Iran Aktualita, 9 September 2023
Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, seperti; Arbain, Rahbar Tegaskan Hal Ini.
Masih ada isu lain dari Iran seperti;
- Raisi: Pawai Arbain, Manifestasi Cinta terhadap Imam Hussein
- Amirabdollahian Tegaskan Perluasan Hubungan Iran dan Indonesia
- Pesawat Latih Yak-130 Rusia, Diterima Iran
- Presiden Raisi: Kemajuan Iran di Berbagai Bidang Semakin Meningkat
- Iran akan Resmikan Drone Canggih Baru
- Ini Reaksi Iran atas Pembukaan Kedubes Rezim Zionis di Bahrain
Arbain, Rahbar Tegaskan Hal Ini
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, jika kalian bertahan dan teguh serta memiliki tekad kuat, maka kalian akan menaklukkan puncaknya.
Hal itu ditegaskan Rahbar dalam acara duka Arbain di Huseiniyah Imam Khomeini ra di hadapan ribuan mahasiswa Iran, Tehran, Rabu (6/9/2023) pagi.
Dalam acara ini, para hadirin membaca doa ziarah Arbain dan mendengarkan kisah pengorbanan Imam Husein as, keluarga dan para sahabat Cucu Tercinta Rasulullah SAW ini.
Ayatullah Khamenei menilai setiap majelis duka dan tawassul kepada Imam Husein as sebagai landasan hubungan dan komunikasi dengan cahaya spiritualitas yang tidak pernah padam, dan sebagai obor Huseini yang terus menyala serta pembuka jalan.
"Hal yang terpenting adalah menjaga hubungan dan keterkaitan ini dengan Siratal Mustaqim, yang membutuhkan tekad dan ketekunan (keteguhan). Jika kalian teguh maka kalian akan menaklukkan puncaknya, dan kalian akan mencapai puncak 'kekuasaan' agama Allah SWT dan kekuasaan kebenaran dan keadilan," tegasnya.
Mahasiswa Iran menghadiri acara duka Arbain di Huseiniyah Imam Khomeini ra, Tehran, Rabu (6/9/2023).
Rahbar lebih lanjut menyinggung partisipasi jutaan peziarah Arbain, terutama para pemuda yang berbondong-bondong berjalan kaki dari Najaf ke Karbala untuk menghadiri hari Arbain, dan juga para pemuda di Iran yang memperingati Arbain dengan penuh semangat. Menurutnya, pemuda adalah sumber harapan.
"Sama seperti kalian bergerak dengan kekuatan dalam Pawai Arbain, kalian di jalan kekuasaan Tauhid, juga harus kuat dan memiliki tekad serta selalu hidup seperti kehidupan Al Husein as dan tetap Huseini selamanya," pungkasnya.
Jutaan peziarah dari berbagai kota dan daerah di Irak dan negara-negara Muslim, terutama dari Republik Islam Iran mengunjungi kota Karbala untuk menghadiri acara Arbain. Mereka jalan kaki dari Najaf ke Karbala.
Arbain jatuh pada tanggal 20 Safar, yang tahun ini bertepatan dengan hari Rabu, 6 September 2023. Umat Muslim dan pecinta Ahlul Bait as di seluruh dunia memperingati Arbain sebagai bentuk kecintaan kepada keluarga Rasulullah SAW.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.
Peristiwa pembantaian Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya pada 10 Muharam 61 Hijriah dikenal sebagai Tragedi Asyura.
Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.
Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.
Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw.
Raisi: Pawai Arbain, Manifestasi Cinta terhadap Imam Hussein
Presiden Republik Islam Iran, Syatullah Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, “Pertemuan besar dengan berjalan kaki dalam pawai Arbain sebagai manifestasi kecintaan kepada Imam Hossein,".
Hari ini, Rabu, 20 Safar 1445 H atau 6 September 2023 diperingati sebagai Arbain Imam Husain, Imam ketiga Syi'ah dunia, dan para sahabat setianya yang syahid di padang Karbala.
Jutaan peziarah dari seluruh dunia, termasuk dari Iran, memasuki kota Karbala di wilayah selatan Irak untuk menghadiri peringatan Arbain kesyahidan Imam Hussein.
Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi pada acara Arbain Hosseini di kota Birjand, ibu kota provinsi Khorasan Selatan hari Rabu (6/9/2023) menyampaikan belasungkawa di hari duka ini, dan mengatakan, "Hari ini, hati kita berada di Karbala dan berziarah ke makam suci Imam Hussein."
Mengenai pawai Arbain, Raisi mengungkapkan, "Arbain adalah simbol Asyura, dan orang yang beriman harus mengetahui bahwa ia harus selalu hidup bersama Hussain,".
Presiden Republik Islam Iran menegaskan bahwa Asyura adalah sumber dari semua perubahan dalam kehidupan manusia, dan akan menjadi manifestasi dari semua perlawanan dan revolusi di duni.,
"Imam Hussein mempersembahkan darahnya untuk menghilangkan kebodohan, dan masyarakat dapat memperoleh wawasan dan mencari kebenaran, sehingga kebodohan tidak mendominasi mereka," tegasnya.
Amirabdollahian Tegaskan Perluasan Hubungan Iran dan Indonesia
Menteri Luar Negeri Iran menekankan perlunya perluasan hubungan antara Republik Islam Iran dan Indonesia.
Menurut Kantor Berita Iran Press, Mohammad Boroujerdi, Duta Besar baru Republik Islam Iran di Indonesia hari Senin (4/9/2023) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan mempresentasikan rencana masa kerja mendatang di Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta.
Menyinggung posisi penting Indonesia di Asia dan dunia, Menlu Iran dalam pertemuan ini menilai hubungan bilateral antara Tehran dan Jakarta memiliki arti khusus.
Amirabdollahian menekankan perlunya perluasan hubungan kedua negara, khususnya tindak lanjut implementasi perjanjian yang dicapai pada kunjungan Presiden Republik Islam Iran ke Indonesia baru-baru ini
Borujerdi sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Direktur dan Kepala Departemen, Wakil Direktur Jenderal dan Kepala Departemen Umum Asia dan Pasifik, Tenaga Ahli, Kuasa Usaha Kedutaan Besar di Indonesia, Cina dan Afrika Selatan.
Pesawat Latih Yak-130 Rusia, Diterima Iran
Pesawat tempur latih Yak-130, buatan Rusia, sudah diserahkan kepada Angkatan Udara, Militer Republik Islam Iran.
Video terbangnya pesawat tempur latih Yak-130 buatan Rusia, Sabtu (2/9/2023) diunggah di media, dan ini menunjukkan bahwa pesawat tersebut sudah diterima oleh Angkatan Udara Militer Iran.
Pesawat latih yang dipesan oleh Angkatan Bersenjata Rusia itu dirancang menggantikan pesawat latih L-39, dan memililki kemampuan terbang pesawat-pesawat generasi 4++ seperti Su-35, dan generasi 5 seperti Su-57.
Jet tempur latih Yak-130 sejak tahun 2011 secara resmi digunakan, dan selain militer Rusia, sejumlah negara lain juga menggunakan atau sudah memesan pesawat ini seperti Bangladesh, Belarus, Myanmar, dan Suriah.
Yak-130 adalah pesawat dua awak dengan badan pesawat yang terbuat dari alumunium dan komposit yang selain mampu melaksanakan misi latihan, juga memainkan peran sebagai jet tempur pendukung dekat darat.
Presiden Raisi: Kemajuan Iran di Berbagai Bidang Semakin Meningkat
Presiden Republik Islam Iran menyatakan bahwa Iran mengalami kemajuan pesat di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Kantor Berita Iran Press melaporkan. Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran selama perjalanannya ke Provinsi Khorasan Selatan pada Rabu (6/9/2023) malam menemui para ulama, imam Jumat dan warga di provinsi di wilayah timur Iran ini.
Raisi dalam pertemuan ini menyatakan bahwa musuh-musuh Iran selama masa pendirian, stabilisasi dan perkembangan Republik Islam melakukan banyak upaya untuk mencegah kemajuan Iran, namun selalu gagal.
"Setelah mengamati kegagalan semua hambatan dan hasutan terhadap Iran, dan kini Republik Islam telah menjadi model bagi negara-negara lain, dan Iran berhasil mengubah sanksi dan tekanan menjadi peluang di berbagai bidang, musuh menyulut berbagai gangguan terhadap bangsa dan negara ini," ujar Raisi.
