Mengungkap Dimensi Baru dari Peran Barat dalam Kerusuhan di Iran
Humas IRGC Sarallah di provinsi Kerman mengumumkan pada hari Minggu (25/12/2022) telah melancarkan pukulan mematikan terhadap jaringan terorganisir yang terkait dengan Inggris dan aktif selama kerusuhan baru-baru ini di provinsi ini dan penangkapan tujuh pemimpin dan anasir utamanya.
Dalam pengumuman ini disebutkan bahwa jaringan terorganisir dengan nama Zagros telah diidentifikasi dan anggotanya ditangkap dengan langkah-langkah intelijen terperinci dari pasukan intelijen dan militer dalam Organisasi Intelijen IRGC Sarallah.
Di bagian lain dari pengumuman ini disebutkan bahwa anggota jaringan ini yang diarahkan langsung anasir dari Inggris dan membentuk tim anti-revolusi aktif di dalam dan di luar negeri, memimpin plot-plot subversif, terutama selama kerusuhan baru-baru ini, di mana mereka diidentifikasi dalam sebuah operasi yang sukses dan berhasil menangkap mereka.
Terungkapnya dimensi baru peran dan campur tangan Barat, termasuk Inggris, dalam kerusuhan di Iran akhir-akhir ini mengungkap rencana konspirasi Barat terhadap Republik Islam Iran.
Sejak berdirinya Republik Islam Iran, Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat selalu merancang dan melaksanakan berbagai rencana dan konspirasi untuk melemahkan, bahkan menggulingkan sistem ini, tetapi tentu saja rencana tersebut menemui kegagalan.
Vahidi: Anti-Revolusi Lakukan Diktatorisme Terburuk di Kerusuhan Iran
Kerusuhan baru-baru ini di Iran, dengan dalih kematian Mahsa Amini, sekali lagi menyebabkan musuh asing Republik Islam Iran menggunakannya sebagai kesempatan untuk mencampuri urusan dalam negeri Iran dan memicu lebih banyak kerusuhan.
Sebenarnya, dalam kerusuhan baru-baru ini, para pemimpin politik Amerika dan Eropa, media mereka, serta media-media berbahasa Persia yang didukung oleh Barat, menyalahgunakan peristiwa tragis, dan dengan slogan mendukung hak-hak bangsa Iran, mereka mengambil berbagai tindakan politik untuk mendukung para perusuh dan pengganggu keamanan, menebar propaganda, terutama di dunia maya.
Dengan memberlakukan sanksi yang luas dan juga beberapa tindakan politik seperti membatalkan keanggotaan Iran di Komisi Status Wanita PBB, mereka melakukan upaya habis-habisan untuk melemahkan sistem Republik Islam Iran.
Pada saat yang sama, Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dalam tujuan anti-Iran mereka, memberikan dukungan menyeluruh kepada kelompok anti-revolusi seperti kelompok Teroris Munafikin, kaum monarki, serta kelompok separatis seperti Komala dan Demokrat, dan membentuk tim inti sabotase dan subversif, yang tentu saja, langkah-langkah ini berhasil digagalkan dengan memperhatikan pemantauan dan langkah-langkah intelijen dan keamanan yang efektif dari organisasi intelijen, penegakan hukum dan militer.
Contoh baru-baru ini adalah langkah-langkah intelijen terperinci dari pasukan intelijen dan militer dalam Organisasi Intelijen IRGC Sarallah, selama serangan terhadap jaringan subversif yang berafiliasi dengan London, berhasil menangkap 7 anasir dan pemimpin utamanya di dalam Iran, yang terlibat dalam perencanaan, pengarahan, produksi konten, dan aksi lapangan dengan mengambil bagian dalam kerusuhan baru-baru ini. Bersamaan dengan itu, langkah-langkah teknis dan dunia maya, grup dan saluran referensi mereka juga diblokir.
Masalah yang sekali lagi diungkapkan oleh kerusuhan baru-baru ini adalah dukungan penuh dari Eropa, termasuk Inggris, untuk kerusuhan dan dorongan bagi perluasannya.
Para pejabat Inggris secara resmi mendukung kamar komando perang perang melawan rakyat Iran dengan pernyataan intervensionis dan slogan palsu sejak awal kerusuhan di Iran.
Iran Minta Prancis Hindari Kekerasan terhadap Demonstran
Dalam konteks sikap intervensi pejabat Barat dalam urusan internal Iran, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengklaim bahwa kerusuhan baru-baru ini berakar pada penentangan terhadap sistem Islam.
London, yang selalu terlibat dalam konspirasi terhadap Republik Islam Iran, sambil mengambil banyak posisi yang bermusuhan terhadap Tehran karena penanganan kerusuhan dan perusuh, telah memberlakukan berbagai sanksi terhadap beberapa otoritas dan institusi baik sendiri dan bersama-sama dengan Uni Eropa dalam beberapa tahap dengan menggunakan alasan hak asasi manusia.
Dalih dari tindakan ini adalah untuk melindungi kebebasan dan hak-hak rakyat Iran, terutama wanita, sementara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah membuat permusuhan terburuk terhadap Iran dengan segala macam tindakan permusuhan dan memaksakan segala macam tindakan sanksi terhadap rakyat Iran.
Sekarang, dengan penangkapan dan penghancuran agen sabotase dan subversi yang terkait dengan Inggris, pukulan efektif lainnya telah diberikan pada upaya destruktif Barat terhadap Iran.(sl)