Anggota Parlemen Iran Kunjungi Pameran Prestasi Pertahanan (2)
(last modified Wed, 23 Aug 2023 09:57:23 GMT )
Aug 23, 2023 16:57 Asia/Jakarta
  • Pameran Industri Pertahanan Iran, Selasa (22/8/2023).
    Pameran Industri Pertahanan Iran, Selasa (22/8/2023).

Puluhan anggota parlemen Republik Islam Iran mengunjungi pameran prestasi terbaru Industri Pertahanan pada hari Selasa, 22 Agustus 2023.

Dalam pameran yang digelar dalam rangka memperingati Hari Industri Pertahanan ini, para anggota parlemen Iran dapat melihat dari dekat pencapaian-pencapaian terbaru Kementerian Pertahanan.

Industri Pertahaanan Republik Islam Iran selalu menorehkan prestasi gemilang di sektor produksi peralatan militer dan pertahanan. Kali ini, pencapaian terbarunya dipamerkan dalam kerangka memperingati Hari Industri Pertahanan.

Di antara prestasi terbaru itu adalah drone Mohajer-10 yang dipamerkan bersama dengan pencapaian-pencapaian lainnya.

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengunjungi pameran tersebut pada hari Kamis (22/8/2023) untuk melihat dari dekat Mohajer-10.

Pesawat tanpa awak ini mampu terbang selama 24 jam dengan ketinggian 24.000 kaki (sekitar 7.000 meter) dan menempuh jarak hingga 2.000 km.

Drone Mohajer-10 memiliki kapasitas bahan bakar maksimum 450 liter, dan kapasitas kargo maksimum mencapai 300 kg.

Pesawat tanpa awak ini mempunyai kecepatan maksimum 210 km per jam, dan mampu membawa berbagai jenis amunisi, dan bom dari tipe Ghaem, Almas dan Dastvare.

Drone Mohajer-10 juga dilengkapi dengan sistem-sistem perang elektronik, dan peralatan operasi pengintaian.

Salah satu pencapaian besar dan mengagumkan industri pertahanan Republik Islam Iran adalah perolehan pengetahuan dalam merancang dan memproduksi drone-drone canggih, sehingga negara ini dianggap sebagai salah satu kekuatan drone terbaik dunia.

Program drone Iran dimulai pada tahun 1980-an, dan terus mengalami kemajuan yang semakin pesat. Pembuatan drone ini bertujuan untuk meningkatkan armada intelijen dan tentu saja pengintaian dan identifikasi serta memberdayakan drone untuk melakukan serangan udara.

Pengalaman perang dan konflik militer dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa drone dapat memainkan peran yang signifikan dalam menentukan hasil perang.

Berdasarkan hal tersebut, para ahli militer Iran selalu berupaya menggunakan drone untuk menjalankan misi yang berbeda-beda namun dalam bentuk platform dan produk yang relatif seragam, sehingga, selain mengurangi biaya desain dan konstruksi, ada kemungkinan mengubah penggunaan drone dalam waktu singkat dengan mempertimbangkan kebutuhan unit-unit operasional.

Berkat upaya para ahli Angkatan Bersenjata Iran, kini negara ini telah mencapai swasembada dalam hal produksi peralatan militer dan pembuatan peralatan persenjataan untuk menghadapi segala jenis perang militer, dan lebih dari 90 persen peralatan yang dibutuhkan oleh Angkatan Bersenjata Iran dibuat di dalam negeri.

Kemajuan dan kemandirian itu dicapai ketika Republik Islam Iran di bawah tekanan dan sanksi maksimum di sektor ekonomi dan embargo senjata sejak bulan-bulan pertama setelah kemenangan Revolusi Islam, bahkan sanksi ini meningkat dan menyeluruh di berbagai bidang dalam beberapa tahun terakhir.

Di antara kemajuan Iran di sektor teknologi militer yang dicapai dalam beberapa tahun terakhir adalah produksi drone Qased, Shahed, Simorgh, dan Mohajer, dan produksi rudal balistik dan jelajah seperti Qader, Sejjil, Fateh, Ghaem, dan Fattah.

Sementara untuk pesawat, Iran memproduksi jet-jet tempur dan pengintai seperti Kowsar, Azarakhsh, Saegheh (Sa'eqeh) dan Yasin. Selain itu, Republik Islam Iran juga telah memproduksi kapal-kapal selam dan kapal perang seperti Fateh, Jamaran, dan Damavand, dan senjata-senjata anti-radal.

Prestasi terbaru Republik Islam Iran di bidang industri pertahanan, seperti yang kita saksikan hari ini, adalah peluncuran drone Mohajer-10. Pencapaian ini memberikan pesan kepada musuh bahwa upaya mereka untuk mencegah perkembangan dan kemajuan industri militer Iran telah gagal, dan tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan atau membatasi kemajuan negara ini.

Kini, persiapan militer dan pertahanan Iran yang ekstensif di semua tingkatan, baik darat, laut, dan udara, sedemikian rupa sehingga membuat musuh semakin takut. Sehubungan dengan hal ini, televisi al-Mayadeen baru-baru ini mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa rezim Zionis lebih takut terhadap perluasan kekuatan militer Iran dibandingkan pihak-pihak lainnya, bahkan para pejabat militer dan politik Israel secara terbuka menyatakan keprihatinannya terhadap peningkatan kekuatan militer Iran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei berulang kali menekankan perlunya kekuatan pertahanan dan menganggap perlu atas kekuatan ini untuk mencegah ancaman dan juga menjaga keamanan negara.

"Republik Islam tidak mempunyai niat untuk memulai perang dengan siapa pun, tetapi Anda harus meningkatkan kemampuan Anda sedemikian rupa sehingga musuh tidak hanya takut untuk menyerang Iran, tetapi bayang-bayang ancaman juga akan tersingkir dari bangsa Iran berkat solidaritas, kekuatan, dan partisipasi efektif Angkatan Bersenjata di lapangan," tegas Rahbar dalam sebuah pidatonya di hadapan para pejabat milter Iran. (RA)