Apakah AS Melakukan Kejahatan Perang di Karibia?
https://parstoday.ir/id/news/world-i181680-apakah_as_melakukan_kejahatan_perang_di_karibia
Ada rekaman serangan AS di Karibia yang menunjukkan para penyintas serangan pertama pada satu kapal melambaikan tangan mereka, tetapi kemudian diserang dan dibunuh oleh kapal lain, suatu tindakan yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
(last modified 2025-12-06T09:31:15+00:00 )
Des 06, 2025 16:27 Asia/Jakarta
  • Apakah AS Melakukan Kejahatan Perang di Karibia?

Ada rekaman serangan AS di Karibia yang menunjukkan para penyintas serangan pertama pada satu kapal melambaikan tangan mereka, tetapi kemudian diserang dan dibunuh oleh kapal lain, suatu tindakan yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Menurut Pars Today, CBS News melaporkan pada hari Sabtu, mengutip dua sumber, bahwa sebuah video yang baru-baru ini ditayangkan kepada anggota Kongres AS menunjukkan dua penyintas serangan AS pada awal September 2025 terhadap sebuah kapal yang diduga penyelundup narkoba di Karibia melambaikan tangan mereka sebelum tewas dalam serangan kedua.

Media AS tersebut mengutip salah satu sumber yang mengatakan bahwa tindakan tersebut dapat diartikan sebagai para penyintas serangan pertama yang meminta bantuan atau mencoba mencegah serangan berikutnya.

Menurut CBS, operasi 2 September tersebut merupakan yang pertama dari lebih dari 20 serangan yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump terhadap kapal-kapal yang diduga penyelundup narkoba di Karibia dalam beberapa bulan terakhir. Washington meyakini bahwa kampanye tersebut diperlukan untuk memberantas perdagangan narkoba, tetapi para kritikus meyakini bahwa operasi tersebut tidak dapat dibenarkan secara hukum.

Militer AS mengatakan lebih dari 80 orang tewas dalam serangan tersebut, 11 di antaranya dalam serangan 9/2. Operasi tersebut telah ditinjau sejak pekan lalu, ketika muncul laporan bahwa militer AS telah melancarkan serangan lain terhadap kapal tersebut, menewaskan dua orang yang selamat dari serangan awal.

Beberapa politisi Demokrat dan pakar hukum berpendapat bahwa serangan untuk membunuh para penyintas kapal yang tenggelam tersebut dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Meskipun juru bicara Gedung Putih, Carolyn Leavitt, mengonfirmasi bahwa serangan kedua memang terjadi, ia berpendapat bahwa serangan tersebut legal dan bertujuan untuk "memastikan kehancuran kapal tersebut."(PH)