Penyair, Guru Bahasa dan Sastra Persia Bertemu Rahbar (2)
Penyair, guru bahasa dan sastrawan Persia di Republik Islam Iran bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Uzdma Sayid Ali Khamenei.
Pertemuan yang berlangsung di Huseiniyah Imam Khomeini ra ini digelar pada malam kelahiran Imam Hasan Mujtaba as, Cucu Rasulullah Saw, Rabu (5/4/2023) malam.
Dalam pidatonya, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa klaim hak asasi manusia tidak datang dari Barat, karena Barat pada dasarnya adalah musuh hak asasi manusia.
"Pihak Barat pada dasarnya adalah musuh hak asasi manusia, dan hak asasi mereka semua terlihat dalam aksi Daesh (ISIS), yang membakar atau menenggelamkan orang hidup-hidup, maupun mendukung kaum munafik dan Saddam, atau kejahatan terhadap penduduk di Jalur Gaza dan Palestina," kata Ayatullah Khamenei.
Rahbar juga menyebut dukungan Barat terhadap aksi pembunuhan pemuda religius di jalan-jalan Tehran sebagai contoh lain dari klaim palsu mereka dalam mendukung hak asasi manusia.
"Pemuda terbaik kami seperti Arman Alivardi dan Ruhollah Ajamian dibunuh dengan penyiksaan serta hasutan dan pelatihan media Barat," ujarnya.
Ayatullah Khamenei juga menekankan perlunya untuk mengetahui musuh serta tujuan, metode dan sasarannya.
"Mengetahui dimensi perang lunak musuh diperlukan untuk semua orang. Apalagi bagi para aktivis budaya dan seni, agar mereka tidak pasif, dan menyadari keberadaan musuh," jelasnya.
Rahbar juga menyinggung pentingnya untuk melestarikan puisi Persia pada kondisi tersulit dalam sejarah Iran, seperti periode invasi oleh bangsa Mongol.
"Tentu saja, bangsa Mongol saat ini, yaitu pihak Barat saat ini, memiliki rupa dan penampilan yang berbeda. Selain sejarah kelam kejahatan mereka di masa penjajahan, di masa kita juga, mereka melengkapi antek-anteknya seperti Saddam dengan segala jenis senjata, terutama senjata kimia, untuk menyerang Iran, dan setelah itu disibukkan dengan sanksi," tambahnya.
Di bagian lain pidatonya, Rahbar juga menyinggung embargo di sektor farmasi dan pencegahan pengiriman vaksin dengan berbagai dalih sebagai contoh lain dari serangan Barat terhadap Iran.
"Jika mereka dapat melakukan sesuatu untuk menghilangkan makanan bagi Iran dan rakyatnya, mereka tidak akan ragu untuk melakukannya," papar Ayatullah Khamenei.
Ayatullah Khamenei juga menilai invasi media dan penggunaan ribuan media untuk mempromosikan kebohongan, rumor dan penyimpangan sebagai bagian lain dari invasi terhadap Iran.
"Tujuan musuh dari invasi ini untuk menghilangkan kekuatan intelektual dan pendidikan serta melemahkan semangat kemerdekaan dan keteguhan nasional, serta persatuan dan tindakan yang Islami," pungkasnya. (RA)