Iran Aktualita, 1 Oktober 2022
Berbagai peristiwa penting di Iran selama sepekan terakhir kami rangkum dalam program kita hari ini.
Kementerian Intelijen Iran seraya merilis statemen menyatakan, peristiwa yang terjadi selama beberapa hari lalu di sejumlah wilayah negara ini memiliki cangkang yang jelas dan nyata dan banyak lapisan tersembunyi di balik layar.
Di statemen Kementerian Intelijen Iran Jumat disebutkan, para pembela tanah air dan penjaga pemerintah serta keamanan negara selama beberapa hari lalu menghadapi sekumpulan elemen mulai dari anasir beragam kelompok teroris, anasir dinas intelijen asing, intervensi langsung pemerintah Amerika dan Inggris serta para pengikut Saudi mereka hingga anasir bodoh dan tertipu perusuh jalanan.
Statemen ini menambahkan, selama beberapa hari lalu, 49 anasir dan oknum yagn terkait dengan kelompok teroris munafikin (MKO) ditangkap, yang menurut perintah teroris munafik di Albania, aktif mulai dari memproduksi berita palsu, menghasut perusuh hingga mengorganisir teror dan aksi-aksi perusakan, mengarahkan slogan, secara langsung berpartisipasi dalam adegan kerusuhan jalanan dan menghancurkan properti umum serta menyediakan berbagai peralatan untuk menghadapi polisi dan bahan-bahan pembakar untuk membakar tempat-tempat dan kendaraan umum dan pribadi.
Sementara itu, seiring dengan peningkatan pergerakan anti-Iran oleh kelompok teroris di wilayah Kurdistan Irak, Sepah Pasdaran (IRGC) melancarkan serangan terbaru terhadap kelompok teroris ini.
Pangkalan Pertahanan Hamzeh Seyyed Al Shohada, Angkatan Darat, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, menyerang sejumlah markas teroris separatis di utara Irak, dengan rudal-rudal presisi dan drone bunuh diri.
Pangkalan Pertahanan Hamzeh Seyyed Al Shohada, Rabu (28/9/2022) mengumumkan, "Beberapa markas kelompok teroris separatis di wilayah Kurdistan, Irak menjadi target serangan rudal-rudal presisi dan drone bunuh diri IRGC."
Laporan detail operasi serangan rudal dan drone Pangkalan Pertahanan Hamzeh Seyyed Al Shohada, Angkatan Darat, IRGC ini akan diumumkan pada kesempatan pertama.
Pangkalan Pertahanan Hamzeh Seyyed Al Shohada beberapa hari lalu juga menyerang markas teroris di Kurdistan, Irak dengan rudal, untuk membalas aksi terbaru kelompok teroris yang berada di utara Irak.
Sekaitan hal ini, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran, Nasser Kanani Chafi mengecam statemen negara-negara Barat terkait serangan angkatan bersenjata Iran ke markas teroris di wilayah Kurdistan Irak.
Nasser Kanani Chafi hari Jumat menyatakan, Iran berhak untuk membela keamanan nasionalnya dari aksi-aksi pelanggaran yang berasal dari wilayah mana pun, serta melawan dengan tegas setiap langkah teroris.
Semenetara itu, di sektor perdagangan luar negeri, Iran selama enam bulan lalu mencatat kenaikans ebesar 13,2 persen dari sisi nilai mencapai 50,282 miliar dolar.
Bea Cukai Iran menyatakan, perdagangan luar negeri Iran di paruh pertama tahun 1401 Hs, dari sisi volume mencapai 68,103 juta ton barang. Selama kurun waktu tersebut, sebanyak 51, 783 ton barang senilai 24,251 miliar dolar diekspor, di mana dari sisi nilai menunjukkan kenaikan sebesar 13,32 persen. Jumlah barang yang diimpor dalam 6 bulan pertama tahun ini adalah 16.320.000 ton barang senilai 26 miliar dan 31 juta dolar, yang meningkat 13,15 persen dari segi nilai.
Cina, Irak, Uni Emirat Arab (UEA), Turki dan India adalah negara-negara utama tujuan ekspor produk Iran.
Perkembangan dari Iran lainnya terkait statemen presiden negara ini mengenai perundingan nuklir.
Presiden Iran menekankan jaminan yang andal dan penyelesaian masalah pengamanan untuk mencegah pihak barat melanggar lagi perjanjian dan mengeluarkan resolusi terhadap Iran dengan alasan politis.