Presiden Republik Islam Iran menekankan bahwa perang yang terjadi saat ini adalah perang keinginan dan itikad.
"Musuh berusaha untuk memaksakan kehendaknya kepada kita dengan menciptakan persepsi di media, namun bangsa Iran, yang telah menang melawan berbagai konspirasi musuh.akan menjadi pemenang pasti dalam perang ini," tegasnya.
Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran tiba di Bandara Internasional Shahid Kaveh di Birjand kemarin pagi (Rabu) dan disambut oleh perwakilan Wali Faqih, gubernur, anggota parlemen dan pejabat provinsi Khorasan Selatan.
Iran akan Resmikan Drone Canggih Baru
Komandan Angkatan Udara Republik Islam Iran mengumumkan pembangunan pesawat tak berawak yang akan segera diresmikan dalam waktu dekat.
Brigadir Jenderal Hamid Vahedi, Komandan Angkatan Udara Republik Islam Iran di sela-sela peringatan kesyahidan pilot Mohammad Nojeh dan syuhada Angkatan Udara di Hamedan hari Senin (4/9/2023) mengungkapkan upaya Angkatan Udara Republik Islam Iran untuk membangun pesawat tak berawak canggih.
"Prestasi Angkatan Udara dalam pembangunan pesawat tak berawak akan segera diketahui bersama," ujar Vahedi.
"Dengan upaya dan mengandalkan kemampuan pemuda Iran, Angkatan Udara Republik Islam Iran telah dilengkapi fasilitasnya dengan peralatan udara terkini di berbagai bidang," tegasnya.
Industri pertahanan Republik Islam Iran pasca kemenangan Revolusi Islam telah membawa berbagai prestasi bagi negaranya di berbagai bidang darat, laut, udara, luar angkasa, dan rudal.
Ini Reaksi Iran atas Pembukaan Kedubes Rezim Zionis di Bahrain
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, langkah normalisasi segelintir pemerintah Muslim, akibat tekanan tangan-tangan jahat para pemimpin Zionis, tidak akan menyelamatkan rezim ini dari bahaya pasti keruntuhan.
Nasser Kanaani, Selasa (5/9/2023) malam dalam jumpa persnya menanggapi pertanyaan wartawan seputar kunjungan Menlu Rezim Zionis ke Bahrain, dan pembukaan Kedubes rezim itu di Manama.
Ia menjelaskan, "Di saat Rezim Zionis dilanda krisis mendalam dan luas di dalam negeri, serta meluasnya penentangan dan protes organisasi-organisasi hak asasi manusia internasional atas kejahatan Israel, terhadap rakyat Palestina, maka sebenarnya rezim ini berada dalam kondisi lemah, degenerasi, dan keruntuhan."
Kanaani menambahkan, "Langkah normalisasi segelintir pemerintahan Muslim dengan Rezim penjajah Al Quds, tidak sejalan dengan hikmah politik, dan bertentangan dengan tanggung jawab kemanusiaan, moral dan internasional negara-negara Muslim itu atas dukungan terhadap hak tak terbantahkan rakyat Palestina."
Kedubes Rezim Zionis di Bahrain, dibuka pada hari Senin lalu dengan dihadiri oleh Menlu Rezim Zionis Eli Cohen, dan Menlu Bahrain Abdullatif bin Rashid Al Zayani di Manama.
Jubir Kemlu Iran menegaskan, "Langkah normalisasi segelintir pemerintahan Muslim di bawah tekanan tangan-tangan jahat para pemimpin Zionis, tidak akan mengganggu sedikit pun tekad bangsa Palestina, untuk membebaskan tanah airnya dari cengkeraman penjajah Zionis."
Menurutnya, langkah normalisasi tidak mencerminkan keinginan rakyat negara-negara Muslim itu, dan sikap tegas rakyat Libya yang baru-baru ini ditunjukkan untuk menolak normalisasi dengan Israel, akibat pertemuan rahasia Menlu negara itu, adalah bukti dalamnya kebencian bangsa-bangsa kawasan atas Rezim Zionis.