Keunggulan Iran dan Poros Muqawama di Kawasan
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) seraya mengisyaratkan kejahatan kubu arogan global pimpinan AS di seluruh dunia mengatakan, "Hari ini AS semakin terpuruk, dan musuh saat ini berada di puncak kelemahan."
Mayjen Hossein Salami dalam acara ke-24 Pertemuan para Komandan dan Pejabat IRGC seraya menekankan bahwa meski opsi terbaik adalah diplomasi, tapi diplomasi tidak akan berhasil tanpa muatan kekuasaan, menjelaskan saat ini Revolusi Islam dan poros perlawanan terhadap Amerika, Israel dan sekutunya memiliki keunggulan di kawasan, dan ini telah dicapai dengan kebijaksanaan dari pemimpin Revolusi Islam dan perjuangan serta kegigihan umat Islam.
Pidato komandan IRGC ini mengisyaratkan fakta saat ini di kawasan, yang seiring dengan lemahnya pengaruh AS, kekuatan dan pengaruh poros muqawama meningkat serta munculnya minat berbagai negara untuk berinteraksi dan konvergensi.
Dalam empat dekade terakhir setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, kawasan Asia Barat terutama menyaksikan konfrontasi dua arus dan koalisi, salah satunya dipimpin oleh Amerika dan sekutunya seperti rezim Zionis dan disertai oleh beberapa rezim yang berkompromi, yang mengejar kepentingan Barat dan melemahnya kekuatan independen. Arus lainnya adalah poros perlawanan dengan sentralitas Republik Islam Iran dan sekutunya seperti Suriah, Yaman, Irak, Hizbullah Lebanon dan kelompok-kelompok seperti Hamas dan Jihad Islam, yang membela cita-cita Palestina, melawan sistem dominasi dan menentang kehadiran penjajah asing menjadi acuan dan agenda tindakan mereka.
Terlepas dari tindakan berbagai kekuatan regional dan asing, termasuk Amerika Serikat, untuk menghancurkan atau melemahkan negara dan kelompok independen yang berafiliasi dengan poros perlawanan, negara dan kelompok ini menjadi lebih kuat dari hari ke hari dan telah menunjukkan kapasitas yang lebih besar dari kemampuannya untuk mempengaruhi perkembangan di kawasan Asia Barat; Kini, perkembangan di kawasan tengah berlangsung bertentangan dengan keinginan Amerika Serikat dan rezim Zionis.
Sementara itu, hegemoni politik dan ekonomi Barat pimpinan Amerika Serikat juga semakin redup, dan dunia bergerak ke arah multipolar. Negara-negara kawasan Asia Barat cenderung untuk saling bekerja sama, dan bergerak untuk mengurangi ketergantungannya kepada pihak asing. Dibukanya kembali hubungan Arab Saudi dengan Iran, kontak negara-negara Arab kawasan Teluk Persia dengan Iran untuk mengakhiri friksi serta perubahan sikap negara-negara Arab terhadap Suriah, termasuk transformasi yang menunjukkan bahwa bahkan negara yang sampai saat ini bergantung kepada AS di bidang keamanan berencana mengubah pendekatannya ini serta bergerak ke arah kerja sama dengan tetangga serta menemukan metode regional untuk menyelesaikan masalah mereka.
Wajar bahwa kebijakan luar negeri Republik Islam Iran dengan arahan Rahbar memainkan peran penting dan efektif dalam mendorong negara-negara Islam kawasan bergerak ke arah konvergensi serta memperkokoh front muqawama. Republik Islam Iran dengan mengembangkan hubungan politik, ekonomi, budaya dan keamanan dengan tetangga telah memberikan dasar untuk menyelesaikan perbedaan dan juga menghadapi ancaman Amerika dan Zionis, yang hasilnya sekarang adalah kegagalan Amerika di kawasan dan pengaruh lebih besar poros muqawama terlihat pada perkembangan saat ini, seperti yang terjadi di wilayah pendudukan Palestina.
Komandan IRGC seraya menyinggung dimensi manajemen cerdas Rahbar selama empat dekade terakhir mengatakan, "Jika kita melihat sejarah 45 tahun terakhir, kita akan melihat bahwa semakin kita bergerak maju, musuh kita semakin lemah dan kita serta poros muqawama semakin kuat." (MF)