Presiden Iran Ayatullah Sayid Ebrahim Raisi dalam wawancara langsung yang disiarkan televisi nasional Iran pada Rabu (28/9/2022) malam menyampaikan pandangannya mengenai status terbaru kasus negosiasi nuklir JCPOA di Wina, dan pertemuannya dengan Presiden Prancis, Emmanuel macron, dengan mengatakan, "Dalam pertemuan ini, ada dua prinsip penyelesaian masalah yang mengemuka, masalah pengamanan dan penghapusan sanksi secara permanen yang bisa memberikan keuntungan ekonomi bangsa Iran,".
Menyikapi pendekatan politik Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Raisi menegaskan, "Setelah memeriksa industri nuklir Iran, Dirjen IAEA secara resmi mengumumkan tidak ada penyimpangan, tetapi segera setelah mereka kembali ke Eropa atau dihubungi oleh rezim Zionis, terjadi perubahan intonasi literatur mereka, yang menunjukkan pendekatan politik terhadap masalah tersebut,".
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir Abdollahian mengabarkan Amerika Serikat (AS) telah mengirim pesan dalam beberapa hari terakhir bahwa Washington memiliki kemauan dan niat baik untuk mencapai kesepakatan.
Menanggapi hal itu, dia mengatakan, kami telah mengatakan kepada para pejabat AS untuk menunjukkan keinginan dan niat baik mereka untuk mencapai kesepakatan secara nyata.
Putaran negosiasi baru yang berfokus pada pencabutan sanksi yang menindas dan ilegal AS terhadap Iran, dimulai pada 4 Agustus di Wina, dan berakhir pada 8 Agustus 2022. Dalam putaran negosiasi ini, beberapa proposal diajukan oleh Enrique Mora, Koordinator Uni Eropa dalam negosiasi Wina.
Sebagian besar negara yang berpartisipasi dalam perundingan tersebut menginginkan penyelesaian negosiasi yang lebih cepat, tetapi mencapai kesepakatan akhir masih menunggu keputusan politik AS mengenai beberapa masalah penting dan kunci yang masih tersisa.
Berkat inisiatif tim perunding Iran, negosiasi mengalami kemajuan. Namun penundaan pihak Barat, terutama pemerintah Joe Biden untuk mengkompensasi tindakan ilegal pemerintah AS sebelumnya dan kelanjutan kampanye tekanan maksimum, telah menimbulkan keraguan tentang keseriusan AS untuk kembali ke perjanjian nuklir JCPOA dan juga menyebabkan perpanjangan proses pembicaraan.
Perkembangan lain di Iran selama sepekan lalu adalah aksi pawai akbar warga berbagai negara ini mengecam perusuh dan aksi perusakan fasilitas publik, pelecehan kesucian Islam termasuk pembakaran al-Quran dan masjid oleh para perusuh.
Warga jamaah shalat Jumat dan berbagai lapisan masyarakat di berbagai kota Iran dan Tehran, Jumat (23/9/2022) usai shalat Jumat menggelar aksi demo menentang para perusuh, instabilitas dan aksi-aksi yang melanggar norma.
Aksi para perusuh merusak properti publik dan pribadi serta penjaga keamanan dengan alasan kematian Mahsa Amini, kemarin malam (Kamis, 22/9/2022) masih terus berlanjut di Tehran dan sejumlah kota di Iran.
Selama kerusuhan ini, kendaraan penyelamat, ambulans dan mobil pemadam kebakaran tidak luput dari serangan para perusuh, sejauh ini beberapa teknisi medis dan petugas penyelamat terluka dan dirawat di rumah sakit, dan 61 ambulans juga hancur.
Menurut Walikota Tehran, Alireza Zakani, selama beberapa hari terakhir 23 mobil pemadam kebakaran dan 43 bus serta 54 tempat pemberhentian bus rusak.
Selain itu, sejumlah aparat keamanan yang bertugas mencegah perusuh merusak properti publik meninggal di tangan para perusuh.
Meski ada aksi destruktif dan epruaskan oleh sejumlah perusuh dan upaya media anti-pemerintah untuk memprovokasi opini publik, hari ini, Jumat 23 September 2022, kondisi di seluruh Iran tenang.
Sekaitan dengan ini, setelah shalat Jumat, para warga di berbagai kota di Iran menggelar pawai mengecam aksi-aksi para perusuh.
Menurut laporan ISNA, para peserta pawai ini dalam aksinya mengecam para perusuh, pengobar instabilitas dan aksi-aksi yang melanggar norma.
Di akhir pawai ini dibacakan statemen akhir demonstrasi besar warga Iran dalam mengutuk pengobar fitnah dan pelanggar kesucian agama serta pelanggar norma.
