Nov 29, 2022 11:58 Asia/Jakarta

Pasukan angkatan laut selalu menjadi salah satu fondasi utama kekuatan maritim negara, dan Republik Islam Iran, yang memiliki 3 ribu kilometer perbatasan perairan di Laut Kaspia, Teluk Persia, dan Laut Oman, adalah negara maritim di wilayah tersebut.

Kekuatan maritim dan memiliki angkatan laut yang kuat dan efisien bukan hanya dapat memberikan dampak yang signifikan dalam melindungi kepentingan nasional dan mencapai tujuan pertahanan, tetapi juga efektif dan efisien dalam mencapai kebijakan pertahanan yang sukses.

Republik Islam Iran memiliki posisi geopolitik dan maritim khusus di kawasan dan dunia karena letaknya di utara Samudra Hindia, kedekatannya dengan Teluk Persia, Selat Hormuz, Laut Oman, dan Laut Kaspia, yang menggandakan pentingnya dan peran angkatan lautnya.

Teluk Persia

Angkatan Laut Iran terdiri dari Militer dan Korps Garda Revolusi Islam Iran. Angkatan Laut Iran bertanggung jawab atas tugas penting melindungi pantai perbatasan di utara dan selatan, serta mempertahankan perairan pesisir dan sumber daya vital dan strategis negara.

Pasukan AL Iran memiliki kendali penuh di Teluk Persia, Laut Oman dan Laut Kaspia bersama dengan unit-unit kapal laut, pasukan khusus dan marinir, skuadron penerbangan, unit penyelam dan satuan bawah permukaan kelas Kilo.

Angkatan Laut Republik Islam Iran pada tahun-tahun setelah revolusi dan perang yang dipaksakan serta terlepas dari kondisi embargo, dengan mengandalkan kekuatan internal dan para ahli Iran, telah memiliki pengalaman di berbagai bidang. Karenanya, selalu meningkatkan kemampuannya dan melewati berbagai pelatihan penting di sektor-sektor yang berkaitan dengan rekonstruksi, peningkatan dan memperbanyak armada.

Pengembangan peluncur rudal, produksi berbagai jenis kapal selam, pesawat terbang, dan penggunaan UAV adalah beberapa pencapaian Angkatan Laut Iran di bawah kondisi sanksi.

Tahun lalu, 1400 HS, untuk pertama kalinya, armada angkatan laut ke-75 mencatat perjalanan laut terpanjang dalam sejarah Iran dengan menempuh 45.000 kilometer jalur laut dalam 133 hari.

Karena operasi ini, Iran berhasil hadir di Samudra Atlantik Utara dan Belahan Bumi Utara untuk pertama kalinya, dan dalam misinya, berhasil melewati sekitar 55 negara di Samudra Hindia, Atlantik Selatan, dan Atlantik Utara.

Pasukan angkatan laut selalu menjadi salah satu fondasi utama kekuatan maritim negara, dan Republik Islam Iran, yang memiliki 3 ribu kilometer perbatasan perairan di Laut Kaspia, Teluk Persia, dan Laut Oman, adalah negara maritim di wilayah tersebut.

Tahun ini, dalam latihan Angkatan Laut Iran di Laut Kaspia, untuk pertama kalinya kapal peluncur rudal kelas Sina dilengkapi dengan 8 rudal jelajah anti kapal.

Peresmian kapal induk UAV pertama dan strategis Angkatan Laut Militer Iran adalah salah satu pencapaian baru. Karena UAV dianggap sebagai salah satu fondasi utama doktrin pertahanan Iran dan penggunaannya untuk operasi pengintaian dan penghancuran sangat penting.

Sekarang, drone yang dibuat oleh para ahli Iran dengan tim penerbangan dapat lepas landas dari beberapa unit dan melakukan operasi dalam jarak tertentu, dan dengan identifikasi dan kecerdasan drone, target dan posisi musuh dapat diakses dari jarak jauh.

Dengan capaian penting tersebut, Angkatan Laut Militer Republik Islam Iran, selain penguasaan operasional dan memperoleh keunggulan udara di kedalaman lautan, juga mampu meningkatkan kekuatannya di bidang intelijen yang berkilo-kilometer jauhnya dari unit kapal perang dan kapal selam.

Kekuatan rudal jelajah permukaan-ke-permukaan Angkatan Laut Militer Iran juga meningkat sekitar 2 kali lipat, yang berarti bahwa alih-alih 4 peluncur rudal jelajah, kapal perusak akan hadir di laut dengan 8 peluncur rudal jelajah untuk pertama kalinya.

Kapal selam Iran

Tentunya mengingat adanya ancaman dari luar, kehadiran Angkatan Laut Militer Iran bukan hanya untuk pengamanan perbatasan tetapi juga untuk keberadaan di lautan serta mendukung kegiatan ekonomi dan perdagangan di perairan internasional. Tanpa kekuatan Angkatan Laut Iran, tidak mungkin untuk mempertahankan keamanan dan kepentingan negara.

Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam, hari Senin (28/11/2022) dalam pertemuan dengan sejumlah komandan angkatan laut, menganggap perlu untuk secara komprehensif meningkatkan kekuatan tempur dan alutsista di angkatan laut dan melanjutkan langkah-langkah seperti pelayaran di laut jauh dan perairan internasional.(sl)

Tags