Dilema NATO dalam Ukraina: Aliansi antara Tekanan Rusia dan Keraguan AS
https://parstoday.ir/id/news/world-i181556-dilema_nato_dalam_ukraina_aliansi_antara_tekanan_rusia_dan_keraguan_as
Pars Today – Sidang terbaru para menlu NATO berakhir dengan janji-janji umum tanpa tindakan konkret, sementara aliansi militer ini terjebak di tengah persaingan antara Rusia dan Amerika Serikat serta tidak memiliki solusi meyakinkan bagi krisis Ukraina maupun masa depannya sendiri.
(last modified 2025-12-05T03:29:49+00:00 )
Des 05, 2025 10:28 Asia/Jakarta
  • NATO
    NATO

Pars Today – Sidang terbaru para menlu NATO berakhir dengan janji-janji umum tanpa tindakan konkret, sementara aliansi militer ini terjebak di tengah persaingan antara Rusia dan Amerika Serikat serta tidak memiliki solusi meyakinkan bagi krisis Ukraina maupun masa depannya sendiri.

Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) saat ini berada dalam posisi yang rumit. Di satu sisi, perang Ukraina masih berlanjut dan Rusia, menurut pandangan negara-negara Barat, menolak menerima kesepakatan damai. Di sisi lain, Ukraina berada di bawah tekanan militer yang berat. Dalam kondisi tersebut, pertemuan terbaru para menteri luar negeri NATO tidak mampu menghasilkan lebih dari sekadar serangkaian janji umum tanpa tindakan nyata.

 

Menurut laporan Pars Today, Mark Rutte, Sekretaris Jenderal NATO, menampilkan gambaran yang penuh harapan mengenai situasi organisasi ini, dengan menekankan kelanjutan dukungan terhadap Ukraina serta penguatan daya tangkal terhadap Rusia. Namun, penilaian yang lebih mendalam menunjukkan bahwa optimisme tersebut masih jauh dari realitas lapangan maupun politik. NATO tetap dihadapkan pada pertanyaan serius mengenai kapasitas dan tekadnya untuk menghadapi ancaman hibrida dari Rusia—ancaman yang mencakup sabotase, operasi disinformasi, serangan siber, dan provokasi melalui penggunaan drone.

 

Di samping tantangan-tantangan tersebut, persoalan ketergantungan Eropa pada Amerika Serikat juga telah menjadi isu yang sensitif. Berkurangnya tingkat keterlibatan Washington dengan NATO serta munculnya sejumlah persyaratan terkait peningkatan anggaran pertahanan Eropa menimbulkan kekhawatiran bahwa peran Amerika dalam masa depan aliansi akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Ketidakhadiran Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dalam pertemuan terakhir pun dianggap sebagai sebuah isyarat politik yang semakin menambah ketidakpastian yang ada.

 

Sementara itu, bantuan militer kepada Ukraina terus berlanjut, namun analisis menunjukkan bahwa bantuan tersebut belum cukup untuk mengubah keseimbangan di medan perang. NATO juga masih belum memiliki jawaban yang jelas atas pertanyaan mengenai jaminan keamanan yang kredibel apa yang dapat diberikan kepada Ukraina jika perang berakhir.

 

Secara keseluruhan, NATO kini berada pada tahap di mana menjaga kohesi internal dan mendefinisikan kembali perannya dalam menghadapi ancaman baru menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Aliansi ini harus menemukan jalur baru untuk membuktikan efektivitasnya di tengah tekanan Rusia dan keraguan Amerika Serikat. (MF)