Masih dari Iran, Menlu Hossein Amir-Abdollahian selama di New York bertemu dengan Martin Griffiths, Koordinator bidang Kemanusiaan PBB.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian yang tengah berada di New York bertemu dengan Koordinator bidang Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths.
Selama pertemuan tersebut, Amir-Abdollahian membicarakan kondisi kemanusiaan rakyat Yaman, Afghanistan, Suriah dan Ukraina.
Seperti dilaporkan IRNA, Hossein Amir-Abdollahian di pertemuan ini seraya memuji upaya Griffiths, menekankan pada fasilitasi urusan dan dukungan Iran untuk kelanjutan upaya kemanusiaan internasional yang bertujuan mengurangi penderitaan manusia.
Kepala lembaga diplomasi luar negeri Iran ini menambahkan, “Diharapkan PBB memperhatikan pencabutan blokade kemanusiaan rakyat Yaman, di samping penerapan dialog politik sejati oleh pihak-pihak Yaman untuk melanjutkan gencatan senjata di negara ini.”
Selain itu, selama pertemuan tersebut juga dibicarakan transformasi politik dan kondisi kemanusiaan Afghanistan dan Suriah.
Lebih lanjut, Amir-Abdollahian menyebutkan ketika lima juta imigran Afghanistan hidup di Iran, di mana setiap harinya sejumlah imigran lain juga memasuki Iran melalui perbatasan bersama, tapi tidak ada berita mengenai bantuan kemanusiaan PBB kepada komunitas besar ini, khususnya pengungsi baru Afghanistan di Iran.
Ia juga menekankan pembagian adil bantuan kemanusiaan di antara seluruh rakyat Suriah dan perhatian serius lembaga bantuan internasional kepada rakyat Suriah.
Amir-Abdollahian juga menjelaskan upaya Iran untuk menghentikan perang di Ukraina dan menekankan urgensi perhatian terhadap kondisi pengungsi Ukraina.
Di sisi lain, Martin Griffiths seraya memuji sikap ramah Iran sebagai tuan rumah pengungsi Afghanistan, menyebut Tehran sebagai contoh unik dalam menerima dan membantu pengungsi di dunia.
Ia juga menyinggung tidak adanya bujet yang memadai untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan di tiga negara tersebut dan mengungkapkan sejumlah negara donor tidak mematuhi komitmen finansialnya meski mereka telah memberikan janji.
Griffiths juga merujuk pada pembicaraan antara dirinya dengan pejabat negara-negara yang terlibat dalam krisis Afghanistan dan menggulirkan isu mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan.
Perwakilan sekjen PBB bidang kemanusiaan ini terkait Suriah berharap kesepakatan seperti transfer gandum antara Ukraina dan Rusia di Suriah untuk transfer bantuan kemanusiaan juga akan terjadi.
Ia juga menilai penting dialog politik untuk melanjutkan gencatan senjata dan menciptakan stabilitas ekonomi di Yaman, dan menghargai perhatian non-diskriminatif Iran terhadap krisis Ukraina.
Iran kembali menjadi target serangan teroris yang kali ini anasir teroris memanfaatkan perusuh dan menyusup di tengah-tengah para perusuh.
Komandan Intelijen Korps Garda Revolusi Islam Iran di provinsi Sistan dan Baluchestan syahid akibat aksi penembakan massal yang dilancarkan milisi teroris di dekat Masjid Makki Zahedan.
Bersamaan dengan kelanjutan kerusuhan hari Jumat di Zahedan, ibu kota provinsi Sistan dan Baluchestan, di tenggara Iran, sekelompok elemen teroris menargetkan daerah dekat Masjid Makki Zahedan dan melancarkan aksi penembakkan.
Aksi bersenjata tersebut menyebabkan Komandan Intelejen IRGC gugur.
Penyerang bersenjata menyerang tiga kantor polisi di Zahedan pada siang hari Jumat (30/9/2022), dan melanjutkan aksinya dengan menembaki kantor polisi lainnya di Zahedan.
Tidak hanya itu, para perusuh membakar beberapa ban dan tong sampah di beberapa area kota, dan sebuah toko roti di area lain diserang oleh kelompok teroris bersenjata.
Akibat aksi kerusuhan para teroris di kota Zahedan, sebuah mobil pemadam kebakaran, posko darurat dan beberapa tempat lainnya dibakar. Tapi upaya mereka untuk melanjutkan kerusuhan berhasil dihentikan oleh aparat keamanan, dan sekarang situasi kota Zahedan relatif stabil.
Laporan lapangan menunjukkan bahwa lebih dari 15 orang telah terluka sejauh ini. Saksi mata juga mengatakan 19 orang tewas, tetapi data resmi belum dipublikasikan.