara Independen

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, upaya kubu hegemoni dunia untuk mencegah kemajuan akan dipatahkan.

Sayid Ebrahim Raisi tengah berada di New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB ke-77.

Sidang Majelis Umum PBB di tingkat petinggi negara dunia digelar mulai 20-26 September bersama dengan diplomat senior dari berbagai negara. Di sela-sela forum ini juga akan digelar pertemuan bilateral dan multilateral.

Seperti dilaporkan IRNA, Presiden Raisi di agenda hari keempatnya di New York, Kamis (22/9/2022) saat bertemu dengan sejawatnya dari Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa menekankan pada pengaktifan komisi bersama untuk kerja sama kedua negara.

Presiden Raisi seraya mengisyaratkan pendekatan Repubik Islam Iran di bidang perluasan hubungan dengan negara-negara Afrika, mengatakan, ada peluang perluasan kerja sama Iran dengan Zimbabwe di berbagai sektor termasuk energi, pertambangan, pertanian dan teknologi.

Di pertemuan ini, presiden Zimbabwe juga menekankan kerja sama dengan Iran di berbagai bidang dan mengatakan, kehadiran perusahaan Iran di bidang pertanian, baik ekspor atau impor, serta budidaya gandum dan produk hortikultura di luar perbatasan merupakan peluang yang baik bagi kerja sama kedua negara.

Presiden Zimbabwe seraya merujuk pada pada kenangan indahnya tentang perjalanan masa lalunya ke Iran, menambahkan, “Kedua negara target kebencian imperialis global, oleh karena itu, kami membutuhkan kerja sama lebih dekat dengan Republik Islam Iran.”

Usai Salat Jumat, Warga Tehran Turun ke Jalan Mengecam Perusuh

Jutaan warga Republik Islam Iran di berbagai kota dan daerah di negara ini turun ke jalan untuk mengecam perusuh, pengacau keamanan dan tindakan melanggar norma yang terjadi beberapa hari terakhir di negara itu.

Pawai untuk mengecam para perusuh digelar di Tehran dan berbagai kota dan daerah lainnya di Republik Islam Iran setelah salat Jumat, Jumat (23/9/2022). Pawai di Tehran bergerak dari Universitas Tehran ke arah Enghelab-e Eslami Square.

Pawai tersebut diakhiri dengan pembacaan deklarasi yang mengutuk pengobar fitnah, perusuh, pembuat kekacauan, pelanggar kesucian agama serta pelanggar norma.

Sebelumnya, para perusuh di beberapa kota, termasuk di Tehran membuat kekacauan dengan melakukan perusakan terhadap properti publik dan pribadi, dan menyerang petugas keamanan dan polisi dengan dalih kematian Mahsa Amini, 22 tahun.

Mereka membakar ambulans, mobil pemadam kebakaran, gedung bank, masjid, tenda Arbain dan menghancurkan mesin-mesin ATM dan properti lainnya serta merusak rambu-rambu lalulintas. Akibatnya, beberapa petugas kesehatan terluka dan dirawat di rumah sakit. 61 ambulans juga rusak.

Menurut kerangan Wali Kota Tehran, Alireza Zakani, aksi perusuh selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan 23 mobil pemadam kebakaran dan 43 bus serta 54 tempat pemberhentian bus rusak.

Selain itu, sejumlah petugas keamanan yang berusaha mencegah perusuh merusak properti publik, gugur syahid di tangan para perusuh.

Namun pada hari Jumat (23/9/2022), situasi dan kondisi di seluruh kota dan daerah Iran tenang meskipun ada upaya media anti-pemerintah dan pro-asing yang terus memprovokasi masyarakat untuk melakukan kekacauan.

Terlibat Kerusuhan Terbaru di Iran, Sejumlah Teroris Daesh Ditangkap

Sejumlah anggota kelompok teroris Daesh ditangkap aparat keamanan Iran saat beraksi dalam kerusuhan di barat laut Iran.

Sebuah sumber keamanan Iran dalam wawancara dengan kantor berita Fars News hari Jumat (23/9/2022) mengumumkan penangkapan sejumlah anggota kelompok teroris Daesh oleh pasukan keamanan saat mereka terjun dalam kerusuhan terbaru di barat laut Iran.

Tiga hari lalu, sejumlah anggota kelompok teroris ditangkap dalam unjuk rasa di wilayah selatan provinsi Azerbaijan Barat.

Mereka yang ditangkap termasuk di antara para pemimpin aksi.

Pada kamis Malam, para perusuh merusak properti publik dan pribadi, dan menyerang petugas keamanan dengan dalih kematian Mehsa Amini di Tehran dan beberapa kota Iran.

Dalam kerusuhan tersebut, kendaraan medis, ambulans, dan truk pemadam kebakaran tidak luput dari serangan para perusuh, yang menyebabkan beberapa para medis dan petugas terluka dan dirawat di rumah sakit.

Sejumlah petugas polisi Iran yang telah mengambil tindakan untuk mencegah perusakan properti publik menjadi sasaran serangan para perusuh. Seorang polisi gugur dan sejumlah lainnya terluka.

Masyarakat Iran mengutuk kekacauan, ketidakamanan dan tindakan pelanggaran yang dilakukan para perusuh dalam pawai besar setelah shalat Jumat yang berlangsung di Tehran dan berbagai kota di negara ini.

IRGC Gagalkan Plot Serangan Bom Teroris MKO di Tabriz

Dinas Intelejen Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengumumkan keberhasilannya menggagalkan rencana aksi serangan bom kelompok teroris MKO dan loyalis rezim Shah di Tabriz, provinsi Azerbaijan Timur.

Bersamaan aksi protes ilegal dengan dalih kematian Mahsa Amini, agen-agen MKO dan loyalis rezim Shah memanfaatkan kondisi tersebut dengan merancang serangan bom rakitan di beberapa daerah Tabriz.

Di saat sebagian besar orang Iran menunggu hasil penyelidikan kematian Mahsa Amini, berbagai aksi ilegal diadakan di beberapa kota, termasuk Tehran, yang memicu kerusakan properti publik dan pribadi.

Selama kerusuhan tersebut, kendaraan paramedis, ambulans dan mobil pemadam kebakaran tidak luput dari serangan para perusuh. Sejauh ini beberapa tenaga medis terluka dan dirawat di rumah sakit, dan 61 ambulans  hancur.

Korps Ashura dinas intelejen IRGC menyatakan bahwa agen-agen teroris MKO dan rezim loyalis despotik Shah  bertujuan menargetkan rakyat dengan melemparkan bahan peledak buatan tangan berada di beberapa daerah di Tabriz. Tapi berkat kewaspadaan pasukan intelijen Basij, bom rakitan dan bahan peledak ditemukan dan para pelakunya juga ditangkap, sebelum mereka melakukan aksinya secara masif.

Tags