Ayatullah Khamenei: Musuh Berusaha untuk Menghilangkan Titik Kekuatan Iran
-
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam
Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan dalam pidato Nowruz di makam suci Razavi, Musuh sedang berusaha untuk melenyapkan berbagai titik kekuatan Iran.
Pidato Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam yang bertepatan dengan Tahun Baru 1402 HS telah dimulai di makam suci Imam Ali bin Musa al-Ridha as.
Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pidato Nowruznya mengatakan, Berbagai masalah mendasar harus disampaikan kepada opini publik. Opini publik harus diakrabkan dengan berbagai kebutuhan dasar, dengan begitu pemikiran akan aktif, dan anak muda yang punya ide dan pemikiran tentang isu-isu penting yang disampaikan juga akan aktif.
Selanjutnya Rahbar menambahkan, Agar tuntutan besar dapat diwujudkan, tuntutan tersebut harus disampaikan pada opini publik masyarakat.
Ayatullah Khamenei mengingatkan, Kita perlu menjelaskan apa yang kita maksud dengan transformasi. Transformasi berarti perubahan, musuh sistem Islam juga mengatakan perubahan, tetapi apa yang mereka inginkan justru kebalikan dari apa yang kita inginkan.
"Musuh menginginkan perubahan yang mereka sampaikan dan di dalam Iran juga ada yang mengatakan perubahan identitas Republik Islam, mereka menentang identitas Republik Islam, dan jika mereka mengatakan perubahan dan revolusi, yang mereka maksud adalah perubahan identitas Republik Islam," ujar Pemimpin Besar Revolusi Islam.
Rahbar menjelaskan, Tujuan para musuh adalah untuk menghilangkan semua hal yang mengingatkan orang pada Islam murni dan revolusi. Tujuan mereka adalah untuk mengubah pemerintahan demokratis menjadi pemerintahan yang sesuai dengan keinginan kekuatan arogansi, atau agar seseorang yang patuh kepada mereka ditempatkan untuk berkuasa, atau demokrasi Barat, yang merupakan kebohongan dan penipuan, yang berkuasa dan berada di bawah komando mereka.
"Mereka yang berada di dalam dan berbicara tentang mengubah konstitusi, misalnya, mengatakan hal yang sama dengan orang luar, terkadang elemen internal ini mengatakannya karena lalai dan kurang perhatian, dan terkadang mereka mengulanginya dengan motif lain," ungkap Rahbar.(sl)